MDIMH|13. Cemburu

8.5K 242 13
                                    

"Terima kasih." ucap Jeniffer setelah sadar dirinya menjadi pusat perhatian para siswa lainnya.

"Siapa namamu? Namaku Aldrich Xander Douglas kamu bisa memanggilku Al." ucap Aldrich dengan senyuman manisnya, yang dibalas senyuman juga oleh Jeniffer.

"Namaku Cherly Jeniffer V---" seketika ucapan Jeniffer pun terhenti ketika dirinya melihat sebuah pukulan mengenai wajah Aldrich.

BUGH!
"Menjauh dari Jeniffer." ucap Andrian sambil menatapnya tajam.

Sedangkan Aldrich yang belum siap dengan pukulan Andrian, langsung terjungkang ke belakang dengan luka kecil di sudut bibirnya.

"Saya tidak bermaksud mendekatinya, saya justru ingin menolongnya meski saya akui Jeniffer juga cant---" ucapan Aldrich pun terhenti dengan pukulan telak kedua kalinya dari Andrian.

"KU BILANG MENJAUH DARI JENIFFER!" bentak Andrian penuh penekanan membuat Aldrich menyeringai.

"Bagaimana uncle saya bisa menerima anda, pak Andrian? Menjauh tidaknya saya rasa ini bukan urusanmu. saya berhak memutuskan akan menjauh atau tidaknya." ucap Aldric tegas namun tetap tenang.

Andrian yang mendengar ucapan penuh keberanian dari Aldric pun ingin memukul Aldric kembali, tetapi dengan sigapnya Aldric menahannya dan memukulnya balik.

PERSETANAN DENGAN KESOPANAN!

Aksi perkelahian mereka pun, membuat seluruh kampus menontonnya tak berani untuk melerainya sampai dimana Samuel turun tangan, menghentikan mereka langsung.

"BERHENTI! KALIAN IKUT SAYA SEKARANG JUGA." teriak Sam dengan lantangnya membuat Andrian dan Aldric seketika berhenti dan mengikutinya dari arah bekakang dengan tatapan tajam yang saling dilemparkan oleh keduanya.

Sedangkan Jeniffer yang sedari tadi melihat sendiri bagaimana kecemburuan suaminya pun hanya bisa menghelakan nafasnya kasar sambil memijat kepalanya yang terasa pening.

Hanya satu pertanyaan yang timbul di benaknya,

Salahkah dirinya berteman?
***
"Bagaimana bisa kalian berantem seperti itu? Terutama anda pak Andrian anda seorang dosen, bagaimana bisa juga anda tidak mau mengalah dengan siswa anda sendiri?" tanya Sam melihat keduanya yang sama-sama terdiam, saling melemparkan tatapan sinisnya.

"Siapa yang mau memberitahukan masalahnya?" lanjutnya berusaha sabar dengan mengelus dadanya, menunggu jawaban keduanya.

"Pak Andrian? Aldric?"

"Saya pak, maaf sudah membuat kekacauan di kampus ini. Semua ini terjadi karena salah saya, saya tadi sempat terjatuh saat saya mau ke ruangan pak Andrian tetapi semua itu saya ditolong oleh ponakan anda, Aldrich." ucap Jeniffer menundukkan kepalanya membuat Sam paham.

"Bukankah itu perbuatan yang bagus pak Andrian? Dia berniat menolong dan anda memukulnya?" tanya Sam bingung sambil melihat kearah Andrian.

"Itu memang bagus untuk orang lain, tapi tidak untuk Jeniffer. Saya tidak suka jika dia memeluk Jeniffer seperti itu pak Sam." ucap Andrian dengan dinginnya membuat Aldrich mendengus.

"Jika bukan dengan memeluknya, jadi saya harus menolongnya seperti apa? Dia hampir saja terjatuh dan anda kira saya akan membiarkannya begitu saja melihatnya terjatuh di lantai?" ucap Aldrich tidak terima dengan ucapan Andrian.

Andrian yang mendengar ucapan Aldrich pun menampilkan ekspresi kurang sukanya membuat Sam yang di hadapan mereka hanya bisa terdiam, sulit rasanya mendamaikan mereka berdua yang sikapnya sama-sama keras kepala dan tidak mau mengalah.

"Sepertinya kamu tidak memiliki pasangan ya Aldric sampai kamu harus memeluk Jeniffer seperti itu. Kasian sekali dirimu Aldric." ejek Andrian tanpa memperdulikan Aldrich yang kini terlihat marah.

"Tutup mulut anda pak Andrian, saya tidak ada pasangan bukan berarti saya tidak laku seperti yang anda duga. Saya tidak ada pasangan karena saya belum menemukan seseorang yang mampu membuat saya tertarik dengannya. Dan salah satu siswi yang mampu membuat saya tertarik adalah Jeniffer." ucap Aldric sambil tersenyum ke arah Jeniffer membuat Andrian semakin panas.

BUGH!
Aldric yang tidak terima dengan perbuatan Andrian pun balas memukulnya dan aksi pukul memukul pun tak bisa lagi dihindari di ruangan Sam membuat Sam hanya bisa menelungkupkan kepalanya, karena dirinya sudah menyerah menghadapi sikap mereka.

"Jeniffer lebih baik kita tinggalkan saja mereka berdua disini, dan saya harap anda mau ikut dengan saya keluar dari ruangan ini." ucap Sam sambil bangkit berdiri menarik Jeniffer untuk ikut dengan bersamanya meninggalkan double A yang sedang berkelahi tanpa menyadari apa yang mereka perebutkan sedang dibawa kabur oleh dirinya.

Setelah beberapa menit mereka berkelahi, Andrian yang memang lebih peka duluan pun merasa janggal dengan semuanya karena ruangan ini terasa sepi dan ternyata sesuai dengan dugaannya, Jeniffer istrinya yang dicari oleh dirinya pun tidak ada di tempatnya termasuk Samuel selaku yayasannya. Meninggalkan dirinya bersama si Aldric berduaan di ruangan. Sungguh, bisa gila dirinya lama-lama karena terlalu lama di kampus milik Samuel.

"SAMUEL GREGORY DOUGLAS"

"LANJUTKAN SAJA AKSI KALIAN BERDUA SAMPAI TUNTAS PAK ANDRIAN, PONAKANKU SAYANG. RUANGANKU SANGAT TERBUKA UNTUK KALIAN, ASAL JANGAN MENGOTORI RUANGANKU SAJA DENGAN CAT-CAT MERAH KALIAN ITU."

'Sial, bagaimana bisa aku gak tahu Jeniffer diculik olehnya' gerutu Andrian dalam hatinya.

'UNCLE TERKAMPRET SEJAGAD-TRIPLEK, Bukannya membelaku dihadapan pak Andrian, malah kabur membawa Jeniffer si cantik itu. Lihat saja uncle nanti ku adu ke papa mamaku.' kesal Aldric terhadap uncle kesayangannya itu.

"Bagaimana masih mau dilanjutkan kembali atau tidak pak Andrian?" tanya Aldric datar menantang Andrian membuat Andrian mendengus.

"Tidak saya tidak berminat, kamu saja sana berantem dengan barang-barang unclemu itu." ucap Andrian lalu meninggalkan Aldric sendirian tetapi sebelum Andrian benar-benar berlalu dari ruangan Samuel, Aldrich sempat mencegatnya dan berkata dengan seringaiannya mampu membuat Andrian emosi kembali.

"Cepat atau lambat, Jeniffer akan jatuh ke tanganku pak Andrian."

"Brengsek"

***

A/N : Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian disini
VOTE+KOMEN+SHARE

25042020
-Tetap jaga kesehatan ya🖤
My Dosen Is My Husband

My Dosen Is My Husband √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang