15

361 31 2
                                    

Harap maklum jika ada typo bertebaran......

"Apa rasanya sakit?"

-Derrel-

🐧🐧🐧

"Udah gue bilang tadi, gue mau ngerjain tugas. Kenapa lo terus nyecer pertanyaan ga berguna itu!" Derrel memandang Della dengan tatapan sengit.

Della membanting pisau makan dan garfu di tangan nya ke atas piring, ia berdiri bertolak pinggang di hadapan Derrel.  "Kalau begitu ayo cepat kerjain tugasnya, gue males liat muka lo lama-lama ada di rumah gue."

Wajah Derrel memerah seperti kepiting rebus, ia menunjuk pada hot pants yang sedang di kenakan Della saat ini, "Ganti dulu celana lo itu."

🐧🐧🐧

Di rumah belajar mini milik Della ini, Della di sibukan membuat berbagai tabel-tabel, dan banyak diagram di layar laptopnya, sedangkan yang di lakukan Derrel hanya lah bermain game PUBG di ponsel nya.

Della mendelik tajam menatap Derrel, dalam hati ia berharap andai matanya bisa mengeluarkan laser seperti yang ada di film-film barat, ia pasti akan senang sekali, dengan begitu ia bisa membelah tubuh Derrel menjadi beberapa bagian.

"Apa liat-liat? " tanya Derrel acuh saat menyadari sejak tadi Della menatapnya, seakan ingin melenyapkan nya saat itu juga, membuat Derrel merinding di buat nya.

Hanya satu kata yang keluar dari bibir Della, " Pulang! "

Derrel menatap Della dengan pandangan bingung, tidak mengerti apa maksud dari ucapan setengah-setengah cewek itu. " Apa sih! "

"Pulang!"  ucap Della lagi yang hanya di respon Derrel dengan menaikan kedua alisnya keatas.

"Pulang!!!!" kali ini Della berteriak, membuat Derrel hampir jatuh dari tempat duduk nya karena terkejut.

Derrel mengusap-usap jantung nya yang rasanya hampir saja copot,  "Lo ngapain sih teriak-teriak!"

Della membuang muka, ia lebih memilih menatap layar laptopnya lagi, dengan kasar ia menekan tuts keyboard nya hingga mengeluarkan bunyi yang kencang.

"Lo sakit ya! " ucap Derrel melihat tingkah aneh Della.

Della mengeram, setiap di dekat Derrel, ia selalu butuh suatu benda untuk melampiaskan amarah nya, cowok satu itu tidak akan pernah bisa membuat nya tidak naik darah saat satu ruangan dengan nya.

"Heh, kenapa sudah dua hari ini ga masuk sekolah? " gumam Derrel pelan, namun masih dapat di dengar oleh Della.

Della mendecih, ia berucap sinis, " Kekurangan objek bully ya lo. "

" Lo sakit? " tanya Derrel lagi, mengabaikan ucapan Della sebelum nya.

" Apa peduli lo! " ucap Della acuh.

" Apa badan lo demam kemarin? Lo mimpi buruk? Atau lo pingsan? "

" Apa rasanya sakit? " lanjut Derrel lagi ambigu.

Yah sejak tadi sikap Derrel itu memang sudah ambigu, apalagi dengan muncul tiba-tiba di rumah nya .

Della memandang Derrel aneh, ada apa dengan cowok di hadapan nya ini, kenapa tiba-tiba bertanya seakan ia peduli, tanpa ia sadari tangannya menyentuh kening Derrel, menempelkan punggung tangan nya disana, tak menyadari tubuh cowok di hadapan nya ini sudah menegang.

"Suhu badan lo normal kok. " Della mengetuk-ngetukan dagunya dengan jari lentik nya.

Kemudian Della mengernyit tiba-tiba, ia merinding begitu saja, " Fiks ini mah lo kesambet di tengah jalan. "

🐧🐧🐧

Tbc ya guysss...

Hope you like it..

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang