Saat ini grace sedang berada dikasur dengan posisi duduk sambil memeluk bantal.Matanya sedang tertuju pada laptopnya yang menampilkan film action kesukaannya.
Tak jarang ia meremas bantal karena geregetan bahkan sampai teriak tidak jelas.Nangis-nangis sendiri kalau pahlawan dalam filmnya hampir mati.Mengumpat sendiri pada tokoh antagonisnya,tak jarang ia melempar tisu pada laptopnya sendiri karena benci.
Oh ya, jangan lupakan berbagai makanan bernuansa cokelat yang menemani nontonnya.Yang ia beli di supermarket tadi,lebih tepatnya ditraktir mia.Berhubung grace orang yang cerdik,jadi ia memanfaatkan moment itu untuk memborong semua varian cokelat yang tersedia.Toh,
mia juga nggak keberatan, secara ia anak tunggal seorang pengusaha kaya raya.Grace saat ini bahkan belum mandi.Karena setelah berbelanja,dia langsung saja membuka laptop untuk menonton film.Namun acara nontonnya terganggu oleh suara ponselnya.
"Aaaa... siapa sih ini yang nelpon,ganggu aja",dengus grace sambil mengambil ponselnya.Setelah melihat nama yang tertera ia segera menggeser tombol hijau.
"......."
"Hmm?"
"......."
"Iya,gue dirumah"
"....."
"Tumben lo nanya?"
"......"
"Hehehe lo kan tempatnya salah"
"......."
"Yeee,malaikat kek gue disamaain ama anjing,lagipula guekan nggak punya anjing geblek."
"......."
"Iya iya"
"......."
"Bye."
Gracepun menutup ponselnya dan melemparkan ke sembarang arah,tapi tetep diatas kasur loh ya.Grace kembali memutar filmnya yang sempat dia jeda.Tak berselang lama sebuah suara atau lebih disebut teriakan mengagetkannya.
"Grace yuhu,mia yang cantik udah dateng", teriak mia sambil membuka pintu.Satu jitakan mendarat di keningnya.Bukan grace tapi jessi yang telah menjitak kepala mia.
"Aduh jess,napa lo jitak kepala gue sih?", ucap mia dengan polosnya.
"Makanya jan teriak-teriak nanti ganggu",ucap jessi dengan tampang tak bersalah.
"Ganggu siapa?,Tetangganya grace kan udah biasa denger kita teriak teriak,apalagi bi ijah ama mang ujang pasti udah khatam mereka",ucap mia dengan percaya diri.
"Setan",bisik jessi ditelinga mia,ya jessi memang senang sekali menggoda mia yang penakut.Dan seperti yang dia harapkan,sekarang mia terlihat mengawasi sekitar dan mendekatkan tubuhnya ke jessi.
"Emang ada ya?", tanya mia sambil bergidik ngeri.Dia menatap seluruh sisi kamar grace dengan takut.
"Lo lupa kalo ni kamar punya emaknya setan", ucap jessi santai dan dihadiahi bantal yang grace lempar.
"Lo yang bener aja sih.Tadi gue disamain sama anjing, sekarang lo bilang gue mak nya setan.Labil amat sih lo",ucap grace sambil bertolak pinggang.
"Kalo gitu pergi sana!.Nggak usah nginep dirumah gue",dengus grace sambil mengerucutkan bibirnya.
"Nah tuh,sono pergi.Siapa suruh nakut nakutin gue, wle", ledek mia sambil duduk diranjang grace.
"Yaudah sih.Tapi jangan harap cokelat lo yang ada di kulkas akan selamat", ancam jessi sambil menyilangkan tangan dan menampilkan smirknya.
"Eh eh eh eh,jangan dibuang dong,kan mubazir"
"Jessi cantik jangan ngambek dong, kita kan becanda", ucap grace sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Bird in a Cage
Fiksi RemajaGanti cover,ganti judul dan sedikit revisi cerita.Selamat membaca Gracesya Meganaya adalah seorang siswi di Sma Bintang Samudra yang dijodohkan oleh ayahnya, William. Seorang pebisnis yang sukses.Ia dijodohkan dengan Mikle cowok tampan rupawan, putr...