Part32. Suka pada musuh

520 29 0
                                    

Tadi sore, Aca Dan Fawwaz nonton anime yanh cukup banyak. Saat uty Fawwaz amat senang sekali, Ia Sudah mulai akrab dengan Aca.

Fawwaz cukup senang Akan hal Itu.

Bahkan Ia mengantar Aca pulang. Fawwaz baru pulang setelah mengantar Aca.

Ia sekarang duduk Di ruang tamu dengan Helri Di sampingnya.

"Pa?"

Fawwaz memanggil. Helri mendongak.

"Hmm"

"Papa kenal tante Laura, Kan?" tanya Fawwaz. Helri yang sedang membaca artikel Itu mendongak pada Farel.

"Kenapa kamu bahas dia?"

Fawwaz Tak than lagi, Ia ingin membantu Aca. Mungkin Helri Atau Keyla bisa membantu.

Tiga hari yang lalu setelah Aca dan keluarganya pergi ke makam Farel, Fawwaz semakin kasihan dengan Aca. Ia ingin Aca bahagia.

"Fa-fawwaz cumaa...cumaa" Fawwaz gugup. Helri nampak berfikir sejenak.

"Fawwaz Pingin Papa bantuin Aca, Pa" pinta Fawwaz. Helri nampak kaget.

"Maksud kamu?" Entahlah. Helri merasa emosi setiap Kali mendengar Nama Laura. Gara-gara Wanita Itu Ia Hampir kehilangan Sanaya.

"Waz! Jawab Papa"

"Fawwaz mau Papa bicara Sama Tante Laura, suruh dia untuk ngejauh dari keluarga Aca. Suruh dia cerai, Pa"

Brakk!

Helri memukul meja. Keyla Dan Sanaya kaget dengan tingkah Helri. Mereka mendekati Helri Dan Fawwaz di ruang tamu.

"Denger, Yah Waz! Kamu jangan Ikut Campur Masalah orang lain!"

"Tapi, Kan Pa-"

"Udah diam! Papa nggak mau Ikut Campur lagi dengan wanita bernama Laura!"

"Kita harus bantuin, Aca Pa! Pokoknya harus!" tekan Fawwaz.

"Kamu ini Kenapa, Huh?"

"Papa nggak kasihan apa Sama Aca?"

"Kenapa kamu Jadi Ikut Campur urusan Aca? Kenapa?" bentak Papa. Keyla Dan Sanaya nampak Shock melihat Helri yang bagitu marahnya.

"Fawwaz care Sama dia, Pa"

"Kamu Itu Akan berurusan dengan Laura! Wanita licik! Dia yang udah Hampir celakain Sanaya! Papa nggak mau berurusan dengan Dia! Udah cukup! jangan bahas ini lagi.

Helri segera pergi dari situ. Fawwaz nampak kecewa. Ia melirik ke arah Keyla.

"Ma!"

"Papa kamu bilang jangan bahas ini lagi, Waz"

"Tapi, Ma-"

Keyla langsung pergi. Bulannya Ia tak ingin membantu, Akan tetapi Ia tak mau kejadian buruk menghampiri keluarga mereka lagi. Keyla hanya ingin Hidup tenang saja.

"Akhhhhhh!!!!"

***

Meja makan cukup hening Pagi ini. Keyla merasa tak senang denhan Susana ini.

"Kok sepi?" Ucap Sanaya berusaha mencairkan Suasana. Fawwaz hanya menatap Sanaya sekilas. Ia kemudian menyantap makanannya lagi.

Fawwaz sepertinya belum bisa Akur dengan Helri. Helri juga diam saja. Ia ingin memberi Fawwaz waktu untuk mengerti.

"Ma! Fawwaz berangkat, Yah" Fawwaz bangkit mengambil tas-nya kemudian berjalan menuju Keyla Dan menyalimi tangan Keyla.

Please Papa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang