part 31

1.8K 90 8
                                    

Kayla pov

Kriiiing...kriiiing...

Terdengar bunyi alarm diatas nakas disamping tempat tidurku. Dan itu membuatku harus membuka mataku yang masih mengantuk.

Saat aku membuka mata. Aku terkejut ada tangan yang melingkar ditubuhku. Memelukku dengan begitu eratnya. Saat aku menoleh. Aku tersenyum, ternyata orang yang aku sayangilah yang sedang memelukku. Aku meneliti setiap inci wajah kekasihku ini, akh lebih tepatnya calon suamiku.

Terima kasih tuhan. Kau telah ciptakan dia untukku, aku bahagia bisa memilikinya. Aku kembali mengulum senyum. Saat aku membelai wajahnya, dia melengkuh.

"Heeeemmmm.." Aku sedikit terkejut, lalu aku tarik kembali tanganku yang membelai pipinya.

Saat ku lihat keadaan sekitar. Baju yang tadi malam aku kenakan kini berserakan dilantai.  Dan baju yang dera kenakan pun ikut berserakan juga. Ya tuhan, jadi semalam kami melakukannya. Aku tak habis pikir kenapa aku bisa melakukannya. Aku menggeleng kecil. Terus hanya selimut ini yang menutupi tubuhku dan dera.

"Gimana mau ke kamar mandinya kalau kaya gini." Aku bingung harus berbuat apa. Dengan keadaan seperti ini. Aku lihat dera mulai membuka matanya.

"Kamu udah bangun.?" Tanyanya. Sambil mendudukkan tubuhnya. Mungkin dia belum sadar kalau dia tidur dikamarku dan melakukan itu.

"Kamu mau mandi.?" Tanyanya lagi. Aku pun menoleh kearahnya.

"Gimana mau mandi. Kalau keadaannya seperti ini." Aku menunjukkan selimut yang aku pakai untuk menutupi tubuhku dan tubuhnya. Dia pun melihat keadaan dirinya.

"Ya tuhan la, kok aku disini. Terus  ini." Dera baru sadar. Dan dia langsung memunguti pakaiannya dan pakaianku yang berserakan dilantai. Untung dia pakai kaos dan celana pendek.

"La, aku bener -bener minta maaf. Aku, aku khilaf la." Dia terus-terusan meminta maaf kepadaku. Padahal aku tidak marah padanya.

Aku tersenyum."Ngapain minta maaf. Aku gak marah ko." Diapun segera duduk sampingku.

"Maafin aku ya, aku benar-benar gak bermaksud giniin kamu." Dia membelai pipiku. Aku menggeleng kecil.

"Aku enggak apa-apa kok. Asal kamu tahu, semua yang ada pada diriku seutuhnya milik kamu." Aku tersenyum. Dia malah memelukku dengan begitu erat.

"Makasih ya sayang." Ucapnya. Aku mengangguk.

"Aku mandi dulu ya. Takut telat nanti kesekolahnya." Dia mengangguk. Sambil melepaskan pelukannya.

"Ya udah. Aku juga mau mandi dulu." Aku mengangguk. Dia pun pergi ke kamarnya untuk mandi.

Author pov

"La sudah siap." Dera membuka pintu kamar kayla. Tapi yang punya kamar malah sibuk mencari sesuatu.

Dera pun melangkah masuk ke kamar kayla.

"Kamu lagi cari apa sih. Hm" Ucap dera sambil menghampiri kayla.

"Lagi cari plester." Ucap kayla tanpa menoleh kearah dera.

Dera mengernyitkan dahinya."Plester? Buat apa?" Tanya dera bingung. Kayla pun menghentikan aktivitasnya. Dan menoleh kearah dera.

"Buat nutupin ini." Kayla menunjukkan jarinya ke bekas tanda merah yang ada dilehernya.

Dera sedikit terkejut. Melihat bekas tanda merah dileher kayla yang begitu jelas terpampang.

"Ya ampun la, apa segitu parahnya aku cium leher kamu. Sampai kaya gini." Dera pun mengelus leher kayla.

jodoh yang tak terduga 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang