Hari ini hari senin, hari dimana mereka akan belajar lagi setelah libur kemarin.
Setelah upacara bendera yang selalu dilaksanakan tiap hari senin, para siswa berpencar dan berhamburan ke berbagai tempat.
Beruntungnya, hari ini SMA Pelita Bangsa mengadakan rapat dadakan untuk membahas UN untuk siswa kelas XII
'Bagi seluruh siswa, setelah upacara, kami para guru akan mengadakan rapat dadakan untuk membahas UN yang akan dilaksanakan dua minggu mendatang. Mungkin rapat dadakan ini memakan waktu lama, jadi kami membolehkan kalian untuk pulang sehabis upacara'
Seperti itulah perkataan kepsek tadi, sehingga saat ini para murid sudah siap dengan tas mereka, tinggal ngacir aja:v
Zia, Nada dan Aulia memutuskan untuk pergi ke cafe dekat sekolah, karena mobil Nada yang masih disita oleh Devan, akhirnya ia menumpang mobil Aulia menuju cafe. Dan saat sampai di sana, Zia juga baru tiba dengan mobilnya.
Langsung saja mereka masuk ke dalam dan langsung menduduki kursi yang berada dekat jendela.
"Pesen apa?" Tanya Aulia membuka pembicaraan
"Samain" Zia dan Nada menjawab kompak, Aulia terkekeh lalu menuju kasir hendak memesan
Setelah memesan, Aulia kembali duduk di kursi nya di depan Zia
"Cerita apa zi?" Tanya Nada yang diangguki oleh Aulia
Zia mengambil napas dalam lalu berdiam sejenak dengan menutup matanyan setelah siap ia membuka suaranya
"Kemaren gue ke cafe sama Dava, karna hujan kita masuk ke mobil, awalnya kita mau langsung pulang, tapi gue liat Reza sama--" Zia mengeluarkan napasnya lalu memejamkan matanya "--sama cewek lagi pelukan" dan air mata langsung mengalir di pipinya
Nada dan Aulia saling pandang, Aulia memberikan saputangan nya
"Zia, ada satu hal yang mau kita kasih tau" lirih Lia pelan sambil melirik Nada meminta persetujuan. Setelah mendapati Nada juga mengangguk ia kembali melanjutkan kata-katanya
"Reza amnesia--" dan ucapannya terhenti ketika mendapati Zia yang menatap dirinya dengan tatapan tak percaya
"Lo bohong!" Zia tersenyum getir dengan air mata yang terus mengalir
"Enggak zi, Reza amnesia karena kecelakaan. Dia gak inget sama lo dan sama perjanjian itu, tapi dia punya feeling kalo dia itu kenal lo" Nada menjelaskan dengan tatapan menunduk
"Reza..dia gak..gak inget sa..sama gue?" Dan air mata nya semakin mengalir, "kalian tau darimana? Kenapa gue gak tau?" Zia menatap nanar kedua sahabatnya
Keduanya saling pandang "kasih tau gue!" Bentak Zia
"Dari Arka, waktu lo pingsan kemaren, dia cerita" dan langsung saja Zia membenamkan wajahnya ke dua tangannya di atas meja
Kedua sahabatnya hanya membiarkannya sampai perasaannya tenang kembali.
*****
Di kantin sekolah, kini Dylan, Ray, dan Alvin sedang duduk sambil memainkan ponsel nya, menunggu Dava datang
Dava datang tiba-tiba sambil mengacak rambutnya kasar
"Lo ngapa va?" Tanya Alvin heran
"Ck, gue nyari Zia. Lo pada liat dia gak?"
Rayhan dan Dylan menoleh
"Tadi sih gue liat dia masuk ke mobil abistu pergi di susul sama mobil nya si Lia" jawab Dylan datar
"Kenapa sih?" Tanya Ray
Dava menatap datar ketiga temannya "kemaren gue sama dia makan bareng di cafe deket taman, pas mau pulang karna hujan, dia malah liat si Reza sama pacarnya lagi pelukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
a Promise
Teen Fiction"Tiga tahun gue nunggu lo! Gue bela-belain pindah ke Jakarta, demi ketemu sama lo, tapi ini balasan penantian panjang gue? Mana janji lo tiga tahun yang lalu?!" -Zia "Gue akan tetap setia nunggu lo, sampai lo bisa lupain 'DIA' dan nerima kehadiran g...