"Lo tuh ga bisa beli tiket mahal apa, sampe ngajak cewek jalan aja ke sini."
Mata Chiko menelisik, mencari sumber suara, kemudian menghunus tatapan tajam pada orang itu. Della juga melotot tak terima.
"Lo ngapain ngikutin kita kesini! " ucap Della tak senang, kenapa juga ia harus bertemu dengan orang itu hampir setiap hari setelah masa bebas nya-dari Star Galaksi- yang selalu di damba-dambakan.
" Beneran deh, gue bisa aja main kasar kalau lo ganggu Della trus, gue bisa lupa kalau lo sahabat gue." sinis Chiko pada Derrel, cowok yang disinisi justru malah mengangkat bahu acuh.
Dengan santai tangan Derrel mencoba menarik tangan Della, ralat, menyeret tangan Della hingga tubuh Della terseret beberapa langkah. "Gue tuh bisa beliin lo tiket yang lebih mahal, dari pada ke tempat kayak gini, lo mau kemana, Dufan, Trans Studio, Disneyland, atau mau kemana lagi, itu terserah lo."
Della mendecih mendengar penuturan Derrel yang terkesan menghina tempat yang saat ini ia datangi, beberapa pasang mata pun sudah banyak yang memandang Derrel sengit, mendengar penuturan meremehkan cowok itu.
Terkesip. Della terkesip saat bogem mentah melayang ke sisi wajah Derrel, membuat cengkraman keras di tangan nya terlepas. Di depan nya Derrel sudah terdorong kesamping dengan badan sedikit membungkuk, ada Chiko dengan kedua tangan mengepal erat.
"Lo bener-bener nguji emosi gue. "
Chiko berbalik menghampiri Della, tampang emosi nya perlahan surut melihat raut terkejut Della, dengan pelan Chiko menggenggam tangan Della lembut. " Sorry bikin lo kaget, ayo kita pergi. "
Sekilas mata mereka berdua melirik sekitar mereka yang mulai cukup ramai berkerumun, menyadari ada perkelahian yang cukup menyita perhatian banyak orang apalagi di tempat publik ramai seperti ini.
Ya, kali ini memang Chiko mengajak Della menuju suatu bazar, bukan tempat bermain seperti biasanya, melainkan ke bazar yang katanya hanya diadakan setahun sekali, suasana juga cukup ramai dan padat, bazar memadati, dari mulai jalan masuk ke dalam gedung, taman santai di samping gedung yang terdapat banyak sekali manusia berkostum, hingga masuk ke halaman gedung yang terdapat banyak festival buku murah.
Itu juga yang membuat Della antusias saat Chiko mengajak nya kesini, Della cinta buku. Buku apapun itu terutama novel.
"Kita cari makan dulu ya. "
Della hanya mengangguk, mata nya menunduk menatap tangan Chiko yang sejak tadi selalu menggenggam nya erat, tak melepaskan nya barang sedetik pun.
Hangat.
🐧🐧🐧
Derrel mendecih sebal, saat melihat dua orang yang seperti sedang dimabuk cinta itu tertawa bersama, saat bermain di timezone yang memang tersedia menjadi salah satu hiburan di bazar ini.
Derrel menyadari selama ini sikap nya salah pada Della, bukan nya melindungi, ia justru malah menyakiti cewek itu semaunya.
Tapi boleh kah Derrel kembali egois, diberi izin kah Derrel untuk kembali egois. Walau pun tidak diberi izin pun Derrel akan tetap menjadi egois.
Della hanya untuk nya.
Derrel melangkah cepat ke arah Della, bahkan bisa di sebut hampir berlari, kemudian menyingkirkan Chiko yang sedang bersesi Photo di samping tempat Photo yang telah disediakan. Della terpekik memelototi Della, Chiko terjatuh terduduk ke samping, sedangkan Derrel mengambil pose memegang pinggang Della tepat saat lampu kamera menyalah. Wajah Derrel tersenyum cerah memperlihatkan gigi pepsoden nya di depan kamera.
Jadilah pose mereka tampak seperti Della menatap Derrel, walau pun dengan melotot, Derrel yang memeluk punggung Della possesive sambil tersenyum ke arah kamera, dan Chiko yang terjatuh di samping Derrel. Membuat sang juru Photo memandang mereka bertiga heran, cinta segitiga heh.
Mba-mba stan Photo memberikan selembar kertas cetak Photo yang memang langsung jadi itu dengan raut menggerling pada Chiko dan Derrel, membuat Della meringis di buat nya, spontan ia berucap.
"Ini tuh Thanos Mbak, sifat nya emang kurang ajar. " nyinyir Della, tangan nya menunjuk ke arah Derrel.
Della berpaling pada Chiko, mengandeng tangannya," Kalau yang ini Lee Min Hoo Mba, kekasih sejuta umat." setelah itu Della menyeret tangan Chiko yang tersenyum puas, menatap penuh kemenangan pada Derrel.
Derrel tersenyum culas menatap kepergian dua orang itu, ia berjalan ke arah Mba Stan Photo, "Saya mau Photo yang tadi Mba."
"Oke Thanos. " Jawab Mba itu kelewat santai, terkesan meledek.
Derrel menghembuskan napas nya kesal, untuk kali ini tidak apa-apa, masih ia biarkan, demi Photo incaran nya yg masih ada di tangan Mba itu.
" Nih Nos. " Mba itu megulurkan tangan nya menyerah kan Photo pada Derrel.
Derrel mengernyitkan kening nya, sambil berucap bingung, " Nos? "
" Thanos kan. " jawab Mba itu lagi-lagi cekikikan."
__________________
🐧🐧🐧
Bersambung....
Tinggalkan jejak ya 💞
Kepoin juga ig aku @flo_minerva
@moudithadebria
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop It Mr Bullying (TAMAT)
Teen FictionSEBELUM BACA, FOLLOW AKUN INI DULU PLEASE ❤️ Tampak nya hidup seorang Della Amalia tidak akan tenang setelah masuk di kelas yang sama dengan Derrel Putra Airlangga. Ya, Derrel si anak konglomerat itu! ^^^ Della : "Gue benci lo Darrel, pergi jau...