Chapter 26:Pesta

7 0 0
                                    


                   Happy Reading

Seorang gadis tengah menatap bayangannya sendiri lewat cermin besar kamarnya.Gadis itu dibalut dengan dress selutut yang mengekspos bahunya.Dengan rambut yang sengaja diurai untuk menutupi punggungnya yang terbuka.

Grace menghembuskan nafasnya.Mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

"Ini hanya pesta ulang tahun"

Entah berapakali ia mengucapkan kalimat itu.Dia merasa sedikit cemas.
Tapi bukan berarti ia tidak pernah pergi,tapi dia sangat merasa tidak nyaman ketika mendapat tatapan mesum dari para buaya-buaya yang berkeliaran bebas di daratan.

"Okey tenang,lo cuma berangkat,
ngucapin hbd,terus pulang,cuma itu",ucap grace mencoba meyakinkan dirinya sendiri walau terlihat berlebihan.

"Ingat!,jangan nething dulu,tidak semua teman mikle bajingan...
k-kan?", ucap grace seakan meragukan ucapanya sendiri di akhir kalimat.

"Arrgghh,lagi pula mikle milih gue dihadapan mantan-mantannya kan.Kenapa gue harus cemas sih.Ya walaupun gue gak liat langsung,tapi omongan sam bisa dipegang kok", ucapnya kini sambil tersenyum.Kecemasannya sedikit hilang.

*

Didepan rumah grace,mobil Lamborghini Raventon merapat di jalanan rumah grace.Pria yang mengendarainya langsung turun dan bersandar di pintu mobil disebelah  sambil mengotak atik ponselnya.
Seorang gadis langsung menghampiri pria yang sedang menunggu dan ditunggunya.

Pri itu masih belum beralih dari ponselnya hingga tak menyadari wanita yang dia tunggu sudah ada didepannya.

"Hai!", sapa grace sambil tersenyum kearah pria itu.Pria itupun mengangkat kepalanya dan melihat ke arah wanita didepannya.

1 detik
2detik
3 detik

Masih hening.Gadis itu mengerutkan alisnya.Tanpa sadar dia berpikir apa ada yang salah dengan dirinya.

"Mikle?",panggil wanita itu karena menyadari pria didepannya tak bergerak maupun berbicara apalagi mengalihkan pandangan darinya.Mikle terlihat terkejut dan mengalihkan pandangannya.

"Ya?"

"Apa...apa aku terlihat aneh?"tanya grace ragu.

Tak ada jawaban.Rada kepercayaan diri grace hilang.Karena diamnya mikle berarti benar-benar ada yang salah dengan dirinya.

"Gitu ya.Kalo gitu aku nggak usah ikut ya,kamu bisa..."

Ucapan grace terhenti ketika mikle menariknya dan menipiskan jarak diantara mereka.Mikle sudah melingkarkan tangannya pada pinggang ramping grace dan grace reflek menggunakan tanganya untuk membuat jarak diantaranya dan mikle.

Grace mendongkak untuk melihat mikle dalam jarak sedekat ini,karena memang tinggi grace hanya sebatas dagunya.Grace benar-benar tak bisa berkutik sedikitpun.Mikle melepas tangan kanannya dari pinggang grace dan menjelajahi wajah grace menggunakan jarinya.

"Kau tahu?,kau itu sangatlah cantik", ucap mikle sambil menyentuh pipi grace dengan punggung tangannya.

Grace meneguk salivanya,kini ia hanya bisa berdoa dalam hati,supaya ada yang menolongnya karena mulutnya tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun.Dia takut.

"Lihat!,rambutmu lembut,matamu indah, dan..." Ucapannya sengaja ia gantungkan ketika menyentuh bibir kecil grace.Grace sekarang benar benar ketakutan saat mikle memunculkan smirk iblisnya.

"Mikle;", lirih grace sambil menggeleng gelengkan kepalanya pelan.

Mickle tak menggubrisnya dan mendekatkan wajahnya pada grace.Grace menahan nafasnya,
jaraknya dengan mikle kini hanya tinggal beberapa senti saja.

Like a Bird in a CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang