Harap maklum jika ada typo bertebaran.....
Happy reading guyssss...
Ranti berjalan panik menghampiri Chiko yang sedang membopong Della memasuki rumah nya. Ia menggiring Chiko untuk masuk ke dalam kamar Della.
"Ya Ampun Della kenapa Chiko, Hanna? "
Chiko menunduk, merasa malu tidak bisa menjaga Della untuk kedua kalinya, " Della pingsan Tante. "
Ranti duduk di samping tubuh Della yang terlihat berkeringat, badan Della juga terasa panas, tangan nya mengelus puncak kepala Della lembut setelah memakaikan kompres di kening putrinya, ada tatapan khawatir di mata ibu beranak satu itu.
" Bisa tolong kalian keluar dulu, saya mau ngegantiin baju Della. "
Chiko dan Hanna mengangguk mengerti, ia berjalan keluar dari kamar Della, dan menunggu di ruang tamu di lantai satu, karena memang kamar Della berada di lantai dua.
Seorang pelayan datang menyiapkan teh hangat, dan juga handuk untuk mereka. Ya mereka bahkan lupa jika tubuh mereka sudah basah kuyup saat ini. Tak lama kemudian Ranti turun dari lantai dua menemui Chiko dan Hanna.
"Kalian harus ganti baju, nanti bisa masuk angin."
Ranti menatap Hanna, "Hanna kamu pake baju Della aja,"
"Chiko kamu untuk sementara pake baju Fahri dulu ya. " Ranti menyebut nama suami nya.
Chiko dan Hanna mengangguk patuh, mereka mengikuti arahan pembantu rumah tangga keluarga Della untuk mengganti pakaian.
Sedangkan Ranti langsung bergegas menelepon dokter pribadi Della, Ranti begitu khawatir melihat keadaan putri nya, takut Della kambuh seperti dulu lagi. Della memiliki trauma terhadap Petir, ia takut kehilangan putri semata wayangnya itu.
Ranti memberhentikan pelayan yang lewat disamping nya, "Tolong segera buatkan sup untuk anak-anak."
"Baik nyonya."
🐧🐧🐧
"Seperti nya Della kembali mengingat masa-masa trauma nya. " gumam dokter psikiater pribadi Della.
" Della bisa saja terus menerus kambuh jika kejadian dalam trauma nya terus dia alami. " lanjut Dokter Riska.
Ranti, berdiri cemas di sebelah Farhan-ayah Della- yang setia menggenggam tangan istri nya.
" Apa yang bisa kami lakukan agar trauma Della tidak muncul lagi? " tanya Farhan, sambil menatap putri yang sekarang sedang terlelap.
" Ada dua cara, kita bisa membantu nya menyelesaikan trauma itu, atau jangan biarkan Della melihat trauma itu kembali. "
🐧🐧🐧
Della meringis saat merasakan pening di kepalanya, matanya menatap keselilingnya, mendapati ia sudah berada di dalam kamarnya. Tangan Della mencari-cari guling kesayangan nya, kemudian memeluk nya dengan erat, seperti guling itu kekasih nya.
Della bergelung kembali masuk ke dalam selimut, kepala nya rasanya mau pecah, pusing sekali, badan nya juga terasa lemas.
Pintu kamar nya terbuka, menampilkan Ranti yang membawa nampan makanan di tangan nya, melihat Della sudah bangun dari tidur nya, Ranti tersenyum lembut ,
"Sudah bangun honney, mom bawakan bubur untuk kamu."
Ranti membantu Della untuk duduk bersandar, "Mommy suapin ya."
Della hanya menggangguk pasrah, ia tidak memiliki tenaga untuk menolak, pilihan nya hanya satu, cepat habiskan bubur ini, agar ia bisa kembali tidur lagi, kepalanya rasanya ingin pecah berserakan.
"Beberapa suap lagi sayang, ayo di buka mulut nya aaaaaa... "
Della menggelengkan kepalanya pelan , " Perut Della penuh mah. "
Ranti tersenyum, mengusap kepala Della dengan lembut, " Baiklah, sebelum tidur minim vitamin dulu ya, Dokter Riska bilang ke mama kamu butuh banyak istirahat. "
Ranti menyuapkan sebutin pil vitamin berwarna kuning yang langsung di telan oleh Della. Dengan perlahan Della membaringkan tubuh nya kembali di atas kasur, memeluk guling kesayangan nya lagi. Membiarkan Ranti menyelimuti tubuh nya hingga sebatas leher.
"Teman Della sudah pulang mah? " tadi Della memang sempat bangun sebentar untuk melihat Chiko, dan Hanna sebelum tertidur pulas karena obat yang di berikan dokter Riska padanya.
" Sudah sayang, sekarang saat nya kamu istirahat. " Ranti mengecup kening Della lembut, mematikan lampu di kamar Della, saat tangan nya bergerak ingin menutup pintu kamar anak nya itu, ia mendengar Della bergumam pelan, sarat seperti sebuah permintaan.
" Della mau pindah sekolah mah. "
🐧🐧🐧
Aku ga ngerti lagi, tadi tuh sempet banget blank mau nulis, ga tau apa yang mau di ketik, sampe dua jam cuma bisa keisi beberapa kata, dan alhasil inilah yang pada akhir nya bisa aku ketik, setelah bulak-balik muterin kamar sambil dengerin lagu buat nyari inspirasi :v
Semoga kalian suka ya,
Aku mengupayakan supaya bisa update setiap hari, oleh sebab itu bantu aku dengan klik tombol bintang dan coment, ❤️❤️
Tbc yaaa guyssss
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop It Mr Bullying (TAMAT)
Teen FictionSEBELUM BACA, FOLLOW AKUN INI DULU PLEASE ❤️ Tampak nya hidup seorang Della Amalia tidak akan tenang setelah masuk di kelas yang sama dengan Derrel Putra Airlangga. Ya, Derrel si anak konglomerat itu! ^^^ Della : "Gue benci lo Darrel, pergi jau...