14. Only That

1.9K 144 7
                                    

Happy reading
Typo bertebaran
.
.
.
.
.
.

Lisa terperanjat. Ia masih mengatur nafasnya dalam-dalam dan menormalkan detak jantungnya.

Hanya mimpi Lisa, hanya mimpi buruk!

Sebelum matanya benar-benar terbuka, bau antiseptik sudah menyeruak masuk ke indra penciumannya.

Perlahan mata itu terbuka, terpampang jelas dilihatnya bahwa sudah pukul empat pagi. Diedarkan sekali pandangannya, terlihat seorang wanita paruh baya yang Lisa yakini ialah Ibunya.

Melihat Ibunya yang begitu terlelap di atas sofa, ia tidak ingin membuat kebisingan. Tapi tetap saja, Ibunya langsung terbangun akibat suara pergerakan Lisa di di kasur tersebut.

Ia mendekati Lisa seraya memeluknya
"Akhirnya kau sadar. Kau membuat kami semua khawatir disini." Lisa menutup matanya merasakan kehangatan seorang Ibu yang tengah memeluknya.

"Kau tahu? Kau tidak sadarkan diri selama tiga hari." Lisa tercengang, matanya terbuka lebar-lebar.

"Selama itukah?" sontak Lisa bertanya.

Ibunya mengangguk pertanda mengiyakan. "Kupikir aku hanya pingsan." ucapnya.

"Lantas bagaimana dengan sekolahku? Apakah mereka mengetahuinya, apa mereka mengijinkan?" tanya Lisa bertubi-tubi.

"Tentu saja, siapa yang berani tidak memperbolehkan anak Mama untuk tidak sekolah beberapa hari?" mereka terkekeh kecil .

Beberapa menit kemudian, mereka kembali terperanjat dengan pikiran mereka masing-masing. Seketika Lisa teringat yang dialami oleh Lisa dimimpinya. Ia teringat akan Jungkook.

"Ma! Bagaimana dengan Jungkook, bagaimana keadaannya sekarang? Dimana dia?" Pertanyaan Lisa tersebut lantas membuat raut Ibunya sedih.

Lisa yang melihat itu hanya mengernyitkan dahinya heran "Jungkook gimana Mah? Dia baik-baik saja bukan?" Tanya Lisa sekali lagi.

"Dia masih sama seperti kemarin. Belum sadarkan diri." ucapnya pelan tapi dapat ditangkap oleh pendengaran Lisa.

"Ia menahan kepalamu dengan tangannya agar tidak terbentur dashboard mobil dan segera mendekapmu didalam sana." Lisa diam seolah mencerna perkataan Ibunya.

"Karena itulah kau tidak begitu parah. Tetapi Jungkook sebaliknya. Dia begitu menjagamu, sampai-sampah nyawa miliknya pun ia taruhkan untukmu." jelasnya sekali lagi.

Mendengar itu Lisa segera menundukkan kepala dan menahan isakannya. Ia akan segera menangis disisi Ibunya.

"Anakku benar-benar cengeng, sudahlah kau lanjutkan tidurmu! Pagi nanti kita akan melihat Jungkook." ucapnya sambil mengusap kedua pipi Lisa yang basah karena tangis.

"Benarkah kita akan melihatnya?" tanya Lisa dan Ibunya mengangguk setuju.

Lisa segera menutup matanya rapat-rapat mengetahui besok ia akan melihat Jungkook, kekasihnya.

. . . . .

Prang!

Seorang wanita memecahkan segala benda yang dilihatnya, mata nya memerah menahan amarah. Raut wajahnya bahkan seperti orang yang kesetanan, sangat mengerikan.

"KENAPA HARUS DIA!?" wanita itu berteriak sangat kencang.

"Please, lo tenang dulu!" ucap salah satu orang disana.

"Eunha tolong jangan kaya gini!" Ucap temannya yang tak lain ialah Yuju.

Yuju menahan pundak Eunha dengan tangannya agar ia tak lepas kontrol, menghancurkan barang sekelilingnya.

(LK) || The Sweetneres of Love - 리즈국 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang