34

218 13 0
                                    

Harap maklum jika ada typo bertebaran.

Kali ini Derrel sedikit menengok, ia berucap dengan suara serius. " Gue udah bilang kan sebelum nya sama lo, gue bukan orang baik, tapi gue bakal berusaha jadi orang baik. Ga akan gue biarin lo pulang dengan keadaan kayak gini Del. "

Apa respon Della saat itu? Tidak ada, Della hanya terpaku di tempatnya.

____________

Bagi Della, Derrel itu abu-abu, monokrom, tidak jelas, berubah-ubah, seperti bentuk awan di udara, Derrel tidak bisa ditebak, kadang ia menjadi begitu pemaksa, tapi kadang juga ia luar biasa pengertian. Terlebih lagi, Della masih tidak paham mengapa Mr Bully itu berubah menjadi good boy.

Della masih ingat jelas kejadian kemarin malam, dimana Derrel berusaha keras bersama designer itu untuk memilihkan gaun yang sembilan puluh persen mirip dengan gaun yang dipakainya, dalam posisi awal tentu nya, bukan compang camping seperti ini, walau tentu saja Della harus menunggu waktu dua jam lamanya menonton youtube hingga bosan hingga perombakan baju usai. Mungkin hasilnya memang tidak sama persis seperti baju awalnya, tapi siapapun yang melihat nya sekilas tidak akan sadar jika ia memakai gaun yang berbeda.

Masih terbayang jelas di otak Della bayangan ketika kedua orang tua nya tampak begitu senang saat melihat Derrel mengantar putri semata wayang nya dengan keadaan 'baik-baik saja.' Tentu saja orang tua nya tidak tahu soal kesialan nya jika ia selalu berada di dekat Derrel.

Della menghela napas begitu kata-kata Mama nya mengudara dibenak nya.

"Makasih ya Derrel, udah jagain Della sampe nganter Della lagi ke rumah dengan keadaan selamat, kayak nya setelah ini Tante bakal lebih bisa nyetujuin hubungan kalian deh. "

Hubungan apenyeee Momy!!

Tangan Della menutupi selimut hingga menuju lehernya, jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, eh tapi ini lebih pantas di sebut pagi atau siang, ah bodo amat, yang Della ingin hanya satu hal, terus bergelung bersama selimut, dan guling kesayangan nya hingga petang kembali menjemput.

Kening Della mengernyit saat merasakan kasur nya berderit seperti ada orang lain yang menaikinya, dengan was-was ia segera membuka mata nya, hanya untuk melihat Hanna sudah dalam posisi tidur miring menatap nya lekat, membuat Della merinding seketika.

"Lo itu hantu ya, kapan lo masuk ke kamar gue," pasalnya Della sama sekali tidak mendengar pintu kamar nya terbuka.

Hanna terkekeh ringan, tangan kiri nya menoyor kening Della pelan, "Gue tuh udah nungguin lo dari satu jam yang lalu di bawah, salah lo yang ga keluar-keluar kamar."

Della mengernyit kan kening nya heran, "Mau ngapain pagi-pagi ke sini? Numpang sarapan? Minta bikinin aja sana sama pelayan di bawah."

Hanna mendengus sebal,  "Gue tuh khawatir tau ga sama lo, ya kali gitu kan si Derrel ngapain-ngapain lo semalem, makanya pagi-pagi gue ke sini sama Chiko."

Mata Della membola sempurna, Oh My God, Chiko. Tanpa sadar Della langsung melompat dari tempat tidur nya membuat Hanna memekik kaget.

"Hmm, Ada Derrel juga. " gumam Hanna yang tidak terdeteksi kuping Della, cewek itu sedang sibuk menyumpahi wajah nya sendiri di depan cermin.

Gawat, gawat, gawat siaga tiga. Della langsung berlari ke arah depan cermin, mengamati wajah kumel, penuh minyak tidak ada cantik-cantik nya bekas bangun tidur, karena cantik saat bangun tidur itu hanya ada di dalam dogeng.

Ia segera berlari memasuki kamar mandi nya, mencuci muka sekaligus menggosok gigi secara kilat, kemudian memasuki walk in closet nya, melempar beberapa baju yang menurut nya tidak cocok dengan asal.

Hanna yang menyusul memasuki walk in closet karena mendengar suara keributan di buat mengaga oleh kacau nya pemandangan di depan nya,  "Lo ngapain Del?"

"Duh, gimana ini gue belum siap-siap, belum mandi, belum dandan, malah udah ada Chiko lagi di bawah. " kata-kata Della membuat bibir Hanna semakin menganga sepanjang dua meter.

Sejak kapan Della menjadi begitu peduli dengan penampilan nya, dan yang terpenting lagi, hati Hanna mencicit, sejak kapan Della menyukai Chiko.

___________

Setelah melewati fase memusingkan memilih baju ketika puber datang, akhirnya Della sudah siap dengan jumsuit berwarna hitam pas di tubuh nya, wajah nya juga sudah kelihatan lebih cerah, walau minus mandi tentu nya, Della hanya berinisiatif menyemprotkan sebotol parfume ke badan nya.

Hanna sudah turun terlebih dahulu sejak lima menit tadi, tapi Della masih stuck ditempat nya, merapihkan terus menerus rambut nya dengan was-was.

Menarik senyum lebar. Della berjalan riang turun menuju lantai satu, karena seingat nya Mama dan Bapaknya pergi ke luar kota tadi pagi sekali pasti Chiko dan Hanna sedang di jamu otomatis dengan pelayan di rumah nya.

Della bersenandung riang menuju ruang tengah, tempat Chiko, Hanna, dan Derrel sedang menonton televisi berisi tayangan drama korea The World of Married.

Della terkesip di tempat nya, Eh? Tunggu dulu. Siapa yang tadi baru saja ia hitung dalam hati. Domba satu, domba dua, domba tiga.

Della menggelengkan kepalanya heboh sendiri. Bukan, bukan. Ia mulai memperhatikan teman-teman nya di ruangan santai itu, dengan raut lebih serius dari tadi tentu nya. Chiko, Hanna dan, mata Della langsung melotot sempurna.

"Ngapain lo disini Derrel!"

Derrel memutuskan saling lempar tatapan tajam nya dengan Chiko, jadi bukan hanya ia yang menatap Chiko tajam, tapi cowok itu juga. Sedangkan yang sejak tadi sibuk menonton drama korea pelakor yang lagi viral itu hanya Hanna seorang.

Derrel bangun dari duduk nya, berjalan santai ke arah Della,  "Nyamperin pacar apa salahnya sih."

Bulu kuduk Della meremang, ia semakin di buat melotot di tempat nya, macam melihat hantu saja. Sedangkan Derrel terus memotong jarak ia dengan Della, membuat pelototan Della semakin ekstrem.

Saat sudah sampai di depan Della, hal tidak terduga terjadi, ini benar-benar di luar dugaan semua orang yang ada disana. Derrel mengelus lembut pipi Della, mencondongkan wajahnya untuk mencium kening Della.

"Morning sweeties. " bisik Derrel tepat di depan telinga Della.

____________

" Lo tuh kenapa sih selalu muncul kalau ada Chiko disini! " Della mengeram kesal.

Derrel hanya mengakat bahu acuh, " Biar lo ga selingkuh. "

" Sejak kapan kita pacaran!!! "

Derrel mengerling jahil, " Gue udah dapet restu bokap nyokap lo loh' Del. "

🐧🐧🐧

Tbc ya semuanya..

Jangan lupa vote and coment.

Follow akun wattpad aku juga yakkk.

My ig = @flo_minerva
@moudithadebria

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang