Chapter 10: Absent

8 1 0
                                    

Mobil mikle sudah sampai dirumah grace.Tapi grace masih diam saja dan menundukan pandangannya.

Kau tidak mau turun?

Memdengar pertanyaan mikle,grace sadar dan langsung keluar dari mobil.Tak ada patah kata apapun,mikle juga hanya mengamati punggu grace yang sudah mulai menjauh.Grace berjalan melewati halaman dengan tatapan kosong.Setelah melihat grace sudah hampir masuk rumah,mikle langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumah grace.

Grace berjalan gontai dan membuka pintu,ia masih dalam posisi yang menunduk.Bi ijah yang ada didapur,mendengar suara pintu dibuka langsung menghampiri grace.

"Non aya, non aya mau makan ap..? Ucapan bi ijah terhenti karena melihat grace yang jatuh terduduk di lantai sambil menunduk.Bi ijah dengan cemas menghampirinya.Dia berjongkok di depan grace dan menangkup kedua wajah grace dengan sedikit mengangkatnya untuk melihat wajah grace.

Non aya,non aya kenapa?

Bi ijah sangat panik apalagi saat melihat wajah grace yang sembab dan juga tengah menangis.Tangis grace semakin menjadi-jadi dan dia memeluk bi ijah.Grace menangis dibahu bi ijah.Bi ijah tambah bingung tapi dia membalas pelukan itu sambil mengusap-usap punggungnya.

"Non aya, non aya kenapa?,cerita sama bibi!?"

"Hiks...hiks....hiks...bi hiks bi hiks bibi...hiks hiks"

Dia semakin mengeratkan pelukan pada bi ijah.Grace tidak bisa berkata kata lagi, lidahnya kelu, nafasnya tak beraturan,kepalanya terasa pusing.Badannya ikut lemas,matanya kabur dan tiba-tiba gelap,itulah yang dirasakan grace.

Namun lamat-lamat dia masih bisa mendengar teriakan bi ijah memanggil namanya kemudian memanggil mang ujang dan tiba tiba hening... Yap, grace pingsan.

"Non aya, non, non aya, bangun non?.
Mang mang ujang?", teriak bi ijah

"Iya,ada apa?", ucap mang ujang terkejut.Dia berlari ke pusat suara.Mang ujang adalah tukang kebun sekaligus sopir grace.

"Eh, non grace kenapa?"

"Udah, ntar saya kasih tau, sekarang bawa grace ke kamar, saya mau nelpon Dr.herman dulu"

"iya bi,"ucap mang ujang sambil menggendong grace ke kamarnya.

"Halo, dokter herman"

"........"

"Bisa kesini sebentar, non grace pingsan"

"........"

"Baik dok,terima kasih"

".........."

Bi ijah langsung menuju kamar grace dan berusaha menyadarkannya.
Setelah dokter herman datang ia langsung memeriksa keadaan grace.

"Gimana keadaan non aya, dok?", tanya bi ijah yang mencemaskan grace.Herman tersenyum tipis untuk menenangkan.

"Grace ridak apa apa,dia hanya sedikit tertekan dan shock.Tapi bi,kenapa dia bisa seperti ini?",tanya dokter herman, selaku dokter keluarga ini.Dia cukup dekat dengab ayah grace.

"Maaf dok, saya juga tidak tahu, tiba tiba non aya pingsan sepulang dari sekolah".

"Oh, baiklah kalau begitu, dia hanya perlu istirahat.Dan jangan lupa berikan obat penurun demam ini.Kalau belum turun segera bawa kerumah sakit".ucap dokter herman sambil memberikan obat.

"Baik dok"

"Oh ya saya juga memberikan vitamin untuknya,pastikan dia meminumnya"
tambahnya

"Baiklah dok, saya akan memastikannya".ucap bi ijah

"Baiklah saya permisi dulu",pamit herman

"Mari saya antar dok",tawar mang ujang.

Merekapun meninggalkan grace sendiri agar beristirahat.

*

Keesokan harinya SBS/SMABINSA,
berjalan seperti biasanya.
Murid-murid sudah berkumpul dikelas masing masing karena hampir bel masuk.Tapi ada raut kegelisahan terpancar dari 2 orang siswi.Itu adalah jessi dan mia.

"Grace kemana sih,gak biasanya dia telat?", tanya mia sambil melihat kearah pintu masuk.Ini sudah sekian kalinya dia melihat cemas ke arah sana.

"ini hampir 5 menit setelah bel masuk bunyi,tapi batang hidungnya nggak keliatan",heran jessi yang masih melihat ponselnya.Bahkan pesannya belum dibaca oleh grace.

"Jan jangan dia nggak masuk?"
,ujar mia yang mulai menebaknya.

"Nggak biasanya dia nggak ngabarin kita",ucap jessi yang makin heran.

Sedangkan mia hanya mengangguk dan mengecek Ponselnya berkali-kali,berharap grace akan menghubunginya,namun nihil.

"Apa ini ada sangkut pautnya sama kemarin?",pikir jessi.Mia malah memukulengan jessi pelan.

"Ihh, jangan nething dong,kita harus berfikir positif, siapa tau grace ada urusan mendadak"

Gue juga berharap sama, gumam jessi

Tak lama bu dian datang,dia bersiap untuk mengajar.Pada akhirnya grace tak terlihat atau mengirim pesan kembali.Kedua orang itu benar-benar mencemaskannya.

"Anak-anak hari ini kita akan memulai pelajaran,dimulai dari absen"

Aksara kureno

Ada
.................

Amar kanizal

Ada

Alkarizi Chaury

Hadir

Dan Bla bla bla.....

Gracesya meganaya

Tak ada jawaban

Guru itu memanggilnya 2 kali.Dan semua orang kali ini langsung menoleh kebangku grace.

"Ada yang tahu grace kemana?", tanya bu dian.Tapi hening tak ada jawaban.

"Baiklah dia ibu al,.."ucapan bu dian terhenti ketika ada yang mengetok pintu kelasnya.

Bu dian langsung membuka pintu dan bercakap-cakap dengan satpam yang mengetuk pintu kelas.Semua orang penasaran dengan apa yang mereka ucapkan.

"Al,menurut lo dia kemana?".

Reza mencuti bisik ditengah-tengah bu dian yang sedang sibuk.Alka hanya menghendikan bahunya,tanda tak tahu.

"Kalo menurut gue,kayaknya tu orang sakit deh karena kebanyakan marah- marah sama lo",tebak vano yang ikut nimbrung.

"Kalian jangan ngomongin orang dibelakangnya,lo nggak liat tuh sahabatnya udah mau nelen kalian", ucap alka sambil menunjuk kearah jessi yang matanya sudah menatap mereka tajam.Meraka yang sadar langsung beralih melihat jessi dan membentuk huruf v dengan jarinya.

"Maaf maaf, peace.Cuma bercanda kok", ucap mereka sambil nyengir kuda.Jessi hanya memutar bola matanya. Dan beralih melihat kearah bu dian.Ya,alka selalu menceritakan apapun pada mereka.Karena diantara mereka tidak ada yang namanya rahasia,mungkin.

Apa lo beneran sakit?

"Baiklah terima kasih",ucap bu dian sambil melangkah masuk.

"Anak-anak ternyata grace ijin tidak masuk sekolah,tadi ada yang menitipkan suratnya pada pak satpam."

"Pasti bi ijah",bisik mia pada jessi.
Jessi hanya menganggukan kepalanya dan kemudian bertanya pada bu dian.

"Bu, kalo boleh saya tahu,grace kenapa ya?,"tanya jessi yang penasaran.

"Grace sakit makanya dia tidak masuk sekolah", jawab bu dian.Jessi jadi punya banyak prasangka karena jawaban itu.

"Ok, anak anak kita lanjutkan absensinya",tambah bu dian sambil melanjutkan.

Ini pasti gara gara lo,tikus.liat aja lo pasti gue kasih pelajaran

Ternyata beruang juga bisa sakit ya






Like a Bird in a CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang