Ketika

8.9K 543 12
                                    

Kayaknya aku nulis part pertama ini kepanjangan deh😂 tapi nggak papa lah.

Semoga suka💜
Enjoy the reading😊

***

Ariansyah menatap beberapa gadis yang tengah mengerumuni managernya di depan hotel. Tidak salah lagi, pasti mereka adalah fans beratnya yang rela datang ke hotel menjelang maghrib seperti ini.

Melihat managernya yang sudah kewalahan menghadapi banyak gadis itu, membuat Ari segera menghampiri gerombolan gadis yang bahkan kini sudah beralih mengerumuninya.

"Kak Ariii! Minta fotonya."

"Kak!! Minta nomor WA."

"Aduh gemes banget ini si Ari!!"

Berbagai teriakan dan cubitan kecil di lengannya tidak berhasil ia tepis. Sesekali Ari mengaduh karena cubitan yang diberikan fans nya terasa sakit hingga membekas biru.

"Iya satu-satu ya!! Kalau nggak satu-satu, saya akan pergi!!" Ari berteriak sekuat tenaga. Membuat beberapa gadis tadi terdiam. Tidak begitu lama mereka diam hingga mereka kembali merebutkan urutan siapa yang berhak berfoto dengannya lebih dahulu.

"Saya dulu. Kan tadi datangnya pertama."

"Eh nggak ada. Orang gue duluan yang datang."

"Ih mana ada. Lo tadi kan berangkat bareng gue."

"Aduh udah deh pokoknya saya aja yang duluan."

"Tapi kan aku yang tadi neriakin Ari biar keluar."

Ari yang mendengarkan ocehan dari fans nya hanya bisa mendengus sebal. Ia kembali mencari cara agar para penggemarnya itu bisa tenang. Dilihatnya Fandi yang baru saja menyenggol lengannya. Ari tahu jika managernya itu mempunyai ide cemerlang.

"Udah!! Stop!!" Lelaki yang mempunyai tinggi 185 meter itu kembali berteriak. Setelah sebelumnya Fandi memberi tahu ide cemerlangnya. 

Ari menatap satu persatu gadis yang tengah berkerumun di depannya. Beberapa di antaranya berbisik-bisik sembari menatap dirinya.

"Gini aja. Nanti manager saya yang pilih. Siapa yang berhak foto duluan dengan saya. Tapi nggak boleh ada yang teriak-teriak. Kalau ada yang teriak, nanti akan saya panggilkan security di depan sana. Biar kalian disuruh pulang. Mau?" Jelas Ari sembari merapikan hoodie hitam dan celana selututnya.

"Enggaaaak." Ucap beberapa gadis di depannya itu dengan kompak. Membuat Ari tersenyum lega.

Fandi mulai menentukan gadis pertama yang akan berfoto dengan Ari. Pilihannya jatuh pada seorang gadis berkerudung biru dongker. Ari bisa menebak jika gadis itu adalah gadis yang tadi memberi cubitan-cubitan kecil di lengan kekarnya. Ia mengedikkan bahu tak acuh. Tangannya merangkul bahu gadis itu dengan enteng, seakan perlakuannya itu sudah biasa di depan mereka.

Begitu pula dengan penggemarnya yang lain. Ari tetap sabar meladeni satu persatu cewek yang secara tidak langsung sudah mendukung karirnya itu dari awal. Hitung-hitung sebagai ungkapan terima kasih, ia bersedia berfoto bersama mereka. Toh, kesuksesan Ari kan berkat fans nya juga. Tanpa penggemarnya, Ari bukanlah siapa-siapa.

Berpuluh-puluh gadis telah selesai berfoto dengan Ari. Mereka menuruti permintaan Ari yang menyuruh mereka agar segera pulang setelah bertemu dengannya. Ia tidak mau jika kembali terjadi kerusuhan di sekitar hotel bintang lima itu.

"Ini yang terakhir, Bos." Ucap Fandi kepada Ari.

Lelaki itu menaikkan satu alisnya. Ia menatap seorang gadis gendut dengan celana kulot dan kaos berlengan pendek yang berada di hadapannya. Ia merasa jika gadis di depannya ini terlihat berbeda. Tampak malu-malu dan lebih pendiam dibandingkan penggemarnya yang lain.

Ariansyah✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang