part 38

1.5K 95 16
                                    

"Aku mau buat kamu hamil sayang."

"Aaaaaaaaa. Gue gak mau, gue belum siap." Teriak kayla. Dan itu membuat rani dan lisa kaget setengah mati.

"Eh, lo kenapa la. Teriak-teriak gak jelas. Bikin jantung gue mau copot aja." Ucap rani menghampiri kayla.

"Iya la. Gue sampe kaget kaya gini." Ucap lisa.

Yang ditanya malah menatap sahabatnya itu secara bergantian. Membuat rani dan lisa saling tatap.

"Emm. Gak ada apa-apa ko." Kayla malah menyeringai sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Jelas-jelas tadi lo teriak la." Ucap rani.

"Iya. Malah ya kuping gue mau pecah denger teriakan lo itu." Tambah lisa.

"Emm.. emang gak ada apa-apa. Gimana kalau kita ke kantin aja. Gue laper soalnya." Kayla mengalihkan topik pembicaraannya. Takut sahabatnya itu akan terus menintrogasinya lagi.

"Yuk. Sama gue juga laper nih." Ucap lisa.

"Ya udah."

Gara -gara ucapan sidera yang semalam. Gue jadi kepikiran terus kan. Batin kayla

Akhirnya mereka bertiga pun pergi menuju kantin.

.

.

.

Di lain tempat...

Dera dan rey tengah sibuk mengajar olah raga dikelas 10.

"Ya udah. Kalian boleh istirahat." Ucap dera. Semua murid kelas 10 pun berhamburan dari lapangan.

"Buset cape banget gue der. Sampe kapan sih nih pak danang nyuruh kita buat gantiin dia." Cerocos rey. Dera hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu.

"Emm. Kak." Panggil yura tiba-tiba. Dera dan rey pun sontak menoleh.

"Eh? Yura." Ucap rey. Yura hanya senyum menimpali.

"Aku boleh pinjam kak deranya sebentar?" Tanya yura. Dera dan rey pun hanya saling tatap.

"Disewa juga boleh." Ucap rey menahan tawanya. Dan sontak dera pun menjitak kepala rey.

"Emangnya gue barang apa, pake disewa segala." Ucap dera tak terima.

"Emangnya lo mau pinjem si kampret buat apaan?" Tanya rey. Dera tambah kesal dengan ucapan sahabatnya itu.

"Aku cuma mau ngobrol sebentar kak." Ucap yura hati-hati.

"Ya udah, mau ngomong apa?" Tanya dera.

"Kakak ikut aku sebentar ya." Dera hanya mengangguk. Dera membuntuti yura dari belakang.

"Duduk kak." Yura menyuruh dera untuk duduk disebelahnya. Saat mereka sudah berada ditaman belakang sekolah.

"Lo mau ngomong apa sih. Kok bawa gue kesini segala." Tanya dera heran. Kenapa yura membawanya ketaman belakang sekolah.

"Aku cuma mau bilang sesuatu sama kakak." Ucap yura. Sambil menoleh ke arah dera.

"Iya, mau ngomong apa." Dera kembali bertanya.

"Tapi kakak janji ya. Setelah aku ngomong, kakak gak bakalan benci sama aku." Ucap yura sedikit khawatir. Takut kalau nanti dera membencinya setelah ia bicara.

Dera tersenyum."Lo tuh lucu ya. Belum juga ngomong, masa gue langsung benci sih." Yura hanya menyeringai.

"Iya, takut aja kakak jadi benci sama aku." Ucap yura.

"Ya enggak lah. Emangnya lo mau ngomong apa sih. Hm" dera pun menoleh ke arah yura dan tersenyum padanya. Membuat yura sedikit terkesima dibuatnya.

"Emm. Janji dulu kalau nanti kakak gak akan benci sama aku." Yura mengulurkan jari kelingkingnya kearah dera. Dan dera pun menerimanya."Janji." Ucap dera sambil tersenyum.

"Sebenarnya. Aku suka sama kakak." Ucap yura begitu jelas. Dan membuat dera terkejut.

"Dari awal ketemu sama kakak, aku udah suka sama kak dera. Aku. Aku ci.n.n.nta sama kakak." Dera hanya melongo mendengar penuturan dari yura.

Dera pov

Aku sangat terkejut mendengar apa yang yura ucapkan barusan. Aku hanya diam tak mampu berucap. Kenapa dia bisa suka sama aku? Padahal selama ini dia tahu kalau aku ini sudah punya seorang kekasih.

"Aku tahu kok, kalau dihati ka dera sudah ada kak kayla. Tapi aku tak bisa terus-terusan memendam perasaan ini kak. Aku sakit kalau harus memendam ini sendirian." Ucapnya lirih. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya diam seribu bahasa. Aku tak tahu harus bilang apa.

"A.a.a.aku mau kok kalau harus jadi yang kedua." Ucapnya lagi. Dan ucapannya ini benar-benar membuatku kaget setengah mati. Dia menangis sambil memelukku.

"Maaf ra, tapi-" ucapku tertahan. Yura pun mendongakan kepalanya. Ku lihat air mata sudah keluar deras dari mata indahnya.

"Gue. Gue gak bisa." Ucapku hati-hati. Sambil ku lepaskan pelukannya dari tubuhku. Dia pun sedikit terkejut.

"Kenapa kak." Tanyanya disela-sela tangisannya.

"Gue cuma cinta sama kayla. Dan sebentar lagi kita akan bertunangan dan menikah. Jadi gue harap lo simpan aja rasa cinta lo, buat orang yang mencintai lo juga. Gue sayang sama lo cuma sebagai adik. Gak lebih. Diluaran sana masih banyak yang sempurna dari gue. Sekali lagi gue minta maaf." Jelasku. Aku tak ingin ada orang yang tersakiti gara-gara aku.

Ku lihat yura menunduk dan menangis. Sebenarnya hatiku tak tega melihatnya. Tapi apa mau dikata aku sudah mempunyai seseorang yang benar-benar aku cintai. Bukan raganya saja yang harus aku jaga tetapi juga hatinya.

Aku pun mengangkat dagu yura, mendongakkan kepalanya agar dia melihat wajahku.

Aku tersenyum."Kamu cantik ra. Kamu bisa mendapatkan yang lebih dari aku. Aku sudah anggap kamu sebagai adik aku sendiri." Yura malah memelukku begitu erat.

"Aku cuma cinta sama kakak. Aku gak peduli kalau kakak gak cinta sama aku. Dan sudah punya seorang kekasih. Aku akan tetap cinta sama kakak." Ucapnya kekeh.

"Tapi ra-" ucapanku terpotong karena yura menciumku secara tiba-tiba, aku kaget bukan kepalang dengan apa yang dia lakukan. 😱😱😱

Selamat membaca😊

jodoh yang tak terduga 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang