DeLaPaN

7 2 0
                                    

Abe menatap dinding atap kamarnya. Sedari tadi Abe terus memikirkan kata-kata Azka. Bukan kata-kata, tapi ancaman. Kenapa Abe harus terlibat di hubungan ini?

$$$

Kena terus mondar mandir kamarnya untuk mengambil barang yang mungkin dibutuhkan di London. Hari ini Kena diberi jadwal libur karena besok ia akan pergi ke London bersama Sena.

"Udah bawa baju hangat Ken?"tanya Rena yang memasuki kamar Kena.

"Udah ma"

Rena menggelengkan kepalanya melihat kapal pecah di kamar anaknya.

"Jangan lama-lama ya, mama bakal kangen kamu"

"Yaampun ma, pergi aja belom"

Rena menatap putrinya. Ia begitu mirip dengan papanya. Sangat mirip. Rena bersyukur ia melahirkan anak yang baik sepeti Kena.

"Kena, mama tunggu dibawah ya buat sarapan"

"Ok ma"

$$$

Sena menuruni tangga untuk menuju meja makan. Disitu ada Abe yang memegangi ponselnya.

"Gak kerja lo?"

"Kerja, tapi gue lagi males dateng pagi"

"Yaelah, kalau bukan sepupu gue udah gue pecat lo ngomong itu depan gue"

"Lah lo gak kerja?"

"Besok gue ke London"

Abe hanga menganggukan kepalanya. Pintu kamar tamu terbuka dan menampilkan Hayley dengan wajah cantiknya yang habis bangun tidur.

"Eh udah pada bangun"ujar Hayley.

"Pagi kak"ucap Sena dan Abe.

"Eh Sena, gimana kemarin sama Kena?"tanya Hayley menggoda calon adik iparnya itu.

"Ya gitu deh kak"jawab Sena malu-malu.

Abe melihat wajah Sena yang bahagia. Bagaimana mungkin Abe memisahkan Kena dan Sena. Sena terlihat bahagia sekarang.

$$$

Suara bising mesin pesawat terdengar di telinga Kena. Sekarang Sena dan Kena berada di jet pribadi milik Sena.

Sena sedari tadi sibuk dengan laptopnya sementara Kena terus memejamkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sena sedari tadi sibuk dengan laptopnya sementara Kena terus memejamkan matanya. Ia takut ketinggian. Tangannya terus bergetar.

Sena melirik ke arah Kena. Kena terlihat ketakutan. Ia teringat dengan perkataan Abe saat ia diantar ke bandara.

"Kena takut ketinggian"

Ia menutup laptopnya dan berlutut di hadapan Kena. Sena memegang tangan Kena. Kena terkejut lalu melihat Sena yang menatapnya khawatir.

HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang