Harap maklum jika ada typo bertebaran.....
Udah ada gue disini, mulai sekarang gue ga akan ngebiarin dia ngelukain lo lagi.
-Chiko-
🐧🐧🐧
Sudah tak terhitung berapa banyak waktu yang di buang oleh Derrel hanya untuk mondar-mandir di dalam kamar nya.
"Arrrghhh... " geram Derrel kesal sambil tangan nya menyugar rambut nya frustasi.
Ia tidak mengerti ada apa dengan dirinya, mengapa ia begitu kebingungan dan ketakutan saat mendengar fakta jika Della ingin pindah sekolah.
Derrel mendudukan pantat nya bersila di atas karpet bulu berwarna abu-abu di atas lantai kamarnya. Dengan cepat ia mengetikan sesuatu di atas layar ponsel nya.
🐧🐧🐧
Chiko merebahkan dirinya di atas hamparan rumput hijau yang lembut, pemandangan hamparan bintang di atasnya membuat nya terpesona. Oh tidak ia salah, pemandangan di samping nya yang membuat ia terpesona.
Bagaimana tidak, disamping nya Della sedang merebahkan juga dirinya sama persis seperti yang Chiko lakukan saat ini, Della mengenakan dress sederhana di bawah lutut berwarna pink peach, semakin mencerahkan warna kulit nya yang seputih pualam di bawah pantulan sinar bulan.
Malam ini sudah pukul sepuluh malam, tapi Della menolak jika ia berucap akan mengantarkan cewek itu pulang, Della selalu bilang ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Chiko, karena ia tidak tahu besok bisa melakukan hal ini lagi atau tidak.
Mengingat niat Della untuk pindah sekolah membuat Chiko murung, dengan asal ia mencabut bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar nya. Lalu sengaja memasangkan itu di samping telinga Della.
Della terkesip, tangan Della bergerak ingin mengambil sesuatu di atas telinga nya , namun tertahan genggaman tangan Chiko. "Ini apa Iko?"
Chiko terkekeh, "Jangan di cabut, lo cantik kayak bunga di samping lo."
Della memandang Chiko bingung, tangan Della bergegas mengambil handphone nya, membuka fitur kamera hanya untuk melihat pantulan dirinya sendiri.
Della terkekeh melihat bunga liar berwarna kuning di sudut kuping nya, "Mirip bunga matahari."
"Bunga matahari nya Della. " balas Chiko membuat Della tersenyum lebar.
Della kembali memandang langit gelap dengan banyak hamparan bintang diatas kepalanya.
" Lo yakin ga mau ngubah keputusan untuk pindah sekolah Del? " tanya Chiko dengan lirih.
Della menatap Chiko sedih, tak ada satu pun kata keluar dari mulut Della, sampai tangan hangat Chiko kembali dirasakan Della menggenggam lembut tangan nya, "Udah ada gue disini, mulai sekarang gue ga akan ngebiarin dia ngelukain lo lagi."
Mata Della berkaca-kaca, walaupun bibir Della masih tetap diam. Mungkin bagi beberapa orang Della dianggap berlebihan, dianggap seperti orang yang tidak bisa mengikuti seleksi alam, membiarkan teman nya membully dirinya, tapi mereka tidak tahu Della juga tidak menginginkan hal ini terjadi, Della ingin dihargai.
Chiko mengusap puncak kepala Della lembut, "Udah malem, ayo gue anter pulang."
Chiko memang sudah membawa Della pergi sejak tadi siang, setelah pulang dari Star Galaksi dengan info mencengangkan mengenai keindahan Della, Chiko langsung kerumah Della, menjemput cewek itu untuk pergi dengan nya dengan izin orang tua Della.
"Makasih ya Iko. "
" Buat? " balas Iko.
" Karena lo selalu baik sama gue dari kecil. "
Chiko tertawa pelan, " Lo tau ga apa yang sekarang lagi gue pikirin? "
Della mengernyitkan kening nya bingung, " Apa? "
" Kita-kira orang tua lo bakal ngusir gue ga ya, pas tau gue ngebalikin anak nya jam 11 malem kayak gini. " ucap Iko di-iringi tawa lepasnya.
Della memukul tangan Chiko gemas, " Di mata orang tua gue, lo tuh udah kayak anak mereka tau ga. "
Dengan percaya diri Chiko berkelakar membuat pipi Della memerah. " Iyalah, gue kan menantu masa depan orang tua lo. "
Setelah mengantar pulang Della kerumah nya, Chiko langsung membawa motor nya menuju rumah Derrel, terdengar gila memang datang kerumah orang tengah malam begini, tapi Chiko juga yakin Derrel juga pasti serangan menunggu kedatangan nya, mengingat pesan yang cowok itu kirim padanya beberapa saat lalu saat ia sedang bersama Della.
Tak disangka Derrel sudah berdiri di depan pagar hitam menjulang rumah keluarga Airlangga saat Chiko datang. Chiko sempat tersenyum sinis melihat muka datar Derrel.
"Udah lama nunggu gue? "
" Lumayan. " jawab Derrel singkat, jelas, padat.
" Ada apa? " tanya Chiko lagi, sudah lama kenal dengan Derrel membuat Chiko cukup hafal sifat cowok itu, walaupun sudah berpisah beberapa tahun tapi tidak membuat sifat Derrel berubah.
" Bantuin gue? "
Chiko tertawa lepas, ia turun dari motor nya, merangkul bahu Derrel akrab, bagaimana pun kasar nya sikap Derrel yang sekarang, bagi Chiko, Derrel tetap lah sahabat nya, " Bantuin buat? "
" Bantuin gue supaya Della ga jadi pindah sekolah. " cicit Derrel.
🐧🐧🐧
Tbc ya guyssss
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop It Mr Bullying (TAMAT)
Teen FictionSEBELUM BACA, FOLLOW AKUN INI DULU PLEASE ❤️ Tampak nya hidup seorang Della Amalia tidak akan tenang setelah masuk di kelas yang sama dengan Derrel Putra Airlangga. Ya, Derrel si anak konglomerat itu! ^^^ Della : "Gue benci lo Darrel, pergi jau...