Kena menatap dirinya di cermin dengan balutan kebaya ungu pastel dan riasan natural di wajahnya. Kena tersenyum. Hari ini adalah hari tunangannya dengan Sena, pria kesayangannya setelah ayahnya.
Rena menatap anaknya dengan tatapan terharu. Kena sudah dewasa. Rena mengingat-ingat pertama kali ia menggendong Kena yang menangis. Air mata Rena jatuh.
Seandainya Rena bisa menghentikan waktu, ia ingin terus bersama Kena. Namun ia harus merelakan Kena dengan pasangan hidupnya, Sena.
$$$
Kena keluar dari kamar rias dan berjalan menuruni tangga. Ia melihat tamu yang ramai dan Sena dengan senyum diwajahnya.
Sena terpana dengan pesona Kena. Kena cantik. Sangat cantik. Ia mampu membuat Sena jatuh cinta dan tergila-gila.
Semua orang dalam ruangan ini menangis terharu. Melihat Sena dan Kena yang tinggal beberapa langkah lagi akan sah.
$$$
Waktu berjalan begitu cepat. Acara pertunangan sudah selesai setengah jam yang lalu. Namun tempat acara ini masih ramai dengan teman-teman Sena dan Kena.
Disudut ruangan ada Stela yang duduk sambil tersenyum melihat ke arah segerombolan teman-temannya yang sedang asik bernyanyi. Terlebih lagi suasana menjadi penuh tawa karena Vano bernyanyi dengan suara cemprengnya.
"SATU DUA TIGA IZINKAN AKUUUU UNTUK TERAKHIR KALINYA...."
Stela terkekeh melihat Vano yang begitu semangat. Namun tatapan terhenti melihat Farrel yang tersenyum sambil menggandeng 'calon istrinya'. Stela tersenyum pahit melihat mereka. Lalu Stela mengelus perutnya yang terdapat anaknya dengan Farrel.
"GAIS! GAIS! GAIS! SHAKA MAU NYANYI GAIS"seru Vano.
"EH ENAK AJA"
"SHAKA...SHAKA...SHAKA"seru semua tamu.
Shaka menaiki panggung dan mulai bernyanyi.
Ya ini adalah semua rencana. Setelah lagu selesai, Shaka berlutut dihadapan Yura sambil memegang kotak hitam berisi cincin berlian. Yura menangis bahagia lalu menerima lamaran Shaka. Mereka saling berpelukan.
Stela disudut ruangan ikut tersenyum. Lalu ia kembali mengarahkan pandangannya ke Farrel. Tak sengaja mata mereka bertemu. Stela rindu itu. Tak hanya Stela, Farrel juga rindu mata Stela.
Stela dikejutkan dengan seorang pria yang duduk disebelahnya. Stela seperti pernah bertemu dengan pria ini.
"Hm, Kai?"
Pria itu mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Namanya Kai. Dia adalah teman SMA Stela sekaligus rekan kerja Sena yang mendirikan agensi terkenal di Korea.
"Hai Stela, long time no see!"
Kai dan Stela saling berpelukan.
"Apa kabar lo?"
"Baik"
"Kapan sampe Indo?"
"Kemarin"
"Gimana di Korea"
"Ya begitulah, ke Korea dong kapan-kapan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate
Romance"Kenarya Purnomo, lo cantik kalau ga nangis" "Senario Salim, lo pikir gue jelek?"