Part13. Happy Birthday Mami!

749 43 2
                                    

Rumah sudah di dekorasi seindah mungkin. Dekorasi kali ini dominan berwarna ungu, karena Caca menyukai warna ungu.

Aca, Reyhan, Afifah dan Afifah sudah mendekorasi semuanya dengan sangat indah. Saat ini, Caca sedang di ajak oleh Fadnan keluar sehingga ini bisa menjadi kejutan ulang tahun untuk Caca.

Aca sudah sekitar satu minggu tinggal di rumah ini, Ia sebenarnya ingin pergi akan tetapi tak di beri izin oleh Caca dan Fadnan. Sementara Wirawan Papanya, Aca tidak tahu apakah dia mencari Aca atau tidak.

"Kak Rey? Kak Rey ngasih hadiah apa buat Mami?" Tanya Afifah yang masih sibuk mendekor balon-balon. Reyhan yang masih menyiapkan pita-pita kemudian menoleh.

"Nanti lihat aja! Rahasia," jawab Reyhan membuat Afifah mendengus sebal.

"Kalau kamu ngasih apa Fah?" Tanya balik Reyhan. Afifah kemudian menunjuk ke arah Piano yang terletak rapi di ruang keluarga itu.

"Afifah mau mainin musik, yang menggambarkan tentang Mami. Brilian, Kan ide Fifah?" Reyhan dan Afif tertawa melihat kesombongan Afifah. Mereka sama-sama memberi jempol pada Afifah.

"Aca di mana, Fah?" Tanya Reyhan. Afifah kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri, Ia tak menemukan keberadaan Sahabat barunya itu.

"Aku di sini," mereka menatap ke arah tangga. Mereka langsung takjub melihat Aca. Aca sudah memakai dress selutut berwarna biru tua, dengan rambut yang di urai serta jepit rambut karakter burung yang terjepit pada rambut nya. Di tangan Aca juga sudah terdapat sebuket coklat yang sangat banyak, semuanya juga berwarna ungu.

Mereka masih menatap Aca tidak percaya. Aca kemudian menggaruk belakang kepalanya, ia sudah meletakkan buket coklat itu di soffa.

"Tadi Om Fadnan nelfon. Satu jam lagi mereka bakalan datang, jadi Aku udah siap siap duluan," ujar Aca. Akan tetapi, tak ada sahutan yang ia terima.

"Aku gak tau ngasih apa, makanya aku cuma bisa ngasih coklat ini buat Mami, nggak apa-apa, Kan?" Tanya Aca.

"Iya, nggak apa-apa, Kok" kali ini Oma yang dari dapur langsung datang dan menjawab pertanyaan Aca. Mereka akhirnya tersadar ketika Oma datang.

"Aca cantik banget," puji Oma. Ia kemudian Menatap Afifah yang sudah mendekati Aca. Nenek melirik pada Afifah.

"Afifah mandi sana, biar cantik kayak Aca," titah Oma. Afifah hormat pada Oma nya dan langsung berlari ke kamarnya.

"Afif juga mau siap-siap, yah" Afif juga pergi ke kamarnya. Tinggallah Reyhan di situ. Reyhan masih menatap Aca. Aca bingung dengan tatapan Reyhan, sepertinya Reyhan sedang bengong?

"Kamu juga siap-siap, Reyhan! Bau keringat," Oma menjewer telinga Reyhan, membuat Reyhan kesakitan. Ia akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Iya, Oma! Sakit... lepasin dong Oma," pinta Reyhan. Oma melepas kuping Reyhan yang sudah agak merah itu, Reyhan kemudian mengecup sekilas Pipi Oma nya yang masih saja nampak muda itu, kemudian ia segera berlari ke kamarnya juga.

Oma kemudian tertawa.

"Aca... Bantuin Oma ngangkat makanan ke meja, yah" Aca pun mengangguk. Sambil tersenyum, Ia mengikuti Oma ke arah dapur.

***

Waktu sudah merujuk pada pukul 15.57 WIB. Hujan sudah mulai turun. Lampu rumah sudah di matikan, Caca pun sudah berada di depan pintu bersama dengan Fadnan.

Sekarang saat nya mereka merayakan Ultah Caca. Sebenarnya tadi pagi, mereka akan memberi kejutan nya akan tetapi pagi hari tadi, mereka harus ke kuburan Sasa untuk memberikan dia Doa. Setidaknya, hari ini juga hari ulang tahun Sasa.

Please Papa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang