Part19. Reyhan Pergi

544 31 0
                                    

Reyhan sudah di undang di ruang BK. Ia sudah di sidang oleh kepala sekolah. Aca sudah menghancurkan kaca mading dengan batu dan merobek kertas itu. Ia mencari siapa penanggung jawab mading.

Aca menemui Gadis di kelas 11 MIPA 10. Gadis adalah penanggung jawab mading.

"Gadis!" Aca tak basa-basi. Semua orang menoleh ke arah Aca. Aca nampak marah, mereka kaget juga melihat Aca bicara.

"Iya, Lo manggil gue?" Tanya Gadis tak percaya jika sekarang Aca memanggilnya. Gadis menghampiri Aca.

"Siapa yang nempel kertas penghinaan itu di papan mading?" Tanya Aca. Gadis mengerti kertas apa yang Aca maksud. Gadis seperti berusaha menjawabnya. Aca bisa tau, gerak gerik gadis yang kebingungan itu.

"Bukan gue, Ca!" Jawab Gadis.

"Bohong!"

"Serius bukan Gue,"

"Bohong!!"

"Sumpah Ca!"

"Bohong!!!"

"Sumpah demi Allah bu-"

"Nggak usah bawa-bawa Allah! Lo itu udah bohong! Gue tau! Ngaku! Siapa!" Aca sudah berteriak kali ini. Banyak yang berkumpul di kelas itu, mereka menyaksikan perkelahian itu, bahkan ada yang mem-video nya.

Gadis sudah tertunduk, Ia takut dengan kemarahan Aca.

Note: Jangan remehkan orang pendiam, karena orang pendiam kalau marah itu berbahaya!

"Gue.. gu-gue,"

"JAWAB! LO GAGAP, HA?!!" Kesal Aca. Afifah kemudian muncul di samping Aca. Ia mengusap punggung Aca.

"Maaf, Ca!"

"Jangan minta maaf ke gue! Lo nggak ada hati apa? Karena perbuatan, Lo! Reyhan sama Mami nya itu jadi malu, mereka saling adu mulut! Apa Lo gak tau terima kasih? Lo di sini karena biasiswa dari Sudibjo Group!" Kesal Aca. Gadis kemudian menangis, Aca juga sudah merasakan air matanya memenuhi matanya.

"Apa lo tega, hah! Bayangin kalau lo yang di posisi Bu Alicia atau di posisi Reyhan! Lo sanggup?!"

Gadis hanya menangis. Afifah sudah menangis juga.

"Tapi, bukan gue Ca! Gue cuma di sogok," jujur Gadis. Aca kemudian kaget. Ia menunggu Gadis bicara.

"Gue butuh uang Ca! Makanya gue nerima tawaran itu, Gue minta maaf,"

"Siapa yang nyogok, Lo?" Tanya Aca.

"Naomi sama Shiren. Mereka nyogok gue pake uang lima ratus ribu di tambah dengan makan di kantin selama seminggu," jujur Gadis. Semakin murka Aca di situ, Ia kemudian langsung mengepalkan tangannya. Ia tau pasti ini suruhan dari Laura, Mama tirinya yang biadab itu.

"Gue minta maaf, Ca" Gadis memohon di kaki Aca. Aca menghapus air matanya.

"Jangan minta maaf sama gue! Lo harusnya minta maaf sama Reyhan dan Ibu Alicia!" Tukas Aca. Aca pun melihat ke arah sekitarnya yang mulai rame.

"Dan untuk kalian semua! Kalau ada lagi yang masih bahas masalah ini, Gue bakalan nyuruh Pak sudarman ngeluarin kalian dan bagi yang punya beasiswa bakalan di cabut, karena pencemaran nama baik! Ingat itu!" Ancam Aca. Ia segera pergi dengan menggenggam tangan Afifah.

Aca melihat Reyhan sudah berlari ke luar sekolah. Caca mengejar Reyhan, akan tetapi Reyhan tak mengubris Caca. Mario, Al, Aryan dan Afif juga sudah mengejar Reyhan.

Aca dan Afifah segera berlari ke bawah mengikuti mereka. Reyhan membawa mobil sport putih nya kemudian meninggalkan area sekolah.

Mario, Al, Afif dan Aryan mengejarnya. Caca sudah terduduk di parkiran dengan air mata yang mengalir deras. Afifah sudah memeluk Caca. Aca juga sudah memeluk Caca.

Caca benar-benar sedih. Reyhan tak mau mendengarkan penjelasan nya. Aca merasa bersalah, Ia akan membuat Ibu tirinya itu menyesal, Eh, bukan! Aca bahkan tidak sudi menganggap Laura sebagai Ibu tirinya.

***

Mereka tak bisa menemukan Reyhan lagi. Fadnan sudah menyuruh yang lain untuk istirahat, karena ini sudah malam. Fadnan dan Aca yang mencari Reyhan.

Aca sebenarnya tak di izin kan ikut oleh Fadnan, akan tetapi Aca terus memaksa ikut. Fadnan tak bisa menolak lagi. Waktu menunjukan pukul 18.30 setelah melaksanakan sholat, Fadnan dan Aca duduk di masjid sambil berfikir.

"Harus cari di mana lagi, kemana Reyhan?!" Fadnan frustasi. Ia bingung harus mencari Reyhan kemana lagi. Aca sudah meneguk air minumnya. Tiba-tiba ia terfikir sesuatu.

"Om? Reyhan punya teman spesial?"

"Tempat spesial?" Ulang Fadnan.

"Iya, Om! Kayak tempat kesukaan Dia, yang sering di kunjungi ama Dia!"

"Dia nggak punya tempat spesial, tapi....." Fadnan menggantung ucapannya. Ia teringat sesuatu.

"Astagah! Harusnya Om tau! Asya, ayo ikut Om! Om tau Reyhan di mana!" Aca yang masih memakai seragam itupun ikut dengan Fadnan.

Aca tidak tau kemana tujuan mereka. Mereka menempuh jarak lumayan jauh, dengan waktu sekitar satu jam. Setelah itu, mereka sampai di sebuah rumah yang tidak terlalu besar.

Aca bisa melihat mobil Reyhan terparkir di situ. Aca dan Fadnan langsung turun.

"Om? Ini rumah siapa?" Tanya Aca. Fadnan kemudian tersenyum.

"Rumah kakak Om, ada Orang tua Om juga tinggal di sini," jawab Fadnan. Aca mengerut dahi.

"Kok Om bisa tau dia di sini?" Tanya Aca lagu.

"Reyhan saat kecil pernah tinggal di sini bersama Mami, Reyhan pasti ke sini. Karena setiap ada masalah, Dia akan menenangkan diri dan curhat pada Bunda nya Om," Fadnan dan Aca segera saja memencet bel rumah.

Yang membuka pintu adalah istri Kakak Fadnan.

"Fadnan? Kamu sedang apa? Ini siapa?" Tanyanya pada Fadnan dan melihat Aca di sampingnya. Bu sarah, bunda Fadnan menghampiri nya.

"Fadnan, itu Reyhan kenapa?" Tanya Bu sarah tak mengerti.

"Reyhan ada di sini?"

"Iya," jawab keduanya kompak.

"Mas Fandi sedang keluar kota, kamu masuk saja." Ucap Difia, istri Fandi kakak Fadnan.

"Ada masalah, di mana dia?" Tanya Fadnan.

"Ada di atas, sedang menyendiri. Dia tidak mau makan, Bunda khawatir,"

"Bunda tenang yah, Fadnan nyusul Dia dulu. Hmm, Kak Difia, aku boleh meminjam baju Syifa untuk Asya?" Aca menoleh kemudian tersenyum.

"Gak apa-apa kok Om,"

"Asya bersih in badan dulu," suruh Fadnan. Aca kemudian hendak menoleh akan tetapi tangannya di ajak oleh Difia dengan senyuman.

"Ikut tante yah," Aca kemudian hanya mengangguk saja. Ia mengikuti Difia. Difia mengajaknya ke kamar putrinya.

"Ada apa ini?" Tanya Sarah pada Fadnan. Fadnan mendengus.

"Masalah, Bun. Aku harus ke Reyhan dulu, ingin menjelaskan semua nya," pamit Fadnan. Kemudian ia segera ke lantai atas.

Fadnan bisa melihat Reyhan yang sedang terdiam di kamar nya yang dulu. Reyhan nampak murung, Ia tak sadar mungkin Fadnan ada di situ.

Fadnan akan menceritakan semuanya. Mau tidak mau, Suka tidak suka Reyhan harus mendengarkan semua ini!

__________________

VOTE DAN KOMEN DONG:)))))

Ajak yang lain buat baca:)))))

Please Papa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang