بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
Bukan dunia yang sempit, tapi pemilik dunia lah yang menginginkan kita untuk bertemu.
Assyifa
By Aisyahh
🍁🍁🍁
Panti Asuhan Fisabilillah.
Begitu kira-kira nama yang terpampang di plang yang terletak di depan bangunan panti. Aku berjalan memasuki area panti. Dari kejauhan aku melihat anak-anak panti, ada yang sedang bermain ada juga yang sedang menghafal Al-Qur'an. Mulai dari yang masih balita sampai yang mungkin seumuran dengan ku.
Panti asuhan ini juga merangkap dengan pesantrennya. Mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai dengan tingkat SMA
Berada dan bekerja disini semenjak 4 tahun terakhir ini, sebagai salah satu pengurus panti, mengajarkan ku tentang apa arti bersyukur yang sesungguhnya. Kekurangan kasih sayang dari orang tua kandung, tidak pernah membuat semangat mereka luntur untuk tetap belajar Agama.
"Kak Syifa!" Panggil seseorang yang otomatis mengalihkan atensi ku ke sumber suara. Dia tersenyum ke arah ku dan melambaikan tangannya. Aku tersenyum balik. Dia Fira, umurnya baru 6 tahun. Hubungan kami sangat dekat, karena Fira juga termasuk anak yang ceria dan mudah akrab.
Fira berlari ke arah ku, "Kak Syifa, Fiya udah hafal Juz 30 semuanya loh." Ucapnya penuh bangga.
Aku tersenyum, dan menggendong nya. "Alhamdulillah, habis ini mau Hafal Surah Apalagi?" Tanya ku. Sambil berjalan ke arah anak-anak lainya.
"Mau hafal Sulah Al-Kahfi dulu, bial kita bisa selamat dali fitnah Dajjal." Jawab Fira dengan semangat.
Aku menurunkan Fira, menyuruhnya kembali bergabung dengan teman-teman nya yang lain. "Fira lanjut dulu menghafal nya ya, Kak Syifa mau ke dalam sebentar."
"Oke Kak."
"Yang lain juga semangat ya menghafalnya." Ucapku menyemangati mereka semua yang berada disini.
Aku berlalu dari hadapan mereka, dan langsung melangkah menuju ke Ruangan Bu Aini ----- Pemilik Panti Asuhan ini. Karena aku sudah ada janji dengan Bu Aini akan membantunya membuat Proposal Pengajuan Bantuan Dana Panti dan Pesantren untuk pembangunan untuk perbaikan gedung utama, kepada Pemerintah.
Aku mengetuk pintu ruangan tersebut, sambil mengucapkan Salam. Dan masuk, setelah mendapat jawaban dari dalam.
"Udah lama nunggu Bu? Maaf Syifa sedikit terlambat." Ucap ku dengan Sopan, dan menyalami tangan wanita paruh baya itu.
Aku telah menganggap Bu Aini seperti ibuku sendiri, begitupun sebaliknya. Kehadiran Bu Aini di hidupku sedikit bisa menjadi pelipur lara bagiku, dan membuatku kembali merasakan Bagaimana kasih sayang seorang ibu yang sempat hilang. Beliau sering kali menyemangatiku disaat aku sedih dengan nasihat-nasihat bijaknya. Bagiku Beliau Sama dengan Almarhum ibuku. Saking dekatnya aku dengan Bu Aini, sampai terkadang tak jarang aku Melihat Sosok Almarhum ibu di dirinya.
Bu Aini tersenyum ke arahku, "Ibu juga baru datang." Ujarnya dengan lembut.
"Semua berkas-berkas yang Akan dilampirkan sudah ibu taruh di atas meja. Kamu tinggal buat kata pengantar sama latar belakangnya. Ibu tinggal sebentar ya?" Ujar Bu Aini memberi arahan tentang tugas yang akan aku kerjakan. "O iya Fa, hampir ibu lupa. Buku Agenda Tahfiz yang baru sudah ibu buat kemaren, cuma belum ibu print. Karena mesinnya rusak lagi, bisa kan nanti kamu print di warnet depan? Sekalian perbanyak juga ya."
"Bisa Bu. Mesinnya minta ganti baru nih." Jawab ku sambil terkekeh.
"Nanti ibu pesan via Lazada. Ya udah, ibu tinggal dulu ya."
"Iya Bu."
Bu Aini langsung keluar dari ruangan, dan aku juga langsung melaksanakan tugas yang disuruh nya.
🍁🍁🍁
Suhu Yogyakarta siang ini, sangat panas. Kalau kata ibu ku menurut teori nenek moyang terdahulu, jika siang hari suhu udara sangat panas maka kemungkinan malam akan turun hujan deras. Aku pun membenarkan hal itu, karena jarang sekali teori itu meleset walau aku belum membuktikan secara resmi lewat BMKG.
Karena belum jam anak sekolah dan orang-orang pulang kerja. Jalanan kota cukup sepi, dan mempermudahkan ku untuk menyebrangi jalan. Suasana warnet pun tidak terlalu ramai.
"Assalamualaikum Bang, print Buku Agenda Tahfiz, filenya di flashdisk ini, di data D. Sekalian Copy ya bang." Ucap ku sambil menyodorkan Flashdisk yang ada di genggaman ku.
"Wassalamu'alaikum. Kek biasakan Syif?"
"Iya. Nanti aku ambil ya bang, Syifa tinggal dulu." Pamit ku.
Dan berbalik arah, dan hendak menyebrangi jalan. Namun urung, karena tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku dengan sedikit teriak. Aku mencoba mencerna suara tersebut, suara yang ku rasa aku pernah mendengarnya. Karena penasaran aku memutar badan dan melihat siapa orang tersebut.
Pandangan kami bertumpuk sesaat.
"Ternyata aku ngakk salah orang." Ucapnya sambil tersenyum dan berjalan mendekat ke arahku.
"Sudah lama tidak bertemu. Btw, penampilan kamu sudah banyak berubah sekarang, semakin agamis. Pertahankan." Ujarnya lagi dengan senyum yang dari tadi tidak pernah luntur.
Aku diam mematung, seraya mengingat-ingat orang tersebut. Dan dia...
🍁🍁🍁
Ayo siapa? Gantung nih🤣
Assalamualaikum ukhti.
Alhamdulillah aku update lagi nih, senang ngakk? Harus Senang dong.O iya, aku cuma mau bilang. Untuk cerita ini aku akan buat jadwal update nya. Kenapa? Karena cerita ini udah lama bangat loh di Wattpad, udah sejak April, udah 6 bulan ya. Tapi belum juga tamat🤣
Jadi sekarang aku punya target, cerita ini harus selesai sebelum tahun baru.
Karena aku mau...haha...rahasia dulu :vDan untuk jadwal update nya.
Setiap hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Berlaku mulai Senin, oke.Tag me @ffajriiaisyahh_ and @aishnf.story if you share something from this story.
Jangan lupa baca Al-Quran.
Jadikan Al-Qur'an bacaan utama. Wattpad hanya bacaan selingan.See you next chapter 💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Assyifa
Teen Fiction[ Spiritual - Romansa ] Menjalani hidup dengan menyandang status sebagai anak broken home bukanlah suatu pilihan, tapi takdir bagi seorang Assyifa Az-Zahra. Hidup dengan dihantui oleh trauma masa lalu yang diukirkan ayahnya, membuatnya menjadi seora...