Suasana tegang dan menakutkan kini sedang Yoongi hadapi, dihadapan Ayah dan Ibunya yang duduk manis di sofa rumah mereka, juga dirinya yang bersimpuh menunduk tak berani menatap sorot mata kedua orang tuanya.
"Pulang-pulang babak belur—bawa gendongan pula itu, mana gadis lagi,"
"Dan dalam keadaan pingsan,"
Sambung Ibunya melengkapi perkataan suaminya.
Sementara Yoongi hanya menunduk sambil meremat kedua tangannya bingung harus menjawab apa, gini-gini dia juga takut kali sudah di interogasi begini. Mana belum mengganti pakaiannya lagi.
"Siapa?"
Tanya Ayahnya yang sudah melingkarkan kedua lengannya di dada menatap Yoongi dengan seram.
"Pacarmu?"
Tanyanya lagi sambil menaikkan sebelah alisnya penasaran.
Yoongi perlahan menengadah dan menatap Ayahnya takut-takut—lalu mengangguk pelan, mengiyakan pertanyaan sang Ayah.
"Oh! Sudah pandai berpacaran,"
Ujar sang Ayah takjub.
"Padahal dulu dia yang sering bilang gamau pacaran, apalagi dekat dengan wanita,"
Saut Ibunya yang kini tersenyum mengejek menatap Yoongi.
"Aku sudah besar,"
Ucap Yoongi tidak terima dijahili oleh kedua orangtuanya.
"Yang bilang kau sudah tua siapa?"
Tanya Ibunya sambil menatap Yoongi aneh.
"Sehebat apa sih dia sampai-sampai kau luluh untuk berpacaran bahkan membawanya kemari—diletakkan dikamarnya pula tu,"
Kompor sang Ayah, yang memang senang sepertinya melihat putranya marah atau kesal.
Ibunya memajukan tubuhnya menatap wajah putranya lekat.
"Jangan bilang, ini muka udah ancur karena ada sangkut pautnya sama dia?"
Tanya Ibunya tidak senang, karena wajah Yoongi yang sudah babak belur, karena pukulan Taehyung.
"Ah—ini..."
Ujar Yoongi pelan sambil memegang wajahnya sendiri dan menatap wajah Ibunya yang sangat tegas sekarang.
"—bukan kok, ini tadi gak sengaja nabrak tiang halte depan kampus–iya depan kampus,"
Ujar Yoongi berbohong, karena kalau dia jujur bisa-bisa tidak direstui nanti, pikirnya.
Ibu Yoongi mengernyit tidak puas dengan jawaban sang anak sambil memundurkan tubuhnya kembali.
"Bohong,"
"Tidak bohong, udah ya Bu, aku capek sudah malam,"
Ujar Yoongi datar, sengaja agar percakapan tidak penting ini selesai pikirnya.
"Heh! Jangan tidur sekamar!"
Teriak Ayahnya berbalik menatap Yoongi yang sedang menaiki tangga dan mengangguk paham maksud dari Ayahnya.
------
Cklek!
Yoongi menengadah sambil membuka pintu kamarnya dan mengernyit bingung menatap Yewon yang sudah berdiri dihadapannya. Padahal jelas-jelas tadi dirinya sangat lemah.
"Mau pulang,"
Adunya seperti anak-anak walaupun dengan wajah datarnya.
Yoongi menggeleng tidak setuju dan membawa kembali Yewon kedalam kamarnya dan mendudukkan di sisi kasur lalu berjongkok dihadapan Yewon sambil menggenggam kedua tangan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold but Sweet [Umga]✓
Fanfictionmaybe this story will drain your tears, Yewon yang mempunyai prinsip jika berpacaran itu menyusahkan. Yoongi yang mempunyai prinsip jika wanita itu menyusahkan. Tapi. Seiring berjalannya waktu mereka tidak sadar, kalau prinsip keduanya menghilang se...