"Eh lo pada minggir geh! Ini tempat duduk kita!" Hardik Aulia
Nada dan Zia segera menarik Aulia agar tidak terlalu emosi"Lia, kalo mau berantem jangan disini!" Ucap Zia
"Haa? Apa lo bilang? Tempat duduk lo? Jelas-jelas ini tempat duduk nya kosong" elaknya
"Iya! Tadinya kosong, ini mau kita tempatii" lanjut Aulia
"Yah sayang nya kita duluan yang ambil" ledek siswa tersebut
Aulia berusaha menahan emosi nya.
Para siswa yang melihat nya hanya diam membeku. Mereka tidak berani berbuat apapun. Karena yang dihadapi Aulia, Nada dan Zia adalah most wanted nya SMA Pelita Bangsa.
Aulia menarik kerah siswa tersebut.
Teman-teman dari kelompok siswa itu kaget melihat apa yang dilakukan oleh Aulia.
Nada dan Zia yang melihatnya berusaha mencegahnya."Lia! Udah Lia! Biarin aja!" Cegah Zia sambil melepaskan tangan Aulia yang menarik kerah siswa tersebut.
"Eh, lo biasa aja geh sama temen gua. Lo gak tau dia siapa?" Tanya temannya membantu
"Gue tau kalian siapa, jadi gak usah ngenalin diri kalian lagi. Lo Dylan kan? Cucu dari pemilik sekolah ini? Lo Rayhan, Ketos di sekolah ini. Lo Dava, Ketua kelas di kelas XI Ipa 1 kelas gue, Lo Arka, Ketua Tim Basket SMA Pelita Bangsa, dan lo..." ucap Aulia panjang lebar menunjuk satu persatu pria tersebut dan berakhir di Alvin
"Sorry, gue lupa nama lo" jawab nya sambil menatap mata Alvin yang terlihat terkejut
"Hei, gue Alvin temen sebangku lo. Masa lo lupa sih?" Lirih nya
"Oh, Oke, lo Alvin temen sebangku gue. Puas?!" Kata Aulia lantang sambil pergi meninggalkan kantin diikuti Zia dan Nada.
"Ck! Dasar cewe aneh" kata Dylan lalu duduk di bangku tersebut.
"Udah kalian lanjut aja makan nya, gak usah komentar-komentar!" teriak Arka menatap seluruh siswa di kantin tersebut.
Keadaan kantin pun menjadi hening sesaat.
~
"Udah Lia! Gak usah dipikirin lagi masalah tadi." Zia merangkul Aulia kedalam pelukannya.
Kini mereka berada di rooftop sekolah. Zia dan Nada berusaha menenangkan Aulia. Zia dan Nada sebenarnya juga geram dengan kelima pria tadi, tapi apa boleh buat. Mereka tidak mau membuat onar. Hanya Aulia yang tersulut emosinya.
Aulia itu mudah sekali emosi, tapi di balik itu ia adalah seorang yang periang, dia juga pintar dan merupakan ketua dari ekskul beladiri.
Sedangkan Nada, ia adalah seorang yang masih bisa mengendalikan emosinya, ia juga pintar, dan ia merupakan ketua ekskul voli wanita, tapi sikap nya tergantung dari mood nya.
'Oh pantas saja, mereka ini terkenal badgirl' gumam Zia menatap keduanya
"Ada apa zi?" Tanya Nada yang sedari tadi memperhatikan Zia
"Eh, nggak apa-apa kok. Gue inget aja kata kepsek tadi, katanya kalian ini badgirl ya?" Tanyanya datar
Aulia menghembuskan napas nya kasar.
"Mungkin mereka menganggap gue sama Nada ini badgirl, karena mereka nilai kita dari apa yang mereka denger. Gue sama Nada sih biasa aja." Jelas Aulia yang sudah mulai tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Promise
Teen Fiction"Tiga tahun gue nunggu lo! Gue bela-belain pindah ke Jakarta, demi ketemu sama lo, tapi ini balasan penantian panjang gue? Mana janji lo tiga tahun yang lalu?!" -Zia "Gue akan tetap setia nunggu lo, sampai lo bisa lupain 'DIA' dan nerima kehadiran g...