EPISODE 9

4.7K 316 45
                                    

A WARNING

Sejak awal cerita ini memang dibuat dengan latar cerita setelah Novel Komet Minor yang dirilis tahun lalu (2019). Tapi sebenarnya author membuat cerita ini sangat berhubungan dengan Novel Selena dan Nebula (Maret 2020). Bagi pembaca yang tidak ingin terkena spoiler sedikitpun silakan baca dulu novelnya. Terimakasih.

~~~~~

Suasana semakin menegangkan. Aku, Seli, dan Ali hanya diam saja. Duduk di basemennya, menunggu Miss Selena. Tidak ada suasana yang bisa dicairkan lagi, sepertinya.

"Miss Selena sepertinya memang menceritakan tentang kedua orangtuamu, Ra." Ali menatapku.

"Siapa? Aku tak mengerti maksudnya, Ali." Ini memusingkan, aku memegang kening.

"Aku juga tidak mengerti." Seli menatapku. "Apa hubungan Ra dengan masa lalu Miss Selena?"

"Kamu terlalu banyak menonton drama korea, Seli." Ali menggaruk kepalanya. "Padahal menurutku kisah ini sama seperti drama korea pada umumnya."

Seli hampir menjitak Ali.

Lengang sejenak.

Aku meraih ponselku, memasang earphone, menyalakan musik.

"Lagu apa, Ra?" Ali mendekat. Mungkin dia bosan karena Seli juga sedang mendengarkan musik-musik Korea kesukaannya.

"Ini." Aku menunjukkan layar HP-ku.

Ali tiba-tiba melepas earphone sebelah kananku, memasang di telinga kanannya.

"Hei!"

"Syuut! Nanti musiknya gak kedengaran." Ali tidak menghiraukan.

Aku pernah menyentuhmu apa kau malu
Di bawah basah langit abu-abu
Kau di mana
Di lengangnya malam menuju minggu
Kau di mana

"Aku ya di sini." Ali menyeletuk.

"Aku tidak bertanya padamu sama sekali." Aku mendelik.

"Tapi kamu memutar lagu itu, Ra." Ali tersenyum menyebalkan.

"Bukan berarti aku benar-benar memikirkan semua yang ada dalam lagunya, Ali." Aku memalingkan pandangan.

"Heh, begitukah? Padahal isi lagunya berkata demikian. Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, Ra. Tapi lewat lagu yang kamu putar, kurasa aku bisa menebaknya. Seleramu ternyata dengan lagu-lagu mellow penuh arti. Pantas saja aku tidak pernah melihatmu menikmati lagu-lagu Korea seperti Seli."

Aku terdiam, wajahku menghangat.

Seli di sebelahku hanya memperhatikan, dia sedang memulihkan mood-nya dengan lagu-lagu kesukaannya.

Layar besar di basemen mendadak berkedip-kedip pelan, menampilkan gambar. Kami bertiga segera bersiap di tempat. Awalnya gambarnya sangat jelek dan buram, tapi lama-lama semakin terang. Miss Selena masih di sana seperti 60 jam lalu. Tubuhnya diikat jaring hijau, wajahnya lebam, rambut keritingnya berantakan. Dia terduduk di sebuah ruangan yang lembab, berdinding dan berlantai batu. Terkadang ada hewan melata yang melintas.

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang