part 44

1.8K 86 16
                                    

"Ekhmm, mau nyebrang bang pake acara gandengan segala." Ucap seseorang dari arah belakang. Rey dan yura pun menoleh.

"Kenapa emang? Cemburu ya." Ucap rey dengan bangganya.

"Amit-amit gue cemburu sama lo." Ucap rani sambil melangkah ke arah rey dan yura.

"Hati-hati lo sama sirey, dia itu play boy cap udang." Ucap rani ditelinga yura. Dan itu membuat rey melotot kearah rani.

"Lo jangan dengerin nih ucapan mahluk astral. Dia mah suka ngaco ngomongnya." Rey menatap horor ke arah rani. Dan rani pun tidak mau kalah.

"Gila lo, emangnya gue setan apa." Ucap rani tak terima. Rey hanya tertawa melihat wajah ranni yang sudah kesal.

"Emm. Kak aku ke kelas duluan ya." Ucap yura dan itu membuat rey langsung berhenti tertawa.

"Gue anter ya." Ucap rey.

"Gak usah kak, lagian kelasnya juga deket kok." Ujar yura tersenyum.

"Ya udah, aku duluan ya kak." Yura pun segera melangkah ke kelasnya. Rey dan rani hanya mengangguk.

"Sok perhatian banget sih lo. Pake acara mau nganterin ke kelas segala." Ucap rani.

"Lu sih gara-garanya!" Rey pun menjitaak kepala rani.

"Auuuu! Gila lo maen jitak aja kepala gue." Rajuk rani sambil memukul lengan rey begitu keras.

"Lo suka ya sama si yura?" Tanya rani sambil menunjuk ke arah rey.

"Apaan sih lo!" Rey segera menepis tangan rani pelan.

"Ngaku deh lo!" Rani terus-menerus mengintrogasi rey. Dan itu membuat rey sedikit kesal. Rey pun merangkul pundak rani dengan begitu erat. Sehingga membuat rani sedikit tercekik.

"Wey lepasin gue! Gue gak bisa napas nih. Lo mau gue mati apa." Teriak rani sambil memukul pundak rey secara bertubi-tubi. Membuat rey tertawa dengan begitu kerasnya.

"Gue sukanya sama lo. Puas!" Ucap rey ditelinga rani sambil melepaskan rangkulannya dipundak rani.

"Gila!" Rani pun segera melangkah pergi meninggalkan rey yang masih tertawa.

"Wey mau kemana lo. Tungguin gue!"rey pun segera menyusul rani yang sudah jauh dihadapannya.  

.

.

.

.

.

.

"Rey, kita jalan-jalan yuk. Udah lama banget ya kita gak keluar." Ucap dera saat dirinya dan rey berada ditempat parkiran.

"Boleh juga tuh ide lu." Ucap rey sumringah.

"Gue mau bawa pasangan deh. Nanti yang ada gue cuma jadi obat nyamuk lu sama sikayla." Dera tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Emang lu udah punya pacar?" Tanya dera setengah meledek.

"Ya belum sih." Ucap rey cengengesan. Dan itu membuat dera semakin tertawa keras.

"Ledek aja terus gue. Lama-lama gue gantung lu dipohon toge." Rey sedikit kesal melihat dera yang terus-terusan menertawainya.

"Lagian belum punya pacar aja udah so-soan mau bawa pasangan segala."

"Liat aja nanti. Lu yang bakalan gue ledek."

"Bawa kuntilanak baru gue percaya." Rey tambah geram dengan dera yang masih saja meledeknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

jodoh yang tak terduga 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang