Chapter 13: Gue peduli

8 0 0
                                    


Seorang gadis turun dari mobilnya dan memasuki gerbang sekolahannya.Kali ini ia diantar oleh sopirnya.Karena tubuhnya tidak memungkinkan untuk membawa mobil sendiri.Sebenarnya dia belum boleh masuk kerena belum cukup sembuh.Tapi dia tetap bersikeras.
Sampai di lorong utama,dia melihat 2 gadis seumurannya berlari kearahnya.

"Grace......."seru seseorang sambil berlari.Gracepun hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.

"Grace gue kangennnn",ucap mia seperti anak kecil sambil memeluk grace dari samping.Sedangkan jessi malah mengomelinya.

"Seharusnya kalo lo sakit lo bilang dong sama kita.Jangan buat kita kayak orang gila karena bolak balik ke pintu,bolak balik ngecek hp,cuma mau mastiin lo masuk nggak"

Jessi memarahi grace sambil memeluknya dari samping juga.
Grace hanya menanggapinya dengan tersenyum.Jessi langsung melepas pelukannya.Dan mengerutkan keningnya.

"Mi,lo ngerasa ada yang aneh nggak sama grace?",tanya jessi sambil mengamati grace.Mia yang sadar langsung,melepaskan pelukannya juga.

"Eh, iya ya"

"Jan jangan dia bukan grace atau yang lebih parah dia kerasukan setan?",
tambah mia sambil merapatkan tubuh ke jessi.

"Eh, kalian apaan sih?,ini beneran gue kok"

"Tuh kan?, fiks ini bukan grace sih.Masa iya grace ngomongnya kek gitu,biasanya kan dia teriak-teriak"

"Buktiin!",desak jessi

"Jess, lo kenapa jadi drama kayak mia sih?", ucap grace kesal.

Jessi hanya menghendikan bahunya.

"Ok ok, kalian mau apa?", tanya grace mengalah.

"Kita mau lo ceritain hal yang hanya gue,mia,sama grace yang tau!", ucap jessi dengan keren.

"Oke, lo mau yang mana?,Mia yang marah 7 hari 7 malem gara gara coklatnya gue abisin,atau lo yang suka sama......hmpppmpmpppp",grace tidak bisa melanjutkan perkataannya karena jessi sudah membekap mulutnya.

"Udah, jangan lo terusin,gue percaya sama lo", ujar jessi sambil melepaskan bekapannya.Grace hanya terkekeh melihat tingkah jessi.

"Apa?" tanya mia yang tak mengerti ucapan grace.

"Itu, jessi suka...." perkataan grace terpotong oleh ajakan jessi.

"Udah sih itu nggak penting,ayo masuk kelas aja udah mau bel ini",ajak jessi sambil melangkah dulu.
Gracepun tertawa dan mengikuti langkah jessi,mia yang tidak paham juga langsung mengikuti mereka.

*

"Lo udah selesai nyatetnya belum?", tanya jessi pada mia.Ini sudah bel istirahat,tapi karena sifat rajin mia kambuh jadi dia mencatat materi dari awal hingga akhir.

"Udah,nih baru selesai",ucap mia sambil menutup pulpennya dan juga buku.

"Yaudah kekantin kuy!"

"Yaudah yuk"

Mia dan jessi sudah berdiri.Tapi mereka tiba-tiba menatap ke arah grace yang tak beranjak sama sekali.Mereka bingung.Apalagi melihat grace yang tengah mencatat.

"Loh grace,lo nggak ikut ke kantin?"

"Nggaklah gue masih belum selesai,lagi pula gue juga masih lemes",ucap grace tanpa menatap mereka.Dia masih mengguratkan pulpennya dibuku.

"Lo mau kita anterin ke uks,biar bisa rebahan", tawar mia

"Nggak usah,gue disini aja"

"Yaudah gue juga disini aja",ucap jessi sambil kembali duduk.Grace menghela nafas dan menatap mereka.

Like a Bird in a CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang