Hukuman!!

43 12 6
                                    

Pagi tiba, selimut yang menutupi sebagian tubuh Zia diangkat dan gadis itu beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dengan mata sedikit terpejam

Sepuluh menit, ia sudah siap dengan seragam sekolah nya ditambah cardigan pink favorite nya.

Pagi ini ia akan menjemput kedua temannya dan mereka akan berangkat serta pulang sekolah bersama seperti yang sudah mereka janjikan tadi malam.

Tap! Tap!

Zia menuruni tangga menuju lantai dasar

"Morning, dad!" Zia mencium pipi kanan ayahnya dan berdiri di sampingnya

"Morning, dear. Sini sarapan dulu"

"Sorry dad! Zia mau pergi ke sekolah"

"Loh zia? Masih jam 06.20, masih kepagian"

"Iya dek, lagipula kamu abis sakit kemaren, sarapan dulu ya" bujuk kedua kakak kembarnya menatap cemas

Zia tersenyum manis

"Zia sarapan di kantin. Daah!" Zia menyalami tangan ayah nya dan kedua kakak kembarnya lalu merampas kunci mobil di meja depan tv.

Gadis itu mengeratkan cardigan pink nya dan setengah berlari menuju mobil sport kesayangannya.

*****

Zia berhenti di depan rumah Aulia, ia berpikir, ia akan menghampiri Nada terakhir karna jarak rumah Nada dan sekolahnya tidak terlalu jauh.

Pintu samping mobil Zia terbuka dan menampilkan seorang gadis yang kini menjadi sahabat Zia

"Hello pren! Kangen nih gue"

Zia tersenyum manis, ia juga merindukan sahabat-sahabat nya, walaupun hanya sehari tidak berjumpa.

Mobil sport Zia melaju membelah jalanan kota Jakarta yang belum terlalu padat. Mobilnya lincah membalap kendaraan-kendaraan yang berada di depannya.

Lima menit perjalanan menuju rumah Nada, kini mereka sudah sampai di depan rumah Zia. Tanpa menunggu, Nada sudah duduk di pos depan rumahnya sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Lama kalian. Gue udah jamuran nunggu di pos" celoteh Nada membuka pintu mobil Zia dan duduk di kursi penumpang.

Zia dan Lia hanya memandang Nada sambil terkekeh

"Jaket siapa Nad? Kok famous ya?" Sindir Lia

"Ya jaket nya sang pangeran dong Lia" Zia membalas sindiran Aulia sambil tertawa mengejek

"Jaket Dylan. Udah gak usah ngebacot disini. Cepet jalan!" Titah Nada layaknya bos

Kedua gadis di depannya hanya cekikikan lalu kembali fokus ke depan.

Perlahan, mobil sport Zia melaju meninggalkan rumah besar Nada.

*****

Mobil sport itu kini sudah terparkir di parkiran SMA Pelita Bangsa.

Ketiga gadis itu turun dari mobil dan langsung mendapat perhatian dari para murid yang baru saja berdatangan.

"Waw! waw! waw!"

"Eh cewek-cewek centil udah pada sehat nih"

"Emang dasarnya lemah! Gak usah sok kuat deh kalo faktanya LEMAH!"

"Mimpi apa gue ya punya kakel sok-sok an kuat tapi nyatanya LEMAH!" Kini Diza ikut meneriaki ketiga gadis itu

Ketiga gadis itu hanya diam sambil tersenyum tipis

"Oh, atau ini azab ya karena udah kegatelan sama cowok inceran gue?"

"Liat aja tuh mulut mereka, pada bungkem semua!"

a PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang