Chapter 5:Tanda tanya(?)

14 2 0
                                    


HAPPY READING

Saat melangkah masuk grace terkejut karena tiba-tiba lampu menyala terang dan ada seseorang yang memanggilnya..

"Grace!",panggil seseorang

Grace menoleh ke sumber suara sekilas,dan langsung melanjutkan langkahnya menuju ke kamar.

"Grace?,kau tidak mendengarkan ayah hah?!",ujarnya dengan nada sedikit tinggi

Grace hanya tak berniat membalas panggilan itu, dan masih melanjutkan langkahnya.William yang tak terima karena panggilannya tak digubris,dia langsung melangkah dan mencekal tangan putrinya itu.Sontak grace menghadap ayahnya karena tangannya dicekal dan ditarik.

"Le-lepass,lepaskan aku!", ucap grace berontak.

"Grace!,apa kamu tidak punya sopan santun pada yang lebih tua?.Sikap macam apa yang kau tunjukan dalam restorant tadi, hah?".

"...."

"Apa aku pernah mengajarimu untuk bersikap seperti itu?.Dan ya,mikle tadi telfon,katanya kau menamparnya.Apa sikap seorang wanita itu kasar seperti itu,hah?"
,ucap william dengan nada yang masih membentak.Tak ada jawaban dari grace.

"Grace, jawab!!",bentak william sambil mengeratkan cekalannya pada tangan grace.

"Le..pass...ayah,kau menyakitiku",rintih grace melihat pergelangan tangannya yang memerah.William melihat sekilas kearah pergelangan grace dan langsung melepasnya.

"Baiklah, tapi jawab pertanyaan ayah", ujarnya sedikit menurunkan suaranya.

"Apakah aku mempunyai hak untuk menjawab ayah?"

"Apakah tadi aku punya hak untuk menolak,ayah ?"

"Apakah tadi aku punya hak untuk mengutarakan pendapatku?"

"Apakah aku punya hak untuk memutuskan jalanku sendiri?"

"Tidak,aku tidak punya hak atas semua itu, kau,kau merenggutnya dariku ayah.Dari dulu kau yang memutuskan aku bersekolah dimana,
ingin menjadi apa.Memilih teman seperti apa.Dan bla bla bla
Apa masih kurang?.Bahkan kau tak pernah ada untukku,apakah aku pernah bertanya mengapa?"

"Tidak,bukan?.Itu karena aku tau aku tak memiliki hak untuk itu semua.
Meskipun aku bertanya pasti kau akan menjawab dengan hal yang sama"

"Apakah kau tidak ingin membuat ibumu bahagia? "

"Benar bukan ayah?.Dan sekarang kau menjodohkanku dengan pria bajingan itu?.Cih..." Ucap grace dengan nada tinggi pula.

Plak....

Satu tamparan keras mendarat dipipi kiri grace.Grace langsung memegangi pipinya yang terasa panas.Tapi kemudian dia tertawa sinis.

"Sampai akhirpun ayah tak akan mengerti diriku"

"Dan bukankah seharusnya ayah juga bertanya kenapa aku sampai menampar tuan mikle yang terhormat itu?"

"Terkadang aku aku bingung, sebenarnya yang anak ayah itu siapa.Aku atau dia,hah?",bentak grace sambil meninggalkan ayahnya yang masih terdiam.

Dari jauh ternyata ada seseorang yang memperhatikan percakapan ayah dan anak itu.Dan perempuan itu langsung menuju kamar grace.Dia mengetok pintu berwarna biru.

Tok tok tok.....

Grace yang sedang duduk dilantai dekat jendelapun sontak menoleh kearah pintu.Dia tahu suara ketukan itu.

"Masuk!",ucap grace masih memandangi gelapnya malam lebih tepatnya tengah malam.

Orang itu langsung masuk setelah diperbolehkan tak lupa ia juga menutup pintu itu.Orang itu langsung menuju jendela dan langsung duduk di pinggir kasur.

Like a Bird in a CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang