Apollo merasa bingung luar biasa. Dia baru saja mendapatkan kabar dari para Titan yang bekerja di Istananya yang terletak di Olympus. Aldebaran telah terbang pulang kembali ke Istana Apollo. Namun mereka tidak mendapati Putri Sparta di punggung si kuda sembrani.
Apollo merenung. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Bukankah Apollo sudah memberikan instruksi yang cukup jelas? Atau mungkinkah Aldebaran melakukan kesalahan fatal seperti tidak sengaja menjatuhkan Putri Sparta atau semacamnya?
Dewa Ramalan itu pun melakukan sesuatu pada sebuah lempengan bening transparan mirip kristal yang berada di tangannya sedari tadi. Benda itu adalah semacam alat komunikasi dengan teknologi Titan. Dewa itu menggeserkan jarinya pada benda itu dengan kening berkerut.
Apollo masih dapat melacak si Putri Sparta, karena dia sepertinya masih mengenakan gelang hadiahnya. Gelang itu akan memancarkan gelombang radio selama enam jam setelah diaktifkan. Sayangnya Apollo sudah tidak bisa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan Jill.
Apollo menggaruk rambut pirangnya dengan perasaan frustasi begitu dia menemukan posisi Jill. Putri Sparta berada di istana Hades!
"Oh ya ampun, kali ini mungkin Ares benar-benar akan membunuhku," keluh Apollo.
Dia punya alasan kenapa merasa putus asa. Hades adalah pribadi penyendiri dan sedikit nyentrik. Kebanyakan demigod yang bekerja di Istana para Dewa sudah mengetahui kalau Hades figur berbahaya. Dia sering memaksa demigod atau manusia yang tersesat di Istananya untuk melakukan permainan berbahaya.
Hades tidak takut akan kemarahan Dewa lain yang merasa dirugikan olehnya karena Hades tahu semua Dewa Olympus bahkan Zeus sendiri tidak akan berani menentangnya.
Apollo pun membuat pertimbangan dalam benaknya. Apakah sebaiknya Apollo mengabaikan Putri Sparta dan membiarkan perempuan itu menjalani takdirnya di kediaman Hades? Tapi nurani Apollo tidak bisa melakukan itu. Apollo membayangkan harus memasang wajah seperti apa setiap bertemu muka dengan Ares? Apollo tidak punya bakat berbohong.
"Apa yang kau pikirkan Apollo? Kau tampak gelisah," sebuah suara wanita menyapanya. Dia adalah Erithea, Salah satu putri raja Troya yang jelita.
Apollo meneladani Zeus dengan cukup baik, termasuk sifat flamboyannya dan suka berpetualang cinta. Apollo jujur akan identitasnya kepada Erithea dan perempuan itu tampak bangga menjadi kekasih Apollo.
Setiap hari kamis di minggu ketiga setiap bulannya, Erithea akan membuka jendela kamarnya lebar-lebar untuk menunggu kedatangan Apollo. Mereka akan memadu kasih bersama sepanjang malam.
Apollo merasa sayang harus meninggalkan Erithea. Troya cukup jauh dari Thebes, dan Apollo pun belum puas memadu kasih dengan wanita itu.
"Aku harus pergi ke suatu tempat, kuharap kamu memaafkanku," Apollo berujar. Erithea tampak sangat kecewa.
"Aku akan selalu menantimu di sini Apollo," kata Erithea.
"Tidak, mungkin sudah waktunya bagi dirimu untuk mencari suami Erithea. Aku akan memberikan berkatku untukmu dan memastikan kau menikahi laki-laki yang baik," kata Apollo lagi.
Apollo tidak mau lagi dilanda kecewa dan patah hati, karena itu sebaiknya dia mengakhiri hubungan asmaranya sebelum menjadi semakin serius.
Lagipula Apollo sepertinya harus kembali segera ke Olympus karena dia kesulitan menghubungi Hades.
***
Jill tahu kalau dia tidak boleh meremehkan tantangan dari Hades. Cerberus adalah monster dari neraka yang tersohor akan kekejamannya. Jill bisa mencium bau tidak sedap dari taring mereka, dia pun menerka bangkai binatang macam apa yang mereka koyak dengan gigi itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Of Olympus
FantasyJiwa seorang aktris di era modern, terjebak di dalam tubuh Putri Sparta dan dinikahkan dengan Ares, Dewa Perang Yunani yang terkenal kejam. * * * Jill Adelaide adalah aktris populer dengan kehidupan sempurna. Dikarenakan sebuah ritual misterius yang...