MDIMH 2|38. Jesslyn

1.7K 90 50
                                    

"Bagaimana bisa Jesslyn menghilang, Nita?" tanya Andrian dengan tatapan tajamnya, melihat putrinya yang sedang menundukkan kepalanya.

"Maafkan Nita pa, Nita sendiri juga gak tau. Saat itu Nita sendiri sedang berpencar dengan Jesslyn, tapi saat Nita mencari Jesslyn di sekitar sini Nita sama sekali gak menemukan keberadaan Jesslyn bahkan hp Jesslyn juga gak aktif pa." ucap Jennita dengan nada pelannya, yang untungnya masih dapat didengar oleh Andrian.

Berbeda dengan Jeniffer setelah dimana mereka berdua mendapat kabar Jesslyn putri mereka menghilang, saat itu juga dirinya pun langsung menangis karena tidak menyangka putrinya sendiri bisa hilang untuk pertama kalinya.

"Pak Bram saya minta rekaman CCTV di mall ini!" perintah Andrian tegas yang dibalas anggukan kepala oleh Bram.

"Baik tuan." ucap Bram sambil berlalu meninggalkan mereka, melaksanakan yang diminta oleh atasannya.

"Kalian semua geledah mall ini sekarang juga!" perintah Andrian sambil menatap orang-orang kepercayaannya, yang dibalas anggukan kepala oleh Frankie.

"Kami mohon pamit, tuan." ucap Frankie sama seperti Bram, sebelum berlalu bersama anak buahnya.

Ya, setelah dimana Jesslyn dinyatakan hilang oleh Jennita putrinya dirinya pun langsung membawa beberapa puluhan orang-orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan putrinya sendiri dan juga beberapanya untuk menjaga keamanan istri dan juga anak-anaknya yang memang mereka berlima meminta ijin dengannya, untuk ikut menemani mereka.

Termasuk Aldric, dirinya yang mendapat kabar tunangannya menghilang pun langsung ikut bersama mereka, tanpa mempedulikan lagi dirinya yang akan membuang waktu mengajarnya di sekolah.

Karena tidak mungkin bukan dirinya masih bisa fokus mengajar, saat dirinya sendiri saja tidak tau dimana keberadaan tunangannya sekarang?

"Untuk apa papa memperintahkan itu ke pak Bram bahkan orang-orang kepercayaan papa sendiri? Papa melakukan itu karena papa sendiri gak percaya sama Nita?" tanya Jennita dengan tatapan tidak terimanya, saat dimana dirinya sendiri mendengar perintah ayahnya.

"Sadarlah Nita Jesslyn bisa menghilang karena apa? Papa disini gak menyalahkanmu atas kehilangan Jesslyn, tapi papa sendiri gak habis pikir denganmu Nita bagaimana bisa kamu sebagai seorang kakak gak bisa menjaga adiknya sendiri sampai bisa menghilang begitu nak? Papa melakukan ini juga demi kebaikan adikmu sendiri supaya keberadaan adikmu itu cepat ditemukan, tapi kenapa sekarang kamu sendiri yang mempermasalahkannya, Jennita?" tanya Andrian balik, membuat Jennita kehabisan kata.

Sedangkan Aldric sendiri, dirinya yang memang sudah merasa geram dengan sikap Jennita pun langsung melayangkan tamparannya ke pipi Jennita, membuat Jennita yang ditampar oleh Aldric pun menatap tajam kearahnya.

"Sebelumnya saya meminta maaf karena sudah menampar putri anda pak Andrian, saya menampar putri anda bukan berarti saya pria kasar sesuai yang anda kirakan mengenai saya. Saya menampar putri anda juga karena saya yakin bahkan sangat yakin kalau dalang dibalik ini semua justru putri anda sendiri." ucap Aldric sambil menatap Jennita dengan tatapan tidak kalah tajamnya darinya, membuat Andrian yang mendengar sendiri ucapannya itu pun menatapnya bingung.

"Apa maksudmu, Aldric? Bagaimana bisa putri saya sendiri merupakan dalang dibalik hilangnya adiknya sendiri?" tanya Andrian dengan tatapan tidak percayanya, yang dibalas anggukan kepala oleh Aldric.

"Saya sendiri tidak bisa memberitahukan alasan yang sebenarnya pak Andrian, tapi yang pastinya dia pernah datang ke ruangan saya mengancam saya untuk tidak merestui hubungan saya dengan putri anda sendiri, Jesslyn." ucap Aldric yang dibalas gelengan kepala oleh Jennita.

My Dosen Is My Husband √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang