EPISODE 2

8.5K 415 107
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi. Dan seperti yang sudah kuduga, meja ST4R sudah dipenuhi oleh cowok-cowok kelas yang ingin berkenalan dengannya. Dasar norak dan kampungan.

"ST4R begitu terkenal ya, Ra." Seli berbisik padaku. Aku mengangguk, masih menyeringai ST4R. Sepertinya kami akan susah mengobrol dengannya.

"Setidaknya mereka tidak takut padanya, Ra. Jika mereka tahu dia dari klan lain, mungkin mereka akan pingsan." Ali menyeletuk. Aku memelotot. Untung saja Johan sedang di bangku ST4R, temanku yang banyak tanya itu pasti penasaran dengannya.

Tapi tiba-tiba ST4R beranjak dari tempat duduknya, menuju bangku kami yang ada di pojok depan kelas.

"Hai, lama tidak berjumpa." ST4R tersenyum pada kami bertiga. Duduk di kursi sebelah Ali. Cowok-cowok yang sejak tadi sibuk bertanya-tanya di meja ST4R memasang wajah terlipat. Akhirnya pergi ke kantin. Mungkin mereka mengira, tak ada gunanya mengganggu geng ini. Kenalan dengan ST4R bisa nanti-nanti.

"Oh, hai ST4R." Aku menjabat tangan ST4R, disusul dengan Seli. Dan terakhir Ali, tapi ada yang aneh dengannya. Tangannya sedikit gemetar, kepalanya menunduk malu. Hei, Ali kenapa? Dia sudah mulai salah tingkah. Kelihatan norak sekali. Tapi ST4R tetap menjabat tangannya sambil tersenyum.

"Wah, aku tidak menyangka kau akan ke sini. Kamu kan dari konstelasi yang sangat jauh. Apa kau ada tujuan datang kemari?" Seli memulai percakapan.

"Iya, aku sengaja datang dengan kakakku ke sini. Mengunjungi Klan Bumi sepertinya seru." ST4R menjawab dengan semangat.

"Eh, dimana SP4RK sekarang? Dan apakah kau sudah berhasil mengalahkan Ratu Calista?" Aku mulai penasaran.

"SP4RK dan aku ke sini bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang ada di Klan Bumi. Dan aku jadi masuk ke sekolah ini. Sengaja tidak melanjutkan tahun terakhir Akademi Seniorku. Dan masalah Ratu Calista, kami belum berhasil membereskannya. Kami hanya berhasil menghentikan rencana jahatnya itu, tapi pasti masih ada rencana jahat lain yang muncul. Ratu Calista menghilang, pasti dia sedang menyusun rencana. Sementara itu Proxima Centauri sudah tenang, walau sepertinya hanya sementara. Tapi kami tetap harus mencari jalan untuk benar-benar menghentikan Ratu Calista. Itulah mengapa kami ke sini. Klan Bumi adalah destinasi klan pertama kami. Kami sedang mencari jejak Ratu Calista walau sekecil apapun. Dan, oh iya, bagaimana dengan musuh besar kalian waktu itu, Si Tanpa Mahkota, kan?" ST4R hampir benar-benar mengeluarkan suara keras saking semangatnya bercerita. Tapi aku buru-buru mengisyaratkannya untuk pelan-pelan. Untung saja kelas sedang sepi, sebagian siswa pasti sedang di kantin. Atau ingin mengunjungi adik kelas baru. Hanya kami berempat yang ada di dalam kelas. Dan lihatlah Ali, dia masih menunduk. Kenapa dia?

"Kami sudah berhasil mengalahkan Si Tanpa Mahkota, dia sudah dibawa ke klan di bawah tanah Klan Bumi, Klan Aldebaran. Ada dua ceros di sana, mereka bisa dibilang satu keturunan dengan Si Tanpa Mahkota. Karena Si Tanpa Mahkota juga keturunan dari klan Aldebaran." Aku menjawab mantap.

"Dan kamu tahu, ST4R? Ada salah satu keturunan Si Tanpa Mahkota di sini." Seli berbisik sok serius.

"Eh? Siapa?" STAR penasaran.

"Orang di sebelahmu, tuh. Ali!" Seli tertawa. Ali memelotot.

"Hei, aku memang memiliki darah Si Tanpa Mahkota, tapi aku tidak jahat sepertinya." Ali mendelik ke Seli.

"Ih! Jahat banget kamu, Ali. Selalu pelit jika aku meminta novel tentang petualangan kita dari Klan Bulan. Jika Raib yang minta, kau berikan." Seli nyengir mengejek. Aku hampir menimpuk Seli dengan pulpen. Enak saja, aku tidak pernah meminta Ali membeli novel itu dari Klan Bulan. Seli-lah yang sengaja bilang bahwa aku yang menginginkannya. Padahal novelnya dibaca oleh dia. Bagaimana jika ada orang yang melihat buku dengan tulisan tak dikenal di Bumi?

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang