33

205 17 0
                                    


Ngobrol ya kalau nemu typo...


Della membalikan badan nya menghadap Derrel yang memandang nya terkejut saat melihat penampilan nya yang acak-acakan. Della mendesis, mengguyur Derrel dengan segelas vodka yang ada dimeja tepat di wajah nya,  "Puas lo bikin gue jadi kayak gini!"

Chiko segera menarik Della kebalik punggung nya, menatap Derrel dengan tatapan tajam,  "Lebih baik lo ga ngusik hidup Della lagi. Gue ngomong ini bukan lagi sebagai sahabat lo. Lo keterlaluan Derrel."

_____________

Setelah mengatakan itu, Chiko langsung membawa Della keluar dari aula, di ikuti Hanna di belakang nya yang masih memasang tampang garang.

Suasana terasa semakin mencekam ketika seorang Derrel Putra Airlangga tiba-tiba saja melempar bangku bar ke sembarang arah, membuat salah satu cowok yang ada di kerumunan memekik ketika bangku itu mengenai perut nya, tapi tentu saja Derrel tidak peduli.

"Apa kalian semua gila!"  Derrel yang sekarang berdiri di depan anak-anak bukan seperti seorang Derrel yang mereka kenal, jika sebelum nya yang mereka tau Derrel bahkan mempelopori secara langsung pembulian Della, sekarang justru cowok itu tampak murka melihat Della di bully.

" Siapa yang nyuruh lo semua ngelakuin itu hah! " bentak nya lagi saat semua orang hanya diam menunduk.

Dengan langkah pelan, namun terdengar begitu menggema karena seperti nya Dj mengetahui tidak ada yang menikmati musik nya, kemudian menghentikan permainan nya, Derrel melangkah pasti menuju arah Yunita yang sudah berdiri bersandar pada meja bar dengan rambut acak-acakan bekas jenggutan Hanna.

Tepat di depan Yunita, tangan Derrel mengelus lembut pipi cewek itu, begitu lembut hingga membuat Yunita merasa lutut nya berubah menjadi seperti jelly, ia lemas.

"Gue maafin lo untuk kali ini, kita ini sahabat kan, lo tau gue sayang lo Yun, tapi kalau sekali lagi kejadian ini terulang tanpa izin dari gue, entah apa yang bakal gue lakuin ke lo. " bisik Derrel begitu lirih, tepat di depan kuping Yunita, membuat cewek itu terjatuh meluruh ke lantai ketika Derrel melangkah meninggalkan nya.

Hatinya menjerit, Derrel tidak pernah melakukan hal ini sebelum nya padanya. Apa yang sudah di lakukan Della sebenarnya hingga semudah itu membuat Derrel berpaling.

Derrel berjalan keluar dari aula, ketika tepat dia berjalan melewati Keino, satu kalimat yang keluar dari mulut nya membuat mampu membuat tubuh Keino membeku di tempat nya.

"Kartu lo ada di gue Key. Awasin mereka. "

Keino menghela napas, matanya menatap tajam pada Yunita cs, melihat Mirelda dan Tasya yang tampak berusaha menenangkan Yunita. " Mereka benar-benar menyusahkan sekarang. "

______________

Dengan cepat Derrel berlari menuju ke mobilnya, menyetir dengan ugal-ugalan, satu yang ia tuju saat ini, rumah Della.

Saat ia melihat mobil Chiko melaju memasuki perumahan elit tempat Della tinggal dengan cepat Derrel menginjak gas mobilnya. Suara decitan ban mobil nya terdengar mengadu nyaring dengan aspal, mobil Derrel berhenti tepat di depan mobil Chiko.

Membuat Chiko mendecih, segera turun dari mobil nya dengan raut kesal.  "Apa yang lo lakuin?"

Tanpa perlu repot menjawab pertanyaan Chiko, Derrel segera berjalan melewati Chiko, membuka pintu mobil Chiko, menarik Della bersama nya,  "Lo pergi sama gue, pulang juga harus sama gue."

"Lepas, gue ga mau ber-urusan sama lo lagi. " sentak Della menarik paksa tangan nya.

" Siapa bilang gue bakal denger omongan lo. " setelah itu yang dilakukan Derrel adalah menggendong Della ala bridal style, memasukan nya ke dalam mobil nya.

Hanna yang sejak tadi berada di lokasi yang sama juga langsung turun dari mobil nya, ia menarik tangan Chiko yang sedang memukul-mukul kaca mobil Derrel emosi.

"Keluar lo bangsat! "

Derrel tidak ambil pusing dengan makian Chiko untuk nya,  tanpa membuang waktu ia langsung menekan pedal gas mobil nya.

" Chiko, lebih baik kita ikutin mobil Derrel aja. "

_____________

" Lo gapapa Del? " mata Derrel melirik pada Della sambil tangan nya tetap menyetir.

" Menurut lo! " jawab Della sarkas.

Tubuh Derrel membeku, samar, Derrel mendengar suara lirih Della, benar-benar lirih. " Gue benci lo Derrel."

Jarak tiga rumah lagi menuju rumah Della, Derrel memutar balik mobil nya dengan cepat. Della yang menyadari hal itu langsung berteriak kaget.

" Lo mau bawa gue kemana Derrel. "

Derrel melempar tatapan menelisik pada tubuh Della, dari atas ke bawah, membuat Della risih.

" Ke butik. "

Jeda sesaat, Derrel memperhatikan jam di tangan nya. " Ini udah jam sepuluh malam, semua butik udah tutup, tapi gue tau butik yang selalu buka kapanpun khusus kalau gue dateng ke sana. "

Derrel mengangkat bahu nya acuh, walaupun Della belum merespon apapun, selain pelototan matanya pada Derrel. " Koneksi Mama gue, langganan keluarga Airlangga. "

Kali ini Derrel sedikit menengok, ia berucap dengan suara serius. " Gue udah bilang kan sebelum nya sama lo, gue bukan orang baik, tapi gue bakal berusaha jadi orang baik. Ga akan gue biarin lo pulang dengan keadaan kayak gini Del. "

Apa respon Della saat itu? Tidak ada, Della hanya terpaku di tempatnya.


🐧🐧🐧

To be continued ya guyssss...

Jangan lupa vote and coment nya please :(

Follow akun wattpad aku juga ya, wkwk

Follow akun ig aku juga
@flo_minerva
@moudithadebria

See you tomorrow ❤️

Stop It Mr Bullying (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang