part 35

1.5K 95 23
                                    

Kayla pov

Hari ini begitu melelahkan. Sampe-sampe aku harus mandi dua kali. Kebayang kan capenya gimana.

"Sayang." Aku terkejut dengan panggilan pangeranku itu. Dia doyan sekali membuatku terkejut.

"Bisa gak sih, gak bikin aku kaget. Kalau jantung aku copot gimana." Aku mengelus-elus dadaku. Aku sedikit memarahinya. Karena dia selalu membuat jantungku mau lepas. Dia hanya tersenyum. Aneh bukan.

"Maaf Sayang. Habisnya kamu ngelamun terus. Emang ngelamunin apaan." Ucapnya. Dia malah memelukku dari belakang.

"Mikirin kamu." Aku merubah posisiku jadi menghadap dera. Dia malah menarik tubuhku menjadi lebih erat.

"Masa sih. Ko aku gak percaya ya." Dia malah mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku sedikit menjauhkan wajahku.

"Kenapa gak percaya.?" Tanyaku. Dia malah semakin mendekatkan wajahnya. Aku semakin terpojok.

"Gak percaya aja." Hembusan nafasnya begitu terasa hangat di leherku. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Semakin dekat wajahnya dileherku. Aku semakin tak tahan dibuatnya.

.

.

.

.

"Woii, bengong aja. Mikirin apaan sih." Ucap seseorang sambil menepuk pundak amel. Dan itu membuat amel terkejut.

"Sialan lo. Bikin gue kaget aja." Amel mengelus dadanya.

"Lagian lo bengong aja dari tadi." Ucap elli sahabat amel. Aline hanya mengangguk.

"Emang lo mikirin apaan sih mel. Pake acara senyum-senyum segala." Ucap aline sambil mencomot cemilan milik amel.

"Lo ya, kalau mau ngemil beli sono." Ucap amel sambil mengambil cemilannya yang diambil oleh aline. Aline hanya menyeringai.

"Bagi dikit kali mel. Pelit banget sih lo." Aline memasang wajah cemberutnya.

"Pelit pangkal kaya. Inget tuh." Ucap amel. Elli hanya menggeleng melihat kedua sahabatnya ini adu mulut.

"Semalam gue ketemu sama seseorang. Tapi sumpah ya dia bikin gue gak bisa tidur semaleman." Amel menceritakan apa yang membuatnya senyum-senyum tak jelas. Elli dan aline hanya saling pandang mendengar cerita dari sahabatnya itu.

"Ko kalian pada bengong sih." Greget amel.

"Terus kita mesti ngapain." Ucap aline sekenanya.

"Bilang waw gitu."

"Waww." Ucap elli dan aline bersamaan. Amel membulatkan matanya.

"Dasar ogeb. Gue kok bisa ya punya sahabat PA kaya kalian." Kesal amel. Elli dan aline malah tertawa begitu kerasnya. Melihat amel yang sudah kesal dibuatnya.

"Iya ya sorry. Emang siapa sih hah. Yang membuat princes kita ini jadi orang gila." Ucap elli sambil mengelus rambut amel. Amel mengangkat kedua alisnya.

"Sumpah jijik gue dengernya." Amel bergidik ngeri melihat tingkah elli.

"Emang siapa sih mel. Hah" ucap aline serius.

"Ada deh. Kepo." Amel pun beranjak dari duduknya. Dan pergi melenggang dari hadapan kedua sahabatnya itu.

Elli dan aline hanya saling pandang.

.

.

.

"Sayang, anterin aku ke toko buku dulu ya." Pinta kayla saat sudah memakai helmnya.

"Emangnya mau beli buku apa lagi sih. Kan buku kamu sudah banyak." Ujar dera.

"Ikh bawel deh. Ini urusan perempuan ok." Kayla segera menaiki motor dera.

Dera pun mengernyitkan dahinya. Terus selama ini dirinya dianggap apa. Lalaki gitu.

"Ikh ko malah bengong sih." Greget kayla sambil menepuk helm yang dipakai dera.

"Eh? Iya ya. Dasar bawel." Ucap dera pelan.

"Tadi ngomong apa."

"Emm. Ini mau berangkat sayang." Ucap dera berbohong.

Untung aja gak kedengeran. Batin dera.

Dera segera melajukkan motornya menuju toko buku.

.

.

.

"Kamu mau ikut masuk?" Tanya kayla saat mereka sudah berada didepan toko buku tersebut.

"Enggak deh. Aku tunggu disini aja." Ucap dera sambil tersenyum.

"Ya udah. Tapi inget jangan kemana-mana." Dera mengangguk.

Kayla pun segera masuk kedalam toko buku tersebut.

Saat dera tengan menunggu kayla sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba.

"Dera." Ucap seseorang sambil menepuk pundak dera. Dera pun terkejut dan menoleh.

"Eh? Amel." Ucap dera.

"Lo ngapain disini." Tanya amel.

"Nunggu seseorang." Dera tersenyum sambil memasukan kembali ponselnya ke saku celananya.

"Nunggu pacarnya ya." Tebak amel. Dera mengangguk.

"Terus lo sendiri lagi ngapain disini? Tunggu pacar juga." Tanya dera. Dan sontak amel pun mengangkat kedua alisnya.

"Emm. Bu.u.ukan. gue nunggu temen ko." Ucap amel sedikit gugup. Dera hanya ber'oh'ria.

"Kita duduk disana aja yuk. Disini panas." Tunjuk amel kearah warung yang berada dipinggir jalan. Dera mengangguk.

Dera dan amel pun berjalan menuju warung ditepi jalan tersebut.

"Lo mau minum apa. Atau sekalian mau makan?" Tanya amel saat mereka sudah berada diwarung tersebut.

"Gue minum aja." Jawab dera. Amel mengangguk.

Amel pun segera memesan minuman untuk dera dan juga dirinya. Tak lama pesanan mereka pun datang.

"Lo udah lama jadian sama pacar lo." Tanya amel sambil mengaduk minumannya.

"Lumayan." Ucap dera sambil meminum minumannya. Amel hanya ber'oh'ria.

"Terus lo sendiri udah punya pacar." Tiba-tiba amel tersedak minumannya. Mendengar pertanyaan dari dera.

"Lo enggak apa-apa." Tanya dera. Sambil menyodorkan tissu dari ranselnya.

"Gue enggak apa-apa ko." Ujar amel sambil membersihkan bibirnya yang basah.

"Lain kali hati-hati." Ucap dera.

Saat keluar, kayla celingukan mencari keberadaan kekasihnya.

"Loh, dera kemana sih. Tadi katanya mau nunggu disini." Gumam kayla masih sibuk mencari keberadaan dera.

Mata kayla membulat, tangannya mengepal, wajahnya memerah menahan amarah. Saat sosok yang dia cari tengah duduk berdua, dengan seorang wanita. Yang entah siapa.

"DERAAAAAAAAAA...."

Mampus lu der ketahuan kan!!.😱😱😱

Selamat membaca

jodoh yang tak terduga 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang