EPISODE 7

5.1K 322 76
                                    

A WARNING

Sejak awal cerita ini memang dibuat dengan latar cerita setelah Novel Komet Minor yang dirilis tahun lalu (2019). Tapi sebenarnya author membuat cerita ini sangat berhubungan dengan Novel Selena dan Nebula (Maret 2020). Bagi pembaca yang tidak ingin terkena spoiler sedikitpun silakan baca dulu novelnya. Terimakasih.

~~~~~~~~~~


Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Alarm berdering sangat nyaring. Aku membuka mata. Langit-langit kamar  terlihat gelap. Kulihat Si Putih yang masih tertidur di dalam dekapanku, hangat. Aku mengambil ponselku, melihat-lihat konten yang menarik.

Tapi tiba-tiba jendela kamarku diketuk. Aku bingung. Siapa yang datang pagi-pagi begini? Aku beranjak dari kasur. Mencuci muka terlebih dahulu. Baru membuka jendela.

Aku kaget. Kulihat Ali yang membawa ILY.

"Bisakah kamu tidak muncul seperti ini? Nanti tetanggaku yang sedang lari pagi atau menyiram taman malah melihatmu." Aku mengerutkan kening.

"Darurat, Ra. Super mendesak." Wajah Ali terlihat serius.

Apanya yang darurat? Dunia paralel bukankah telah kembali tenang dan normal? Si Tanpa Mahkota telah dipenjarakan di Bor-O-Bdur. Hidup kami kembali normal.

"Aku serius, Ra. Bergegas. Naik ke ILY."

Aku menggeleng. "Tidak bisa. Beberapa jam lagi aku harus ikut Mama di acara arisan keluarga."

"Aduh, ini menyangkut masalah dunia paralel, masa' kamu lebih mementingkan arisan keluarga?" Ali menggerutu, dan sebelum aku sempat protes, ILY telah mengeluarkan belalai, menyambar tubuhku, melemparkanku ke dalam kapsul terbang itu.

"Memangnya semendesak apa, Ali?" Aku menggerutu setelah dilempar ke dalam ILY.

"Kau akan segera tahu, Ra. Ini sangat  mengejutkan, atau bahkan terlalu mengejutkan."

Wussh, ILY melesat menuju pemberhentian berikutnya.

Seli tidak banyak bertanya, saat ILY muncul di halaman belakang rumahnya, mengambang di sana, dia tahu ada sesuatu yang penting. Berpamitan pada Mama dan Papanya, menaiki ILY.

"Pagi, Ra, Ali, ILY." Seli yang sama-sama masih mengenakan piyama menyapa.

"Pagi, Seli." Akhirnya suara dari kapsul ILY keluar juga. "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi semoga baik-baik saja." Aku mengangkat alisku. Apa maksudnya?

Kami segera tiba di basemen rumah Ali.

"Beberapa menit lalu Miss Selena menghubungiku." Ali menunjuk layar besar di dinding basemennya.

"Lantas kenapa?"

"Kondisinya buruk. Sepertinya dia sedang dipenjara." Wajah Ali benar-benar serius sekarang.

"Astaga? Dipenjara?" Seli berseru panik.

"Di mana? Klan apa?" Aku mencecar Ali. Mulai merasakan situasi serius.

"Aku tidak tahu. Tepatnya belum tahu. Miss Selena bilang, dia berhasil menemukan cara mengontakku. Dia memang menyiapkan jalur khusus komunikasi untukku dalam situasi darurat. Tapi itu hanya terbuka celahnya setiap dua belas jam sekali, dan sekali terbuka itupun hanya untuk beberapa menit saja."

"Apa maksudnya, Ali?"

"Miss Selena sedang dalam penjara di klan yang tidak pernah kita ketahui. Dia berhari-hari berusaha mencari cara menghubungi kita. Dengan teknik pengintainya, dia berhasil mengaktifkan alat komunikasinya. Tapi itu hanya bisa dilakukan setiap celah komunikasi itu terbuka. Klan tempatnya berada terus bergerak, berpindah, atau seperti itulah, yang membuat komunikasi tidak bisa dilakukan setiap saat. Kalian tunggu saja, dua belas jam lagi, kita akan tersambung."

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang