DuApUlUhDuA

8 1 1
                                    

Kena, Yura, dan Stela sedang berada di ruang rias. Mereka sedang dirias oleh MUA. Kena memilih riasan natural agar wajahnya tidak berbeda dengan biasanya. Setelah selesai dirias dan memakai gaunnya, mereka menuju ruangan Hayley dirias.

"Wow, kalian cantik-cantik"puji Hayley yang masih dirias.

"Kak Hayley juga kok"

Kena bisa melihat muka gugup Hayley. Perempuan itu tak sesantai biasanya. Kena mengambil segelas air putih hangat dan memberikannya untuk Hayley.

"Air anget bisa bikin tenang kak, diminum"

Hayley tersenyum lalu mengambil gelas dari tangan Kena.

"Makasih Kena"

"Sama-sama kak"

Sekarang saatnya. Deva akan melakukan ijab kabul. Sena duduk disamping Amanda memperhatikan kakaknya yang terlihat gugup namun bertindak sesantai mungkin.

Sena belum bertemu Kena hari ini. Ia rindu gadis itu. Ya sedikit aneh karena kemarin malem ia masih bersama Kena.

Ijab kabul berjalan dengan lancar. Seluruh keluarga terharu, terutama Amanda. Mama papa Sena tidak bisa menyaksikan ini secara langsung, tapi Sena yakin mereka memperhatikan hari bahagia Deva dari sana.

Deva sudah melaksanakan pesan terakhir papanya. Menikahi Hayley dan tidak akan menyakiti hatinya.

Empat orang secantik bidadari masuk kedalam area pernikahan. Hayley, Kena, Yura, dan Stela. Hayley berjalan beriringan dengan Stela, Yura dan Kena berjalan dibelakang sambil memegang bunga berwarna ungu muda.

 Hayley berjalan beriringan dengan Stela, Yura dan Kena berjalan dibelakang sambil memegang bunga berwarna ungu muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sena terpana dengan pesona Kena hari ini. Dengan paparan sinar matahari membuat mata Kena bersinar. Kena menatap Sena singkat. Memberikan pria itu senyum.

Deva dan Hayley sudah sah menjadi suami istri. Kena melihat Amanda yang menangis. Sena yang mendengar Amanda menangis mengelus pundak tantenya itu.

$$$

Hari sudah menjelang malam. Kena hanya bertemu Sena tadi pagi saat ijab kabul. Setelah itu Kena menjauh dari kerumunan. Ia hanya butuh waktu sendiri. Pesan teror itu terus masuk ke ponsel Kena.

Tak peduli ponselnya yang terus bergetar, Kena duduk di rerumputan menghadap ke arah lautan yang dihiasi warna matahari yang akan tenggelam.

Sementara di tempat lain, Sena panik mencari keberadaan Kena. Ia sudah keliling sekitar resort tapi tak ada tanda-tanda keberadaan Kena. Panggilan Sena pun tidak dijawab bahkan pesan pun tidak dibaca.

Kemana gadis itu?

"Tadi terakhir sih mau ambil minum"jelas Stela.

"Oke makasih"

Sena beralih ke area balkon yang menghadap kearah lautan. Ia melihat seorang perempuan yang sedang duduk di rerumputan.

Ia menghampiri perempuan itu. Itu Kena. Sena sangat kenal Kena.

HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang