7

441 32 1
                                    

Harap maklum jika ada typo bertebaran.

Derrel menyeret paksa tangan Della di sepanjang koridor membuat mereka berdua menjadi sorotan anak-anak lain nya di Star Galaksi.

Della menghentak tangan Derrel yang sejak tadi menarik tangan nya.

"Gue bisa jalan sendiri!"

"Ga ada yang jamin lo ga bakal kabur. " ucapan Derrel membuat mata Della melotot.

" Lo pikir gue maling! "

" Nurut bisa ga? " kali ini Derrel sudah tidak menarik tangan Della lagi, melainkan menggenggam erat tangan Della, membuat sang empunya tangan berkeringat dingin.

Dengan jahil Derrel mendekatkan bibir nya pelan ke kuping Della, berbisik dengan suara yang begitu pelan " Grogi ya. "

Mata Della melotot," Apaan sih lo!!"

Tangan Della bergegas ingin menarik tangan nya agar terlepas dari genggaman tangan Derrel, namun terlambat, cowok itu langsung menarik nya setengah berlari menuju tempat parkir mobil nya berada.

🐧🐧🐧

Dalam hati Della berdecak memandangi rumah Derrel dari halaman, oh tidak ini bahkan tidak pantas di sebut sebagai rumah, ini adalah istana, Istana Keluarga Airlangga.

Ck, Derrel emang terlahir dari keluarga sultan.

Rumah Della yang itungan nya sudah masuk dalam kategori mewah bahkan kalah saing jika dibandingkan dengan istana Derrel ini.

"Ngapain lo bengong, ayo masuk. "

" Iya, iya bawel. " Della membuntuti Derrel masuk kedalam rumah nya, takut-takut tersesat di rumah luas nya.

Saat membuka pintu utama, deretan pelayan yang jumlah nya 12 itu berbaris menjadi dua bagian menyambut kedatangan tuan nya. Della meringis melihat nya.

" Selamat datang Tuan Derrel, anda sudah pulang. " Della bisa tebak itu pasti suara kepala pelayan rumah tangga di Istana Airlangga ini.

Della membandingkan dengan rumah nya yang hanya memiliki pelayan rumah tangga lima orang plus satu supir, dan  tukang kebun. Itu pun mereka berhak memakai pakaian sehari-hari mereka dengan sesuka hati, dan bisa terbilang keluarga Della dekat dengan para pembatu rumah tangga nya.

Tidak seperti pembantu rumah tangga Derrel yang berbaris rapi, lengkap dengan seragam mereka, menandakan keterampilan mungkin menurut kalangan sultan itu. Terlihat kaku bahkan menurut Della. Ahh entah lah otak Della tidak sedang ingin memikirkan hal berlebihan.

Derrel hanya mengangguk kaku, mempersilahkan para pelayan itu pergi. Kemudian Derrel naik ke lantai 2 menuju ke satu ruangan. Kepala Della hampir saja terantuk pintu saat Derrel ingin menutup pintu ruangan yang dimasuki nya itu.

"Mau ngapain lo? " tanya Derrel tajam.

"Gue mau ganti baju. Tunggu sana di bawah, atau jangan-jangan lo mau ngi..."  dan sebelum Derrel sempat menyelesaikan kata-kata nya Della langsung nginbrit turun lagi ke lantai bawah.

Mana gue tau tuh orang mau ganti baju, ngomong juga ga, bisu kali ya.

Della duduk dengan nyaman di atas sofa lembut di ruang tamu itu. Pelayan datang silih berganti menanyakan apa yang ingin ia minum, atau cemilan apa yang ia inginkan, namun ia hanya menggeleng dengan sopan.

"Tidak Bi, terima kasih. "

Suara langkah kaki turun dari tangga mengalihkan perhatian Della, Della melihat Derrel turun dengan kaus putih polos, tertutupi kemeja kotak kotak berwarna biru cerah, dan juga jeans biru gelap.

Derrel menaikan alisnya saat menyadari Della memperhatikan penampilan nya.

"Terpesona heh? "

Della mendengus, membuang muka, kemudian mengeluarkan laptop yang selalu ia bawa dari dalam tas nya untuk membuat laporan.

Sedangkan Derrel, apa yang cowok itu lakukan? Cowok itu sudah duduk di hadapan Della, meletakan kakinya di atas meja dan hampir saja menendang laptop Della.

Della menarik napas dalam, mengelus dada nya pelan.

Sabar, sabarrrrrrrrrrr.

"Ayo cepat kerjain tugas kelompok nya. " ucap Della sengit.

"Kata siapa gue bawa lo kesini buat ngerjain tugas."  ucap Derrel santai.

"Gue bawa lo kesini buat gue jadiin babu. Ba-bu. " lanjut Derrel lagi.

" Lo gila ya! " teriak Della yang di tonton oleh para pelayan berseragam di rumah Derrel.

" Gue haus, sekarang bikinin gue minum. "

Salah seorang pelayan datang menghampiri Derrel saat mendengar ucapan nya.

" Siapa yang nyuru lo, gue nyuru dia. "  dan Derrel menunjuk tepat kearah muka Della.

🐧🐧🐧

TBC YA GUYYYYSSSSSSS.....

Niat update setiap hari, setelah dzuhur (selama paket internet masih lancar wkwk).

My ig : @flo_minerva
@moudithadebria





Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin, :)

Semoga amal ibadah kita selama sebulan penuh kemarin barokah, Amin ya Robbal Alamin.

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang