Badmood_-

84 28 16
                                    

Motor sport Dylan melaju menembus ramainya jalanan kota Jakarta. Malam sudah semakin larut, angin dingin pun berhembus.

*****

"Lan, thanks ya udah nganterin gue sampe rumah" Nada turun dari motor Dylan dan berdiri di samping Dylan

"Gak usah ge-er deh lo. Gua nganterin lo sebagai ucapan terima kasih karena lo udah bawa pulang Aletha" ucapnya datar sambil menekan pada pengucapan ge-er

"Ck dasar muka tembok. Nih" geram Nada sambil melepaskan jaket Dylan

"Sama lo dulu. Lo juga kedinginan kan? Ya udah gua duluan." Tanpa menunggu jawaban, Dylan melajukan motor nya meninggalkan Nada yang masih berdiri di depan rumahnya.

"Dasar muka tembok!"

Nada pun berbalik lalu memasuki rumah nya.
______________________________________

"Guys, bolos yuk. Males nih gue ntar pelajaran fisika." Ajak Aulia yang sedang makan.

Saat ini sedang jam istirahat. Seperti biasa, Aulia, Nada dan Zia sedang melakukan aktivitas mereka seperti biasa, yaitu makan.

"Eh iya, nanti fisika ya? Aduh gue belom ngerjain tugas lagi" Nada menepuk jidatnya sambil memeriksa jadwal kelas di ponselnya

"Gue juga belom" Zia dan Aulia menjawab serempak

"G-guys, abis fisika, sejarah guys" Aulia dan Zia yang sedang minum langsung tersedak.

"What?!" Pekik keduanya yang menarik perhatian seisi kantin. Nada yang merasa di tatap hanya menutup kedua mulut temannya itu dan tersenyum kepada semua siswa yang tengah memandang mereka.

"Bego lo pada. Rencana kita mau bolos bisa-bisa ketauan, tuh ada si ketos" bisik Nada yang dibalas anggukan oleh kedua temannya.

"Kakak-kakak" panggil seseorang

"Eh Aletha, kenapa dek?" Tanya Zia sambil tersenyum

"Oh ini pasti kak Zia, dan itu kak Aulia" pekiknya histeris sambil menunjuk Zia dan Aulia satu persatu

"Kok Kakak gak disebut?" Nada menunjuk dirinya sendiri

"Kan Aletha udah kenal sama kak Nada" Aletha mengerucutkan bibirnya dan  mengundang tawa dari kakak kakaknya itu

"Sini sini Aletha duduk" ajak Nada yang masih tertawa

Aletha langsung duduk di hadapan Zia di sampin Nada.

"Btw, kok lo bisa tau nama kita?" Tanya Aulia sambil berpikir

"Kakak-kakak tau nggak? Kakak kakak sekalian ini, udah kayak idola di kelas Aletha loh. Ada yang pengen jadi kayak kak Aulia karena jago beladiri. Ada yang pengen jadi kayak kak Nada karna pintar. Ada yang pengen jadi kayak kak Zia karena selera  fashion nya cantik. Selain itu, kakak kakak ini cantik, perhatian sama semua orang, berbakat, seru lagi" celoteh nya panjang lebar

"Oke oke. Jangan berlebihan, lihat tuh kak Zia udah terbang daritadi" tunjuk Aulia kepada Zia yang tengah tersenyum-senyum sendiri. Sontak mereka tertawa kembali

"Apaan sih lo. Syirik aja"

"Gue gak syirik sama lo. Cuma heran" pikir Aulia

"Heran?"

"Iya. Lo fashion bagus, cantik, berbakat. Kok lo gak punya pacar?"

"Emm--" Zia terbata

"Aletha!" Panggil seseorang

"Abang? Ngapain disini?"

"Ini kan kantin. Kita juga mau makan kali" potong Alvin

"Nyamber aja lu" balas Dava dan Arka bersamaan.

a PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang