Minggu

32 12 4
                                    

Hari ini hari minggu, setelah hari pertandingan basket kemarin yang membuat Zia akhirnya bertemu dengan Reza, namun sayang hingga saat ini ia tidak tau dimana keberadaan Reza.

Seperti yang telah direncanakan, hari ini Nada, Aletha dan Dylan akan pergi untuk menonton movie action di mall pusat kota.

Setelah beberapa kali dibujuk, akhirnya Dylan mau ikut serta.

Flashback on
Di parkiran setelah pertandingan basket

"Gapapa nih gue barengan sama lo?"

"Hmm" Dylan tersenyum tipis lalu membuka kunci mobil

Nada hanya menghela napas sambil tersenyum lalu masuk ke dalam mobil Dylan

Selama perjalanan mereka tidak membuka obrolan, hanya bergelut dengan pikiran masing-masing. Sebenarnya, Nada tidak menyukai keheningan seperti ini, berbeda dengan Dylan yang tetap fokus menatap depan

Tak terasa mereka telah tiba di pekarangan rumah Dylan

Nada cukup terkejut dengan rumah itu, rumah Dylan besar dan halamannya luas, tidak heran juga sih..

"Kak Nada!!" Nada dan Dylan menoleh, seorang gadis berlari dari arah dapur dan langsung menghampiri kedua remaja yang baru saja memasuki rumah besar itu

"Hei cantik" Nada tersenyum melihat tingkah Aletha lalu membelai rambutnya yang tengah memakai bandana berbentuk telinga kelinci

Dylan hanya melirik sekilas dan tersenyum miring, tanpa berkata sepatah katapun ia lalu pergi menuju kamarnya

"Lah abang, kebiasaan"

"Ya udah yuk kak, Aletha udah nyiapin makan siangnya" seru gadis itu riang sambil menarik tangan Nada ke meja makan

Satu persatu anggota rumah itu berkumpul membuat Nada semakin canggung dengan keadaan

"Aletha, siapa ini?" Tanya Annie, bunda Aletha

Nada langsung tersenyum lalu menyalimi tangan wanita itu

"Assalamualaikum tante," Annie tersenyum mendengar suaranya lalu membalas salamnya "Waalaikumsalam"

"Saya Nada tante, Nada Chillfia Erliza" Nada tersenyum manis

"Sepertinya wajah kamu tidak asing, tapi lupakan. Kamu temannya Aletha, sayang?"

"Bukan, Bunda. Kak Nada teman nya abang, doain aja lebih bun" Aletha menopang dagunya dengan kedua tangannya sambil tersenyum miring, Nada yang mendengarnya hanya gelagapan

"Sudah, sudah. Nada silakan duduk" Annie lalu duduk di kursi yang berada di samping Aletha di depan Nada

"I-iya tante" Nada tersenyum kikuk lalu duduk di depan Annie

"Panggil bunda aja ya sayang, jangan panggil tante, berasa udah tante-tante jadinya" Annie tersenyum simpul dan diangguki Nada

"I-iya tant-- eh iya, Bunda" Nada gelagapan

Tap! Tap!

a PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang