EmPaT

10 2 1
                                    

Kena duduk di kursi kerjanya. Ia melipat tangannya di atas meja dan menidurkan kepalanya di tangannya.

Kena mengingat kejadian semalam. Dimana ia melihat Azka dengan cewe itu dan Sena yang memeluk Kena.

KRING! KRING!

Suara telepon berbunyi nyaring.

"Hallo?"

"Ya Hallo"

"Kena? Ini Abe, tadi gue dapat telepon dari perusahaan yang kerja sama sama perusahaan ini dari London. Boleh tolong hubungin ke telepon Sena?"

"Sena belom dateng Be"

"Yaudah deh kalau gitu, eh btw lo sakit Ken?"

"Ga kok"

"Oh yaudah, nanti makan siang bareng gue ya"

"Oke Be"

Kena menutup telepon itu. Suara lift mengalihkan pandangan Kena. Disitu keluarlah Sena.

"Pagi Sen"sapa Kena.

"Ya"

"Kemarin so sweet sekarang dingin lagi, NIH ORANG MAU GUE BUNUH APA?"batin Kena.

"Gimana luka lo?"

"Udah mendingan kok"

"Oh"

"Eh Sen, tadi Abe telepon, katanya ada info dari London"

"Ya makasih"

Sena memasuki ruangannya sambil meruntuki dirinya.

"Aduh kenapa liat muka Kena bikin gue hampir gagal dingin lagi sama dia"batin Sena.

Sena duduk di meja kerjanya lalu menghubungi Abe.

"Ada apa Be?"

"SENAAAAAAA"

"Aduh lo bisa gak sih gausah teriak-teriak"

"Iyeiye, Sen katanya minggu depan lo harus cek perkembangan project di London"

"Gue males lo aja ya"

"Gue sih mau-mau aja ya, biar sekalian liburan, tapi kalau perusahaan ini bangkrut jangan salahin gue"

"Yaudah gue kesana"

$$$

Sekarang, Kena dan Abe berada di restoran depan kantor. Sedaritadi Kena hanya memainkan sendoknya sambil menatap makanannya dengan tatapan kosong.

"Kena, makanan tuh dimakan bukan diliatin doang"

"Gue gak laper Be"

"Muka lo pucet Ken, gue yakin lo belum makan dari pagi"

Tiba-tiba Kena kembali menangis.

"Eh kok nangis"

"Abe, kemarin gue ketemu sama Azka dan cewe itu"

"Serius lo?"

"Iya"

"Terus?"

"Gue sakit hati banget Be"

Abe menenangkan sahabatnya itu.

"Udah gak usah dipikirin kan ada Sena"

Mata Kena membulat sempurna. Apa Abe bilang? Sena?

"Apa coba hubungannya sama Sena"

"Nih ya Ken, Sena tuh keliatan banget suka sama lo, gue gak pernah ngeliat Sena kayak gitu Ken"

HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang