EPISODE 15

4.2K 266 15
                                    

"Kalian tinggal di mana sekarang, ST4R?" Seli bertanya. Kami sedang melangkah keluar sekolah.

"Oh, kami sementara ini tinggal di kompleks perumahan A. Perumahan itu cukup besar, cukup untuk tempat istirahat tim eksplorasi kami." ST4R menjawabnya.

"Eh, itu kan kompleks perumahannya Ali. Dekat dong."

"Yah, mungkin kami bisa melakukan penelitian bersama. Ya kan, SP4RK?" Aku menanggapinya dengan santai.

"Wah, itu artinya aku bisa setiap hari datang ke rumahmu, kan? Aku penasaran bagaimana keadaan rumah milik orang genius!" ST4R tersenyum.

Tahan, Ali!

"Y--ya, bisa saja. Lagipula pasti kau terkejut melihat ada orang genius di klan ini." Aku mencoba bersikap normal.

Kami berpisah di ujung jalan.

Aku menaiki angkot--karena sedang bersama ST4R dan SP4RK. Raib dan Seli berbeda jurusan.

"Mau berkunjung hari ini, Ali?" SP4RK dengan wajah tegasnya tersenyum.

"Yeah, boleh. Aku ingin melihat 'markas' kalian."

"Kebetulan sekali, Ali. Tadi kita belajar mata pelajaran Biologi, kan? Bisa ajari aku? Ada istilah-istilah Klan Bumi yang tidak bisa kumengerti." ST4R menatap ke arahku, aku mengangguk.

***

Angkot yang kami tumpangi tiba di depan sebuah rumah besar berlantai dua. Besarnya hampir setara dengan rumahku. Rumah ini hanya terpisah beberapa rumah saja dengan rumahku. Dekat.

"Selamat datang." ST4R memanduku, membukakan gerbang. Ada taman yang cukup indah di sana, halamannya juga luas. Kami terus melangkah masuk ke dalam rumah itu.

"Nah, Ali. Coba kamu tebak, di mana tempat kerja kami." SP4RK berkacak pinggang, ini menarik.

Kami langsung disambut oleh dua anak tangga. Aku naik ke lantai dua, melihat-lihat sekitar. Kemudian menemukan sebuah pintu yang menarik, berbeda dari belasan pintu lainnya.

"Sepertinya pintu satu ini tidak sama seperti pintu-pintu lain." Aku menyelidik, menunjuk pintu yang aku maksud.

SP4RK tertawa, "Kamu benar, Ali. Apa yang membuat pintu itu berbeda dari pintu yang lain?"

"Oh, aku punya alat pendeteksi kekuatan klan lain. Hanya pintu ini yang membuat alatku merespon." Aku mengangkat bahu.

SP4RK menepuk jidat. "Ya ampun, trik yang licik, Ali. Kukira kamu tidak akan menemukannya, ini teknologi tingkat tinggi, benda yang dipakai benar-benar menyerupai benda sekitar, seolah berbaur dengan benda lainnya. Kamu sangat genius untuk ukuran manusia dari Klan Bumi."

Aku tertawa, kebetulan saja. "Nah, bisakah kita segera masuk ke ruangan itu? Aku benar-benar penasaran."

SP4RK mengangguk, maju ke depan pintu itu. Dia mengetuk beberapa kali, seolah seperti sebuah pola. Baru setelah itu, muncullah sebuah alat hologram untuk memasukkan password. SP4RK mengetik sesuatu, pintu itu terbuka.

"Nah, selamat datang ke markas kami, Ali!" ST4R menyambut kembali.

"Terimakasih."

Aku melihat-lihat ke dalam, terlihat layar-layar hologram yang berjajar, kabel-kabel transparan, juga orang-orang dengan seragam penelitinya sedang mengotak-atik layar hologram. Mereka menyapa.

"Mereka sudah tahu tentangmu, Ali. Informasi mengenai orang yang memiliki hubungan dengan kami tentu saja harus diketahui." SP4RK menjelaskan.

"Begitu." Aku balas menyapa para peneliti itu.

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang