19. What is it!?

1.6K 138 1
                                    

Yashh update dalam kurun waktu sehari!

Semakin cepat, semakin baik khaan?

Happy reading...

. . . . .

Lisa menelungkupkan wajahnya diatas meja sembari mengetuk-ngetukan jarinya disana. Bel istirahat baru saja berbunyi, namun gadis ini tidak ingin beranjak dari tempatnya. Biasanya, Lisa adalah yang paling cepat jika soal makanan.

Kelas hampir sepi. Tentu saja, semua murid berbondong-bondong pergi kekantin. Hanya tersisa Lisa, Jennie, Jisoo dan satu manusia lebay.

"Ayo ke kantin Roje udah lapar." pinta Rose kepada mereka.

"Sabar! Gak liat orang lagi nyalin catatan? Punya mata dipake!" jawab Jennie sarkastik, seraya menulis salinannya dengan terburu-buru.

"Jennie sensian mulu ih, gak suka. Kok Taehyung Oppa betah punya cewe kaya lo?" sungut Rose, dibalas delikan oleh Jennie.

"Suka banget berantem. Lagian ya Jen, lo bisa foto papan tulisnya pake handphone. Dirumah ntar lo salin, kaya gue. Pinter dikit kenapa si?" cerca Jisoo memberi saran yang ada benarnya.

Jennie berdecak sebal dengan perkataan Jisoo. "Gue bukan anak pemalas kaya lo! Sepintar-pintarnya otak lo yang little bit mereng itu, ya walaupun nilai fisika lo lebih tinggi dari gue. Setidaknya gue anak yang rajin." Memang sadis penuturan wanita ini, Jisoo tak habis pikir betapa savage nya jawaban sahabatnya itu. Ia hanya dapat menggelengkan kepalanya.

Rose menatap keduanya bergantian "Kalian cepat kalo mau berantem! Mau ngantin nih, laper!" sungguh, jika perut Rose tidak bisa diajak konsultasi.

Lisa yang mendengar itu, semakin menelungkupkan wajahnya seraya mengumpat kesal. Moodnya benar-benar rusak sekarang, tidak tahu jika perutnya dilanda kesakitan.

Jennie yang melihat akan sikap Lisa segera ia bertanya. "Kenapa lo? Mau jadi mayat?" tanya Jennie kepadanya.

"Lo itu temen gue atau apa sih Jen? Minta ditampol ya mulut lo?" tukas Lisa kepadanya.

"Lo kaya gak tau gue aja. Berapa lama lo temenan sama gue? Jangan-jangan lo gak pernah nganggap gue temen." Jennie berucap dengan candaan. Tetapi mungkin Lisa menganggapnya serius. Bisa dilihat, Lisa hanya diam menyerna isi setiap kata yang dilontarkan oleh sahabatnya itu.

"Gue bercanda kali Lis. Jangan dibawa serius, kaku banget muka lo. Nih permen karet." lanjutnya kemudian memberikan satu bungkus permen karet miliknya.

Lisa menerima dengan wajah cemberutnya. "Males ah, udah terlanjur dibawa ke hati." Jennie hanya terkekeh pelan dengan hal itu.

"NGANTIN, PERUT INI PERLU ASUPAN!!!" teriak Rose kencang, hingga menyeruak ke indera pendengaran mereka.

"Ppfttt, hahahaha." tawa mereka pecah bersamaan, terkecuali Rose. Ia memasang wajah kesalnya.

"Iya Roje, ini mau ke kantin kok." jelas Jisoo.

"Lo gak bakalan sekarat, cuman gara-gara gak makan sehari." kekeh Jennie yang dibalas tatapan tajam dari Rose.

~~~~~

Saat ini mereka sudah duduk masing-masing ditempatnya. Satu meja panjang yang berada ditengah-tengah kantin tersebut ditempati oleh Jungkook dan Lisa dkk.

Sebenarnya Jungkook tidak diperbolehkan masuk sekolah oleh Lisa, hanya saja ia memaksa. Ia tidak mau jika para siswa brengsek menggoda kekasihnya lagi saat ia sedang tidak ada.

Begitu bising akibat terdengar gelak tawa dari sana, yang sontak membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Hanya tatapan iri yang diperlihatkan oleh para siswi disana, mengingat bahwa betapa mudahnya Lisa dan teman-temannya itu didekati oleh senior yang mereka sukai pikir mereka.

(LK) || The Sweetneres of Love - 리즈국 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang