part 32

1.7K 100 19
                                    

"Nih." Dera menyodorkan sebuah kotak makanan ke arah rey. Saat mereka berada dikantin.

Rey sedikit bingung."Apaan nih." Tanya rey sambil membolak-balik kotak makanan tersebut.

"Itu bom. Ya kotak makananlah, gimana sih lo." Ujar dera sambil meminum minumannya.

"Iya gue juga tahu kali kalau ini kotak makanan. Tapi punya siapa ogeb." Ucap rey sambil membuka kotak makanan tersebut.

"Wiiihhhh, sandwich. Enak nih." Rey pun langsung melahap sandwich tersebut.

"Itu dari yura." Ucap dera.

"Terus kenapa lo kasih ke gue." Ucap rey dengan mulut penuh.

"Gue masih kenyang. Dari pada nanti gak kemakan kan mubazir. Mending gue kasih lo." Tutur dera. Rey hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Sekalian, nanti lo balikin tuh kotak makanannya ke yura." Titah dera.

Rey menoleh."Kok gue sih."

"Kan lo yang makan, jadi ya sekalian aja lo yang balikin." Kekeh dera. Rey pun hanya membuang nafas.

"Ok. Nanti gue balikin." Ucap rey.

Yura pov

"Ra, yura, tunggu." Teriak Seseorang memanggilku. Aku pun menoleh. Saat aku tahu siapa yang memanggil, aku pun mengernyitkan dahiku.

Kak rey?? Ada apa ya. Batinku.

"Iya kak. Kenapa?" Tanyaku saat kak rey sudah berada dihadapanku.

"Gue cuma mau balikin ini." Kak rey pun menyodorkan kotak makanan kearahku. Aku pun mengernyitkan dahiku.

Ini kan kotak makanan yang aku kasih ke kak dera. Ko bisa sama kak rey ya.batinku.

"Lo pasti bingung ya, kenapa kotak makanan yang lo kasih ke dera, ada sama gue." Aku sedikit terkejut. Kok ka rey bisa baca pikiran aku ya, aneh.

"Emm. Iya kak."

"Tadi si dera kasih makanannya ke gue. Katanya dari lo." Ujar kak rey. Aku hanya tersenyum kecut ke arah kak rey.

"Ko bisa dikasih ke kakak sih." Aku sedikit bingung. Kenapa kak dera kasih makanannya ke kak rey. Kan aku buatinnya khusus buat kak dera.

"Katanya dia masih kenyang." Ucap kak rey.

"Gitu ya kak." Kak rey hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Ya udah, kalau gitu gue pergi dulu ya. Sekali lagi makasih." Kak rey pun berlalu dari hadapanku.

Aku pun melangkahkan kakiku ke arah taman belakang sekolah. Menyandarkan tubuhku yang terasa lemas. Ada sedikit rasa kecewa dalam hatiku. Kenapa bisa kak dera memberikan makanan yang aku buat ini kepada orang lain. Apa kak dera tidak menyukainya? Atau mungkin makanan buatanku tidak enak?. Tak terasa air mataku lolos dengan sendirinya. Aku menangis meratapi kekecewaanku. Tuhan, kenapa harus seperti ini. Aku menjerit dalam hati, mana mungkin aku menjerit ditempat umum seperti ini. Yang ada aku dikira gila nanti.

Author pov


Kini dera dan kayla sudah berada diparkiran sekolah. Untuk pulang. Karena hari nampaknya tidak bersahabat, awan gelap pun mulai menunjukkan dirinya.

"Kita ke rumah mamah dulu ya, aku kangen soalnya." Ucap kayla saat akan menaiki motor dera. Dera tersenyum.

"Ya udah." Kayla segera menaiki motor dera dengan begitu semangat.

Dera pun melajukan motornya ke arah rumah mamahnya kayla.

"Mamah." Kayla langsung memeluk mamahnya yang sedang memasak. Sontak mamah arina pun terkejut.

"Sayang. Kapan datang.?" Tanya mamah arina.

"Barusan, tadi kayla panggil-panggil mamah gak jawab." Ucap kayla sambil mempoutkan bibirnya.

"Mamah gak denger sayang. Mungkin mamah terlalu fokus memasak." Ucap mamah arina sambil tersenyum.

"Kamu kesini sendirian?" Kayla menggeleng.

"Asalamualaikum mah." Tiba-tiba dera muncul memberi Salam sambil mencium tangan mamah arina.

"Walaikumsalam." Mamah arina pun menyambut menantunya. Cie udah dianggap menantu tuh der😊. Iya seneng kali aku#dera🤭

"Mah, kayla laper." Ucap kayla dengan begitu manja.

"Kamu tuh ya, masih aja kaya gini. Manja." Mamah arina pun mencubit kedua pipi kayla gemas.

"Kayla kan udah lama gak makan masakan mamah." Ucap kayla. Mamah arina tersenyum.

"Ya udah, mamah siapin dulu ya makanannya." Kayla dan dera pun segera duduk ditempat makan.

"Gimana der, kamu betah tinggal serumah sama kayla. Kayla gak rewel kan?" Tanya mamah arina disela makan mereka.

"Ikh mamah, emangnya aku anak kecil apa." Kayla tak terima. Mamah arina pun hanya tersenyum.

"Gak ko mah. Malah aku seneng." Ucap dera sambil melirik kearah kayla yang masih melahap makanan mamahnya.

"Syukur deh kalau kamu seneng. Mamah takut kalau kayla nyusahin kamu disana." Ujar mamah arina. Dan sontak kayla pun menoleh kearah mamahnya.

"Mamah." Kayla pun memasang wajah cemberutnya. Dera dan mamah arina pun hanya terkekeh geli melihat ekspresi kayla.

"Nanti, mamah akan kasih tahu sama papah. Dan orang tua dera soal pertunangan kalian. Mamah maunya sih minggu depan." Jelas mamah arina.

"Apa gak terlalu dekat mah." Kayla berhenti dari aktivitas makannya.

"Inikan cuma tunangan doang sayang. Bukan nikah." Mamah arina pun tersenyum.

"Kalau dera sih, maunya langsung nikah aja mah." Sontak kayla pun terkejut dan batuk karena tersedak makanan yang dia makan.

"Kayla, pelan-pelan dong sayang makannya." Ucap mamah arina sambil menyodorkan segelas minuman.

"Iya sayang, kalau makan pelan-pelan." Dera sedikit khawatir karena wajah kayla sedikit merah akibat tesedak tadi.

Kayla sedikit terkejut mendengar panggilan yang dera lontarkan untuknya. Kayla pun melirik ke arah mamahnya yang sedang tersenyum.

Ikh, ko gue jadi malu gini ya. Dipanggil sayang depan mamah sama sidera. Batin kayla

"Kayanya, dera sehati deh sama mamah la. Mamah juga pengennya kamu cepat nikah. Dan langsung kasih mamah cucu." Kayla malah tambah kaget lagi mendengar ucapan mamahnya. Dengan mulut mengannga.

Mamah arina dan dera hanya terkekeh geli melihat ekspresi kayla.

Maaf ya kalau part ini gaje.😊😊

Selamat membaca

jodoh yang tak terduga 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang