EPISODE 6

5.3K 330 77
                                    

Bel pulang sudah berdering.

Aku membereskan semua alat sekolah, memasukkannya ke dalam tas.

"Ra." Ali tiba-tiba memanggil dari belakang.

"Apa sih." Aku tidak membalik badan.

"Bagaimana tadi?" Ali mengeluarkan nada menyebalkan.

"Kamu mempermalukanku, dasar Biang Kerok."

"Oh ya? Kulihat dirimu tadi tenang-tenang saja, kok."

Aku hampir menimpuk Ali dengan buku paket.

"Kalian berdua, sudahlah. Yang jelas kalian jadi tontonan banyak orang. Dasar pasangan serasi." Johan yang sudah selesai membereskan barang-barangnya melangkah keluar kelas, sambil membawa buku tugas kami yang harus dikumpulkan ke ruang guru. Seli tertawa kecil, setuju dengan Johan. Aku memelotot.

"Ra." Seli di sebelahku memanggil. Dia juga sedang beres-beres.

"Kenapa, Seli?"

"Kamu mau tidak jika kita ke rumah ST4R dan SP4RK hari ini setelah pulang sekolah?"

Aku terdiam, berpikir.

"Hari ini dan besok kan sedang tidak ada PR, Ra.." Seli tersenyum.

"Aku rasa bukan itu yang Ra permasalahkan, Sel." Ali tiba-tiba nimbrung. Dia sedang duduk di kursi, memainkan pupennya. Beberesnya cepat sekali.

Seli mengangkat satu alisnya. "Lalu kenapa?"

"Dia tidak akan datang jika aku tidak datang. Itu yang Ra khawatirkan, jika tidak ada aku, maka trio kita tidak lengkap." Ali menunjuk diri dengan pulpennya, bergaya. Rasanya aku ingin menimpuk Ali dengan tasku.

"Mana ada! Aku tidak mengkhawatirkanmu, Ali. Kamu sih sudah pasti datang." Aku mendelik.

"Jadi kamu mau, Ra?" Mata Seli bertanya penuh harap. Dia jelas sangat penasaran dengan tim eksplorasi Proxima Centauri.

Aku berpikir sejenak, tapi setelahnya mengangguk. Seli langsung berteriak senang, memelukku. Akan sangat membosankan jika hanya diam di rumah tanpa PR, katanya.

Beberapa siswa sudah pulang, tapi kami menunggu kelas benar-benar sepi, hingga akhirnya hanya ada kami berempat. Aku, Seli, Ali, dan ST4R. ST4R menghampiri bangkuku.

"Jadi, hari ini kalian datang?" ST4R tersenyum, bertanya. Kami mengangguk sepakat.

"Woah! Aku sangat senang akan hal itu! Ini memang waktu yang tepat. Kalian akan terkejut setelah mengetahui kemajuan eksplorasi kami."

"Yeah, tim kalian pasti sudah sangat maju. Teknologi itu sangat berguna untuk mempercepat waktu eksplorasi di Klan Rendah ini." Ali menanggapi santai.

"Tidak juga, kok. Klan ini mungkin masih rendah dalam hal teknologi, tapi itulah yang menjadi daya tariknya tersendiri." ST4R tersenyum lagi, memperlihatkan jajaran gigi putihnya.

"Y-yeah, kalau begitu lebih baik kalian bersiap-siap, Ra, dan Seli. Nanti kujemput menggunakan ILY." Ali buru-buru mengalihkan pandangannya pada kami.

Kami pulang ke rumah masing-masing.

***

Aku sudah di kamar, sudah mandi juga. Aku turun ke dapur untuk meminta izin Mama. Si Putih masih malas-malasan di kasurku.

"Ma."

Mama yang sedang mengoperasikan mesin cuci melirikku.

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang