Hari sudah pagi aku sudah bangun dari jam 4 tadi segera ku mandi lalu bergabung bersama untuk sarapan. "Selamat pagi"Sapaku dimeja makan. "Pagi juga"Jawab semua yang ada dimeja makan. "Eh saya mau izin setelah sarapan saya mau pamit pulang"Ucapku membuat meja makan hening. "Ahh iya boleh kok"Jawab ratu ruxi. Aku menoleh kearah layla ia hanya manggut manggut. Chou dan lan pun sama. Alex? Dia tak ada dimeja makan. Adikku? Ia hanya bisa tersenyum tak.mau berpisah.
Sarapan telah usai kuputuskan untuk mencari alex. Ditengah perjalanan mencari alex aku melihat taman bunga dan ada seorang perempuan disana. Segera kuhampiri perempuan itu untuk sekedar menyapa. "Hai"Sapaku dia menoleh kearahku dan ikut tersenyum. "Hai putri"Sapanya balik. "Ah enggak enggak panggil vasha aja"Jawabku kikuk. "Hehe nama saya AstreaeWorq"Ucapnya. "Ahh iya astrea apa kamu...??". "Saya sahabat pangeran alex sedari kecil"Jawabnya anggun. "Ohh kamu cantik"Pujiku antusias. "Tidak putri vasha anda lebih cantik daripada saya"Jawabnya hormat.
"Kalo begitu aku pergi dulu ya mau cari alex"Ucapku dengan melesat pergi. Aku mencari alex keseluruh istana. "Dimana ya?? Ah belakang istana"Ide cemerlangku muncul. Aku segera berlari kearah belakang istana. Memang bukan seperti putri yang anggun tapi bodo amatlah. Sesampainya ditaman belakang istana disana hanya hening. Karena penat aku merebahkan tubuhku dirumput yang agak mengering. Aku mendengus kasar karena masih kekurangan pasokan oksigen. Aku memperhatikan hutan didepanku. Terlihat sangat menyeramkan walau disiang hari.
Konon hutan tersebut hanya terkena sinar matahari remang pada jam 8 sampai 2 siang saja setelahnya semua akan gelap. Aku penasaran akan hutan didepanku. Kutengok kanan kiri tak ada orang jadi aku masuk kehutan itu. Setelah beberapa langkah tak ada kemisteriusan. Aku melanjutkan langkahku untuk menuju tengah hutan. Sret sret aku menoleh kearah semak semak. "Siapa disana!?"Teriakku. "Keluarlah!?". Karena aku penasaran campur takut aku mendekati semak itu dan membukanya. Alangkah terkejutnya disana ada para peri penyihir. Aku segera duduk untuk melihat rumah mereka. "Salam tuan putri"Ucap seorang peri lalu mereka membesarkan ukuran mereka seukuran denganku. "Eh jadi peri sama penyihir masih ada?"Tanyaku bingung.
"Benar putri kami masih ada kami disini agar tidak ada yang memburu kami mari saya antarkan ketempat ratu"Ucap peri tersebut. "Emm namamu siapa?"Tanyaku. "Nama saya Rieri putri"Jawabnya sambil menoleh kearahku. "Nama saya VashaOxianaC."Kenalku balik. "Ah ya ratu kamu namanya siapa?"Tanyaku penasaran. "Ratu kami bernama RatuLhiHue"Jawab rieri. Aku telah sampai dipintu besar. Aku menoleh kebelakang alangkah terkejutnya karena asik bertanya sampai tak tau kalau tadi masuk lewat pohon. "Salam ratu"Ucap rieri membungkuk. Aku yang tak tau harus apa hanya menunduk sambil berdiri. "Berdirilah rieri"Ucap ratu itu.
Aku masih tak bisa melihat wajahnya karena menunduk. "Putri Ey"Sapa ratu LhiHue. "Ya ratu?"Aku mendongak lalu terkejut. "Emm ratu apakah ratu kenal dengan kak Ir?"Tanyaku pada ratu lhihue. "Apa itu alpha werewolf?"Tanya ratu lhihue antusias. "Benar apakah anda adiknya yang hilang 15 tahun lalu?"Tanyaku kearah ratu lhihue. "Benar sekali itu karena kekuatanku tapi aku juga tak menyesal karena itu hanya saja saat aku kesana pasti tidak bisa karena laser"Ucap ratu lhihue sedih. "Saya bisa mengantarkan ratu"Ucapku semangat. "Benarkah?"Tanya ratu lhihue. "Benar ratu mari saya antar"Ucapku mengulurkan tangan. Aku memegang tangan ratu lhihue dan rieri. Setelahnya aku melesat bak vampire lainnya. "Sudah sampai"Ucapku saat tiba didepan pack alpha. "Wah benar apa kakakku memasang dinding pelindung?"Tanya ratu lhihue. "Sebenarnya saya yang memasangnya"Ucapku kikuk.
"Mari"Ucapku lalu diangguki ratu lhihue. Sesampainya didepan ruang kerja kak ir aku mengetuk pintu. Karena tak ada sautan aku mendobrak pintu itu. Brak "Wah wah putri kok gitu"Ejek kak ir. "Bodo amat mau gue putri kek ratu kek apa kek"Ucapku malas lalu dia hanya terkekeh. "Ada apa aca?"Tanya kak ir. "Mau anterin orang"Ucapku ketus karena masih kesal. "Haha maafin deh yaudah mana orangnya"Ucapnya sambil mengelus rambutku. "Ratu,rieri mari"Teriakku dari dalam. Ratu dan rieri kedalam aku dapat melihat ekspresi syock dari kak ir. "Itudeh orangnya"Ucapku melirik kebelakang. "Kamu lhihue"Tanya kak ir canggung. "Yaelah orang dari lahir manggilnya lili sekarang lhihue"Ejekku biar gak canggung. "Hehe kakak"Ucapnya kikuk. Adegan melepas rindu pun terjadi. Aku mengajak rieri keluar untuk berkeliling.
"Maaf putri sebelumnya saya bisa merasakan aura seseorang sepertinya disini juga sama akan keinginan memiliki Dewi"Ucap rieri diatas keheningan. "Kau tau rieri? Aku tak pernah merasa seberat ini tapi aku tau hanya akulah yang bisa memperbaikinya"Ucapku menoleh kearah rieri. "Mari kutunjukkan tempat lain"Ucapku lalu melesat pergi kearah kerajaan nephilim. "Putri nanti ratu gimana?"Tanya rieri. "Nanti kujemput"Ucapku enteng. Aku mengajaknya berkeliling istana. Saat ini aku berhenti ditaman istana karena rieri berhenti. Ia melihat tertegun kearah taman sedangkan aku masih sibuk dengan menebak ukiran istana.
"Putri lihat deh mereka serasi"Ucap rieri membuatku menoleh. Aku kaget karena itu alex dan astreae. Aku menampilkan wajah biasa saja diatas wajah kepedihanku. Rieri menarikku kearah mereka. Kami duduk disamping kolam. "Aku tak boleh menangis"Gumamku tak ada yang mendenga. Rieri tak sengaja menjatuhkan diri hinga menimbulkan suara. "Rieri!?"Pekikku kaget. Aku berlari kearah rieri. "Apa kau tak apa?"Tanyaku. "Tidak apa apa putri"Jawabnya sambil tersenyum."Baguslah"Ucapku lega. Bisa kulihat bahwa alex dan astrea kaget pasalnya mereka tadi duduk sangat rapat astreae berada didada bidang alex dan alex mengelus rambutnya.
"Mari kedalam aku akan mengobatimu"Ucapku lalu pergi. Segera setelah rieri sembuh aku menjemput rati lhihue untuk pulang. Sekarang diistana nephilim aku meminta izin untuk pulang. Sejak kejadian tadi aku tak mau berbicara apapun dengan alex. "Vasha aku mau bilang sesuatu"Ucap alex lalu aku menoleh kebelakang. "Aku mau kita sampai sini aja"Ucapnya datar. "Jika itu kebahagiaanmu baiklah semoga bahagia"Ucapku diaula raja itu semua tertegun. Pasalnya aku masih bersikap tegar disaat mate sendiri memutuskan hubungan. Aku sedikit terhuyung membuat layla,chou,lan,parsha,raja dan ratu kearahku. "Apa kau baik baik saja?"Tanya raja eng. "Baik yang mulia saya pamit. Putri layla saya pamit dulu"Ucapku membuat semua kaget.
Inilah diriku jika terluka. Aku tak dapat menangis. Aku menghampiri xion dan jimin sekedar melepasnya. "Jangan nakal ya?"Perintahku lembut lalu pergi bersama parsha. Inilah aku didepan rumahku bersama parsha. Aku menoleh kearah rumah itachi aku merindukan sosoknya. Parsha ingin keperusahannya jadi aku langsung kekamarku saja. "Hiks... Hiks..". "Masih aja nangis!"Ejeknya. "Itachi!"Pekikku lalu memeluknya. "Ada apa?"Tanyanya. Aku hanya sesenggukan belum siap cerita. "Kalau gak siap nanti aja"Ucapnya sambil membelai rambutku. Tanpa sadar aku tertidur ditengah acara itu.
Okay")
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE AND NEPHILIM {End}✔
FantastikThe nephilim and The vampire. #3-chintralala 10.5.2020