Chapter 25: Mantan

6 1 0
                                    


Hari ini berjalan seperti hari-hari biasanya dimana semua penghuni sekolah melakukan aktivitasnya masing-masing.

Seperti halnya 4 makhluk ini, 1 manusia yang sedang berkutat dengan ponselnya ,1 monster yang sedang memejamkan matanya,dan 2 curut yang sibuk mengipasi si monster selaku bosnya itu.
Yah,mereka sekarang sedang bebas.Karena guru Fisikanya sedang cuti sakit.

"Bos!,nanti malem jadikan?",tanya josua sambil mengipasi bosnya itu.

"Hmm",sahut mikle yang masih dengan posisi memejamkan mata dan tangan menyilang.Berbeda dengan diki yang mengerutkan alisnya.

"Kemana?"

Mata josua melebar.Dia terkejut karena diki lupa.Padahal itu acara penting.

"Eh bangke,lo lupa ya?"

"kalo gue inget,gue gak bakalan nanya,bego",dengus diki karena kesal akan pertanyaan josua.

"Ya jan ngegas napa"

"Ngaca woy ngaca!,lo yang ngegas dulun",ucap diki tak terima.Dan terjadilah perdebatan diantara mereka.

"Bangsat!, kalian berdua bisa diem gak?",bentak mickle yang merasa terganggu oleh 2 curut didepannya ini.Padahal niatnya disitu ingin beristirahat.Mereka terkejut dan langsung terdiam,tak hanya sampai disitu bahkan kelas yang tadinya ramai mendadak langsung hening.
Mereka semua ketakutan,kecuali satu orang yaitu sam tentunya.Karena dia lagi-lagi sudah katam.

"Lebay, kek gak pernah liat singa ngamuk aja",celetuk sam yang membuat semua orang yang terkejut tadi membelalakan matanya.Dan alhasil sam mendapat hadiah pelototan dari mikle.Sam menyadari tatapan mikle.

"Awas entar tu mata copot!,kan gue lagi yang repot"

Kali ini sam fokus pada ponselnya.
Mikle memutar bola matanya,karena dia juga tahu sifat samuel.Tapi tiba-tiba dia teringat seseorang yang mengatakan hal yag sama persis.
Seperti de javu.

Sam mengeluarkan sebuah undangan pesta ulang tahun dari lacinya dan menaruhnya di meja,tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.Undangan itu menjawab pertanyaan diki.Diki mengambil undangan tersebut dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Jadi bos,lo mau dateng sama siapa?",tanya diki yang sudah selesai membaca.Belum sempet mickle menjawab, sudah ada yang menjawabnya terlebih dahulu.

"Ya pastilah sama gue", ucap cindy

"Eh jangan kepedean ya lo,orang bebeb mikle mau pergi sama gue,yakan beb?" Tanya drisya pada mikle sambil mengedipkan matanya.

"Eh cabe,lo nyadar diri dong,lo gak tahu kalo my hanny sweetie mikle maunya sama aku",ucap viola

"Eh kalian nggak usah ngaku ngaku ya,dasar jalang",ucap cindy

"Eh,lo yang jalang",ucap drisya tak terima.

"Lo yang jalang"

"Dasar bitch"

"Cabe cabean lo"

Terjadilah perdebatan diantara wanita-wanita yang merupakan mantan mikle itu.Untung hanya mantan yang satu kelas,gimana coba kalo mantan satu sekolah,trus mantan
Mantan mikle yang berkeliaran diluar sana.Bisa jadi satu studion bola kalo ngumpul semua.Sedangkan mikle hanya memutar bola matanya.Dia muak.

Siapa juga yang mau sama kalian

Mikle tak mau mengurusi mereka.Tapi Josua mengambil alih,dia menarik nafasnya panjang sebelum berbicara.

"Jadi bos mau pergi sama siapa?.Luna,
cika, diana,bianca,viola marisa,desi,
nancy,drisya gabriela,tina,dita,mona,
viona,lisa,jasmin,karin,syela,hema,
hera,diva,niadara,sonia,renata,sanu,
vi-.."ucapan josua yang menyebutkan atau lebih seperti mengabsent mantan mantan mickle terpotong oleh seorang gadis.

Like a Bird in a CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang