"Kami melaporkan langsung dari kediaman Tuan Huang. Saat ini, sudah terhitung 27 jam sejak putra tunggal mereka, Huang Renjun, dinyatakan menghilang. Beberapa saksi mengatakan Renjun terakhir kali terlihat di tengah pertemuan orang tua di sekolahnya, Neo School. Hingga saat berita ini naik, polisi masih terus mencari keberadaan putra dari orang terkaya di seoul itu. Sekian."
Mama Huang hanya bisa menangis dalam pelukan suaminya tersedu-sedu mendengar reporter itu bicara tepat di depan rumahnya. Tangannya bergetar memikirkan keadaan putranya saat ini. Apa dia sudah makan? Apa dia terluka? Dia masih baik-baik saja kan?
"Kita pasti nemuin dia. Aku janji," ujar papa Huang.
"Aku bener-bener takut dia kenapa-napa," ujar istrinya tersedu-sedu.
"Dia pasti baik-baik aja. Percaya sama aku. Dia itu kuat," ujar papa Huang, berusaha sekuat mungkin menyembunyikan suaranya yang bergetar.
Haechan mengeluh melihat berita dari komputernya. Berita hilangnya Renjun, anak konglomerat terkenal itu, sudah didengar dimana-mana, bahkan menjadi trending topic Twitter di berbagai belahan dunia. Polisi kini tengah mencari keberadaannya. Masyarakat juga turut membantu.
Ternyata, Tuan Huang sangat sering melakukan amal ke panti. Maka itu anaknya sangat disayang oleh seisi negeri. Bahkan presiden sampai mendengar masalah insiden ini.
"Kita harus apa?"
Nafsu makan Jaemin langsung hilang mendengar pertanyaan Haechan.
"Kalo kita gak mau bunuh dia, buat apa dia disini? Yang ada malah kita yang repot."
"Hyung," panggil Chenle. "Hyung gak jadi balas dendam?"
Jeno menunduk mendengar pertanyaan anak itu. Ia menghela nafas lelah.
"Untuk balas dendam, kita pikirin cara lain," ujar Jeno.
"Kamu cuma gak berani ngebunuh anak orang aja kan?" tanya Jaemin dengan nada mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOILER, TRAILER, SURPRISE ✔
Ciencia Ficción"Kalian disini bukan manusia," ujar pria itu pelan. "Kalian gak lebih dari objek percobaan." "Lepas!" "Hyung!" Jisung memanggil Jaemin dengan panik ketika mendengar suaranya. Dengan segenap kekuatannya, Haechan memeluk Jisung. "Ketika kalian masuk k...