part 28

1.6K 88 14
                                    

Dera pov

2 jam sudah aku dan rey mengajar kelas 10, dan itu sangat melelahkan. Aku dan rey langsung mengistirahatkan tubuh kami yang sangat berkeringat, dengan cara duduk di pinggir lapangan sambil mensejajarkan kaki kami yang cukup pegal.

"Busett. Cape banget aing teh." Ucap si rey dengan logat sundanya.

"Sama gue juga. Apalagi ngajarin murid cewek, rasanya pengen mewek aing." Ucapku sambil menyilakan kakiku.

"Akh lu mah enak Dideketin mulu sama murid cewek. Lah gue  malah dianggurin kaya martabak yang udah basi." Ucap si kunyuk.

"Enak apanya, yang ada risih tahu gak. Ngajarnya gak fokus." Ucapku.

"Kak." Panggil seseorang. Aku dan rey pun langsung menoleh.

"Ekh? Yura." Ucap sirey.

"Kakak pasti cape ya, ni kak." Yura langsung menyodorkan minuman dingin ke arahku. Aku sempat terkejut melihatnya, dia hanya tersenyum ke arahku.

"Makasih ya." Ucapku setelah ku ambil minuman yang dia kasih kepadaku.

"Si kampret doang nih yang dikasih." Sindir si rey.

"Ekh? Buat kak rey juga kok, nih."  Yura pun langsung memberikan minuman yang satunya lagi ke si rey.

"Thanks ya." Ucap si rey sambil mengamnil minuman dari tangan yura.

Aku dan rey pun langsung meneguk minuman pemberian dari yura. Ku lihat yura hanya senyum -senyum saja melihat kami yang kehausan. Seperti ikan yang kekurangan air.

"Lu haus apa gimana sih." Ucapku, karena ku lihat minuman si rey ludes tak bersisa.

"Gue haus kampret. Lu gak liat badan sama muka gue keringetan kaya gini." Ucapnya.

"Iya sih. Kaya tikus kecebur got tahu gak." Ledekku. Aku pun tertawa dengan begitu lepasnya.

"Sembiringin aja lu kalau ngomong." Kesal si rey sambil melempar botol minuman yang dia pegang ke arahku. Tapi sayang bukannya aku yang kena malah kena kepalanya yura.

"Awww.." keluh yura sambil memegangi kepalanya.

"Lo enggak apa²." Dengan sigap tanganku meraih kepala yura yang terkena hantaman botol milik si rey.

"Sorry, sorry. Gue enggak sengaja." Ucap rey sambil menghampiri yura.

"Loe sih. Gara²nya." Sirey malah nyalahin aku lagi.

Aku pun mengernyitkan dahiku."lah ko gue? Kan lo yang lempar kunyuk." Aku langsung menjitak kepala sikunyuk. Malah nyalahin orang lagi.

"Auuu. Sakit ogeb" keluh si rey.

"Bodo amat." Ucapku sedikit kesal.

" loe enggak apa-apa kan?" Aku sedikit khawatir karena kepala yura sedikit memar.

"Aku enggak apa-apa kok kak." Ucapnya. Dengan sedikit menyunggingkan senyum kearahku.

"Tapi kepala lo sedikit memar. Kita ke uks aja biar gue obatin."  Yura mengangguk pelan.

"gue bawa yura ke uks dulu ya." Ucapku pada si kunyuk. Sirey cuma ngangguk-ngangguk doang.

Aku segera membawa yura ke uks.

Author pov

"Lo duduk disini. Gue mau ambil kotak p3knya dulu." Dera menyuruh yura untuk duduk sambil menunggu dirinya mengambil kotak p3k. Setelah mereka sampai diruang uks. Yura hanya mengangguk pelan.

Setelah mendapatkan apa yang dicari. Dera segera duduk disamping yura untuk mengobati kepalanya. Dera mengeluarkan kapas serta antiseptik untuk menghilangkan rasa sakit dibagian kepala yura yang terluka.

"Auukkh.." yura sedikit mengeluh saat dera meletakan antiseptik ke kepalanya.

"Sakit ya." Ucap dera seraya melihat wajah yura yang sedang menahan rasa sakit.

"Sedikit ko kak." Ucap yura.

Dera kembali meletakan kapas yang sudah diberi antiseptik ke kepala yura. Tapi dengan perlahan-lahan, takut yura kesakitan lagi seperti tadi.

Yura memperhatikan setiap gerak tangan dera dikepalanya. Yura hanya mengulum senyum melihat wajah dera dengan begitu jelas dimatanya. Tampan, itulah ungkapan yang mungkin bisa yura katakan dalam hatinya.

"Udah selesai." Ucap dera. Seraya memasukan kembali antiseptik ke kotak p3knya.

"Makasi ya kak." Ucap yura.

"Iya. Sama-sama." Dera hanya tersenyum ke arah yura. 

"Emm. Kak" panggil yura

"Hm." Dera menoleh.

"Aku, aku. Boleh tanya sesuatu." Ucap yura sedikit ada rasa gugup. Takut-takut kalau pertanyaannya nanti membuat dera marah.

"Boleh." Dera hanya tersenyum.

"Emm. Kakak udah punya pacar?" Tanya yura. Dan sontak dera pun terkejut mendengar pertanyaan yura.

Bersambung

Selamat membaca😊😊

jodoh yang tak terduga 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang