Di sunyinya malam dengan mata yang sudah sembab dan memerah juga air mata yang terus mengalir, gadis itu berjalan menuju sungai Han. Kim Yewon.
Gadis yang harus menerima kenyataan kalau lingkaran hidupnya tidak sempurna dan sangat mengerikan.
Dia tidak tau pernah berbuat salah apa sebelumnya hingga harus menerima takdir mengerikan ini.
Rasanya seperti kebahagiaan dan ekspektasi Yewon di rebut paksa oleh semesta dalam satu waktu.
Seakan benar jika dirinya tidak pantas menerima yang namanya "keluarga".
Terlalu menyakitkan jika dijelaskan rasa sakitnya. Ayahnya cinta pertamanya yang rela mematahkan hati putrinya sendiri dengan membela putri orang lain, lalu Taehyung manusia yang tidak memiliki hati, mungkin jika bisa sudah dari dulu Yewon ia lenyapkan, Namjoon perannya memang seorang Kakak, tapi dia tidak pernah melaksanakannya, memang dia tidak sebengis dan sejahat Taehyung, tapi dia sama saja jahatnya karena selalu diam jika Yewon dijambak atau dibanting oleh Taehyung. Lalu Ibunya-satu-satunya harapan terakhir Yewon, yang ternyata sama saja.
Yewon pikir keluarganya adalah satu-satunya bagi Ayah dan Ibunya dan juga dirinya adalah putri kesayangan mereka satu-satunya.
Ternyata semua itu salah. Berharap banyak pada hal yang tidak mungkin terjadi itu memang sangat menyakitkan.
Kali ini takdir tidak berpihak padanya.
Yewon menggenggam erat pinggiran besi pembatas sungai itu, lalu menarik nafasnya berat, kemudian memanjat agar berdiri di pinggir tiang itu.
Yewon menatap dalamnya air sungai yang jauh dibawah kakinya, lalu menengadah menatap lurus sambil menarik nafasnya berat dan menghapus air matanya-dan meyakinkan dirinya kalau dia baik-baik saja.
Karena Yewon tidak ingin bertemu yang diatas dengan tangisnya.
Lalu Yewon merentangkan kedua tangannya sambil berkata.
"Ayah, Ibu, Kak Namjoon, Kak Taehyung... Berbahagialah setelah ini, hiduplah seperti yang kalian impikan. Aku mencintai kalian semua, aku harap di kehidupan selanjutnya aku tidak hadir di keluarga kalian ya, maaf sudah menjadi beban bagi kalian,"
Yewon memejamkan matanya dan membiarkan dirinya jatuh secara perlahan, menuju tempat yang ia inginkan.
"Jangan!"
Yewon tersentak dan langsung membuka matanya karena dirinya yang ditarik paksa turun hingga terjatuh ke aspal.
Sontak Yewon menoleh menatap sosok yang sudah menariknya dari kematian yang mungkin sudah di depan matanya tadi.
"Bibi?"
Ujar Yewon terheran ketika melihat siapa yabg sosok yang sudah menyelamatkan dirinya dari rencana gila itu.
Dia si wanita paruh baya yang bekerja di kantin kampus Yewon, dan selalu dipanggilnya dengan sebutan Bibi.
Bibi itu menangis sejadi-jadinya sambil menangkup kedua pipi Yewon yang dingin itu dan sangat pucat, juga ada beberapa luka lebam diwajahnya.
"Jangan... Jangan seperti ini, kumohon. Cukup putriku yang pergi meninggalkan ku dengan cara yang sama, kumohon bertahanlah mau sesusah apapun hidup mu, bertahanlah Kim Yewon."
Mata Yewon kembali berlinang, pipi kembali basah karena air matanya yang semakin deras turun dengan senggugukan yang menyakitkan Yewon menunduk dan membiarkan dirinya didalam pelukan hangat wanita paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold but Sweet [Umga]✓
Fanfictionmaybe this story will drain your tears, Yewon yang mempunyai prinsip jika berpacaran itu menyusahkan. Yoongi yang mempunyai prinsip jika wanita itu menyusahkan. Tapi. Seiring berjalannya waktu mereka tidak sadar, kalau prinsip keduanya menghilang se...