Chapter 34 : Jarak

5 1 0
                                    

 Semenjak kecelakaan waktu itu,grace dkk dan alka dkk menjadi dekat.
Walau hanya sekedar untuk berantem saja,tapi mereka sering menghabiskan waktu bersama.Grace juga semakin dekat dengan bunda sinta,entah mengapa grace seperti merasakan kehadiran ketika berada didekat bundanya alka.Perlahan ia dapat melupakan kesedihannya dengan candaan bunda sinta.Grace menikmatinya walaupun ia masih mengibarkan bendera perang dengan alka.

Semua berjalan begitu saja,bagaikan air yang mengalir.Bi ijah bisa merasakan bahwa grace sedikit kembali ke kepribadiannya yang dulu, walaupun belum sepenuhnya. Mikle?,mikle masih sibuk dengan pekerjaaanya, entah apa pekerjaannya itu. Sesekali ia mengirim pesan ke grace, dan grace hanya membalas singkat.Sesekali ia juga menjemput dan mengantarkan grace,dan grace hanya menurut saja.

Yang biasanya grace mencoba mencari topik untuk diperbincangkan,kini ia lebih suka diam.Menjawab singkat ketika mikle bertanya.Sasa?,ya terkadang grace juga pergi kerumah mikle untuk menemui sasa yang sedang liburan.

Grace juga belum memberitahukan bahwa ia les buat kue,atau lebih tepatnya membantu membuat kue dirumah alka.Ia tak berniat memberitahukan tentang itu,toh mikle juga tak perduli.Ketika mikle bertanya grace kemana, grace hanya menjawab bahwa ia sibuk melakukan sesuatu akhir-akhir ini.Dan itu selalu berakhir singkat,seperti mereka berdua kompak membentengi diri masing-masing.

###

"Bos!, anak-anak ngajak nongkrong,
kita ngikut gak?", tanya diki

"Serah lo,gue gak ikut",ucap mikle yang masih fokus dengan gamenya.

"Yaudah,lo gak ikut,kita juga gak ikut, yakan jos?", tanya diki lagi yang mencoba mendapat dukungan.

"Hmm", jawab Joshua yang juga fokus dengan gamenya.

"Yaelah pada pokus amat sih", gumam diki kemudian ia melirik kearah sam yang sedang membaca novel.

"Sam!", panggil diki.

"Hmm",jawab sam singkat.

"Sam!", panggilnya lagi

"Paan sih?" ,dengus sam

"Sam",panggil diki lagi kini sedikit agak lebih keras.

"Kenapa?,ada apa?, mau ngomong apa?",tanya sam sambil menutup novelnya dan menghela nafas kesal.

"Gak papa hehehe",ucap diki sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Trus kenapa lo ganggu gue, anying", geram sam sambil melempar novelnya pada diki.

Plak...

"Aduh!,sakit oncom,lagian kalian pada pokus sih,guekan juga pengen", ucap diki

"Kenapa lo nggak main game aja sono?", ucap sam

"Hehehe,gak punya kuota", ucap diki sambil nyengir kuda.

Sam geram,ia mengusap wajahnya kasar,kemudian mengambil novelnya lagi.

"Nih",ucap sam sambil menyodorkan ponselnya pada diki.Dan langsung direbut oleh diki,sam tak mau memusingkan kepalanya hanya untuk mengurus si upil kuda ini.Dia memilih melanjutkan aktivitas membacanya.

Ting.....

"Sial!, siapa sih?",ucap mikle yang sudah selesai memainkan gamenya dan beranjak memejamkan matanya namun suara notif mengganggunya.
Mikle mengambil ponselnya yang ia taruh dimeja dengan malas,ia membuka pesannya.

Grace

Nanti aku belajar kelompok dirumah temen

Mickle mendengus,ia tak berniat membalasnya,namun jarinya berkehendak lain.

Like a Bird in a CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang