01

5.3K 408 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pemuda berambut merah muda membungkukkan tubuhnya, membiarkan dirinya tersembunyi dibalik kegelapan. Kedua maniknya tak pernah lepas dari sesosok figur berpakaian rapih dengan rambut ditata menggunakan gel. Anak itu mengeluh pelan. Mengapa selalu orang-orang kaya yang bermasalah?

"Jadi, itu target kita?"

Seorang pemuda berambut kecoklatan dengan warna kulit senada mengangguk. Ia sedikit meregangkan tubuhnya, bersiap untuk aksi yang akan dilakukannya.

"Dia ngambil uang yang seharusnya jadi subsidi untuk panti asuhan disini," jelas pemuda itu.

"Dunia udah gila emang."

Pemuda lain berambut pirang pun berbalik dan menatap teman-temannya satu per satu. Entah mengapa ia selalu gugup tiap kali melakukan hal seperti ini. Hal berbahaya, bahkan mereka tak dapat apa-apa dari ini.

"Polisi kemana aja sih emangnya? Masa yang kaya gini bisa lolos?" Kali ini giliran pemuda berambut oranye bicara.

"Kita gak perlu mikirin polisi," ujar pemuda berambut pirang. "Jaemin-ah, ayo."

Pemuda berambut merah muda itu pun mengikuti langkah sahabat di depannya. Tak lupa ia mengedipkan mata dengan genit dan memberi ciuman di udara pada sahabat-sahabat lainnya yang menunggu di belakang.

"Hyung, kadang-kadang aku takut sama Jaemin hyung."

Pemuda yang ia panggil hyung hanya bisa menepuk-nepuk pundak anak itu.

"Jeno-ya, pelan-pelan," keluh Jaemin.

"Kita gak boleh kehilangan dia. Chenle sama Haechan ngikutin kan di belakang?"

Jaemin pun menoleh ke belakang dan melihat kedua pemuda itu turut berjalan pelan dalam kegelapan. "Iya, Bos. Mereka ada di belakang."

Figur yang mereka ikuti kemudian berbelok memasuki sebuah gang. Jeno menyeringai senang melihatnya. Akan lebih mudah menghabisinya di gang, sepi dari pandangan orang-orang. Keduanya kemudian mengambil jalan berputar.

Sosok itu tengah berjalan dengan tenang ketika tiba-tiba 2 orang anak menyerbunya dari depan.

"Lee Seungmo-ssi."

Langkah pria itu terhenti. Matanya terbelalak terkejus seolah baru melihat hantu. Buru-buru ia berbalik, hendak kabur dari kedua anak itu. Namun jalannya lagi-agi dihadang oleh 2 orang anak lain, yang selama ini menanti di belakangnya.

"Kalian ini siapa?! Mau apa kalian?!"

Pria itu kemudian menatap penampilan anak-anak itu dari atas ke bawah. Pakaian mereka kumal dan lusuh. Mereka semua sangat kurus dan wajah mereka kotor. Namun warna rambut mereka sangat mencolok.

Ia mendengus. "Dasar sampah."

Tangan Jaemin terkepal marah mendengar ucapan pria itu. Dengan emosi ia berjalan mendekati pria itu, namun Jeno lebih dahulu menahannya.

SPOILER, TRAILER, SURPRISE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang