Chapter 9:Terpaksa

10 1 0
                                    

Setelah sekian jam berada disekolah,ini adalah saat-saat yang ditunggu.Apalagi kalau bukan bel pulang.Dan seperti biasa grace berjalan menuju parkiran bersama 2 sahabatnya.

"Grace", panggil Mia ditengah-tengah keheningan mereka.

"Hm? "

"Lo nggak papa kan?"

Mia mengulangi pertanyaannya lagi.Entah kenapa rasanya ada yang mengganjal.

"Hmm"

"Hm hm.terusss,lo siapanya nisa sabyan sih?",ucap mia kesal karena jawaban singkat grace.

"Hmm", gumam grace lagi

"Fiks ni pasti grace kesurupan deh", tebak mia yang mulai lagi.

"Serah lo lah,pusing gue", ucap grace.Setelah jawaban itu,jitakan mendarat dikepalanya.Itu hadiah dari jessi.

"Aduh anjing,ngapain lo jitak gue hah?", ringis grace yang tak terima karena serangan tiba-tiba itu.

"Nah ini baru grace yang kita kenal", ucap jessi bangga.Ternyata sejak tadi jessi menyimak dan dia sepakat dengan pendapat mia.

"Ya nggak usah jitak jitak juga kalik,ah elah", ucap grace kesal.
Sedangkan jessi dan mia malah tertawa.Tak sadar ternyata mereka berpapasan dengan diki dan josua.

"Hai cantik",ucap diki dan josua bebarengan.Mereka bertiga melirik sinis kemudian memutar bola matanya malas.Mereka sudah sering melihat orang tebar pesona seerti itu.

"Ngapain kalian nyapa nyapa kita, ngerusak pemandangan tau",ketus grace.Terlihat sekali kalau dia sangat tidak suka.Apalagi kalau ingat mereka itu bawahannya siapa.

"Iya nih,bikin bad mood tau nggak,"ucap mia yang juga ikut kesal.

"Lo mau gue lempar sepatu?",tawar jessi dengan ketus.

"Ih, jangan galak kayak gitu dong,aa kan atut jadinya", ucap diki dengan nada menjijikan.

"Euh,jijik tau gak", ucap mia sambil bergidik.

"Alay banget sih,tu otak abis kalian apain dah", ucap jessi yang merasa jijik.

"Udah lah jadi pacar abang jo aja ya",ucap josua dengan mengedipkan matanya

"Eh ni anak,minta dilempar sepatu beneran",ketus grace yang semakin terganggu dengan tingkah mereka.

"Ya ilah,udah deh ayo", ucap josua.Kali ini dia sambil memegang tangan mia dengan berani.

"Ih lepasi jangan pegang pegang",ucap mia mencoba menyentak tangan josua.Grace turun tangan dan lagsung menarik tangan josua dengan kasar agar terlepas dari tangan mia.

"Berani-beraninya lo pegang tangan sahabat gue?! ",ketus grace sambil menampar josua.

Plak....

Suara tamparan itu mendarat sempurna dengan suara yabg nyaring.Meninggalkan bekas kemerahan.

"Itu pelajaran yang setimpal buat lo",ucap grace lagi.Dia tak merasa bersalah sama sekali,apalagi takut.Mata josua memerah.Dia marah.

"Lo berani tampar gue hah?,lo nggak tau siapa gue?" , tanya josua dengan nada marah dan menunjuk-nunjuk ke wajah grace.Grace tersenyum sarkas.

"Cih,tentu gue tau lo itu siapa.Bahkan seluruh sekolah juga tahu,kalo lo itu cuman boneka yang dikendalikan si brengsek mikle itu.Lo itu cuma pesuruhnya!"

"Lo,lo itu....." Ucap josua dengan mata berapi api,dan akan menampar grace,namun usahanya terhenti karena ada seseorang yang mencekal tanggannya.Grace yang tadinya menutup mata, membukanya kembali karena melihat tangan josua dicekal seseorang.Seketika mereka menoleh pada orang ysng sedang mencekal tangan josua.

Like a Bird in a CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang